Banyak orang tahunya taman bacaan hanya tempat membaca. Gudangnya buku dan sarana untuk meningkatkan kegemaran membaca. Justru yang paling pas, taman bacaan adalah tempat sediakan akses bacaan. Karena faktanya hari ini, banyak daerah tidak punya akses bacaan. Tidak ada perpustakaan atau taman bacaan. Minat dan kegemaran membaca itu hanya bisa dicapai bila ada akses bacaannya.
Tapi lebih dari itu, taman bacaan pun bisa
menjadi tempat pembelajaran akhlak atau adab. Karena akhlak sejatinya di atas
ilmu pengetahuan. Untuk apa ilmunya tinggi bila tidak punya akhlak. Maka akhlak
menjadi kata kunci majunya peradaban manusia atau suatu bangsa sekalipun.
Maka misi pembelajaran akhlak itulah yang diemban TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Setiap hari Minggu, selalu ada pelajaran akhlak yang diberikan ke 130-an pembaca aktif. Mulai dari mengucapkan salam, antre, cium tangan, bahkan sopan santun.Sebagai penguatan karakter dan mental yang baik di tengah dinamika kehidupan yang mulai mengabaikan akhlak. Selain sediakan akses bacaan, taman bacaan pun jadi sentra pembelajaran akhlak.
Kenapa akhlak? Karena hari ini banyak
orang begitu antusias mengumbar aib atau mencari keburukan orang lain. ibadah
ritualnya bagus. Tapi sayang akhlaknya tidak baik. Contohnya, orang-orang kepo
yang mau tahu urusan orang lain. Atas nama kepedulian pengen tahu apa yang
dilakukan dan terjadi pada orang lain. Orang-orang yang lupa. Bahwa Allah SWT
sangat membenci 3 perkara dalam hidup, yaitu: 1) bergosip atau membahas sesuatu
yang belum jelas, 2) banyak bertanya, dan 3) menyia-nyiakan harta (HR Bukhari
Muslim).
Orang soleh itu rajin ibadah. Tapi belum
tentu punya akhlak yang baik. Seperti anak kyai di Jombang yang mencabuli
santriwati. Itu hanya contoh akhlak yang buruk, tentu masih banyak contoh
lainnya. Ketika banyak orang “kehilangan peran” kebaikan di tengah masyarakat,
maka taman bacaan harus mengusung pembelajaran akhlak. Untuk membangun generasi
Ihsan. Generasi yang gemar berbuat baik. Berani untuk melakukan perbuatan yang
baik dan mampu menahan diri dari dosa.
Sudah pasti di dunia ini, tidak satupun
manusia yang tidak punya aib apalagi kesalahan. Maka hanya manusia ber-akhlak
yang membedakannya. Bila akhlaknya baik maka bersikap menutupi aib saudaranya.
Bila akhlaknya buruk, maka jadilah pengumbar aib dan gemar bergosip. Sholat
iya, sedekah iya tapi sayang akhlaknya tidak dijaga. Maka hilanglah amalannya.
Di taman bacaan, perbuatan baik adalah
spirit utama. Karena literasi sejatinya adalah “jalan dua arah”. Mau menghargai
orang lain sebelum menuntut dihargai. Di situlah pentingnya belajar dan taman
bacaan.
Karena taman bacaan itu tempat belajar
akhlak yang baik. Sekalipun orang-orang di sekitarnya bertindak buruk
kepadanya. Literat itu soal akhlak, bukan hanya baca. Salam literasi…
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar