Saat ditanya bagaimana bisa konsisten dalam mengelola taman bacaan?
Maka
jawabnya, the show must go on di taman bacaan, bahkan di mana pun kita
berada. Semua harus berjalan sebagaimana mestinya. Harus ada yang diperbuat
untuk lebih baik. Karena tidak ada urusan atau soal apapun yang bisa selesai
tanpa dikerjakan. Mau berdalih apapun, hidup ini terus berjalan. Apapun
kondisinya, taman bacaan harus tetap berjalan. Untuk menegakkan kegemaran
membaca dan budaya literasi masyarakat.
Siapa
pun boleh punya mimpi di masa depan. Siapa pun boleh punya luka di masa lalu. Tapi
semua itu tidak ada artinya tanpa tindakan yang dilakukan hari ini. Harus tetap
melangkah maju, tidak bisa tidak, Jalani saja dan nikmati prosesnya, karena the
show must go on. Semua harus berjalan sebagaimana mestinya. Kata orang
biijak, “belajarlah dari yang
kemarin, hiduplah untuk hari ini, berharaplah untuk besok. Asal jangan berhenti melangkah maju”.
Jangankan taman bacaan, setiap
manusia pun pasti punya kekurangan punya kelebihan. Itu semua bukan bahan
pembicaraan, melainkan kombinasi yang harus diselaraskan. Pasti ada orang yang
tidak suka tapi ada juga orang yang suka. Ada mimpi yang bisa dicapai tapi
pasti ada harapan yang sulit dicapai. Itu semua realitas dan hukum alam. Toh, hidup harus terus berjalan maka jalani dengan baik.
Siap atau tidak, suka atau tidak, semua harus dihadapi dan harus tetap
berjalan. Karena siapapun tidak ada yang bisa menolak datangnya pagi atau menghindari
dari gelapnya malam. Semua akan datang silih berganti, dan harus dihadapi.
Maka semangat itulah yang dipegang erat
oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sejaka
berdiri 5 tahun lalu, tidak banyak orang peduli, mencibir, bahkan hanya 14 anak
yang mau bergabung ke taman bacaan. Jatuh bangun, suka duka yang ada semua dinikmati
dan dijalani saja. Asal tetap komit dan konsisten berada di taman bacaan
sebagai jalan hidup, sebagai ladang amal untuk semua orang yang paham. Dan kini,
TBM Lentera Pustaka sudah menjadi tempat membaca 130
anak-anak usia sekolah yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari,
Sukajaya). Dengan koleksi lebih dari 10.000 buku bacaan, kini tiap anak mampu
membaca 5-8 buku per minggu. Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka
juga menjalankan program GErakan BERantas BUta AksaRA (Geberbura), KElas PRAsekolah
(Kepra), Ramah Difabel, YAtim BInaan (YABI), JOMpo BInaan (JJOMBI), Koperasi
Simpan Pinjam, dan MOtor BAca KEliling (Mobake). Tidak kurang dari 250 orang
jadi pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
"Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan
berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain”
(Al-Hujurat : 12). Taman bacaan dan pegiat literasi di dalamnya, dilarang
memperbanyak prasangka. Cukup kerjakan apa yang harus dilakukan. Karena “the
show must go on”. Tidak usah peduli
pada orang-orang yang hanya kerjanya ngomong atau berpikir negatif. Apalagi
orang-orang yang kepo, gemar bergibah atau bergosip tanpa pernah mampu berbuat
baik kepada orang lain. Jangan mau dirusak oleh orang-orang yang
tidak bermanfaat dan tidak berkontribusi kebaikan sama sekali.
Siapa pun di taman bacaan. Cukup perbaiki
niat, baguskan ikhtiar, dan perbanyak doa-doa dengan kesungguhan hati. Hingga tiba
waktunya dicukupi, diberkahi, dan dilindungi Allah SWT. Jangan merasa lelah
atas masalah. Jangan berhenti untuk melangkah. Hingga berkah datang melimpah di
kemudian hari. Agar semua yang dikerjakan di taman bacaan bernilai pahala
disisi Allah SWT.
Saat di taman bacaan, jangan lupa katakan. Kepada orang-orang
di luar sana, kepada para netizen. Bahwa taman bacaan dan urusan apapun tidak pernah
bisa diselesaikan pakai lidah atau jari seperti di media sosial. Tapi harus
dikerjakan secara nyata pakai hati. Karena the show must go on. Literat
itu tindakan, bukan omongan. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar