Warung Ibu Eeh, namina. Saya sempat menengoknya minggu lalu. Salah satu warung binaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lentera. Berbekal pinjaman Rp. 200.000 dari koperasi tahun lalu, Ibu Eeh merintisnya. Walau warung kecil-kecilan di rumahnya, setidaknya Ibu Eeh sudah berani ikhtiar untuk memulai usaha. Di samping mengisi waktu di hari tuanya dengan kegiatan yang positif dan mandiri. Apalagi belum lama ini, suaminya meninggal dunia. Turut berduka cita ya Bu, semoga almarhum husnul khotimaj, amiin.
Semangat
Ibu Eeh patut jadi teladan. Selain sebagai anggota Koperasi lentera, Ibu Eeh
pun bagian dari warga belajar Gerakan BERantas BUta aksaRA (GeBERBURA) dan JOMpo
BInaan (JOMBI) di TBM Lentera Pustaka. Sekalipun usianya sudah melebih 66 tahun,
Ibu Eeh punya kesadaran belajar yang bagus. Patut ditiru anak-anak bahakn orang
tua pada umumnya. Tergolong rajin ke taman bacaan.
Nah
setelah setahun berjalan, Koperasi Lentera mulau Mei 2022 ini menaikkan nilai
pinjaman menjadi Rp. 600.000 dengan masa angsurang 4 kali. Ibu Eeh pun
meminjamnya untuk menambah modal warungnya. Istilahnya, biar kecil tapi lengkap
item-item yang dijualnya. Keren banget kan. Patut diketahui, setiap anggota di
Koperasi Lentera tidak boleh meminjam apabila masih ada angsuran pinjaman yang
belum selesai. Bahkan sebulan sekali selalu ada “rapat anggota” (tiap Sabtu
akhir bulan) sebagai edukasi keuangan kepada anggota, di samping pengajuan pinjaman
baru yang baru bisa diambil minggu depannya (awal bulan).
Awalnya
hanya ada 11 anggota saat didirikan. Tapi kini setelah 1 tahun berjalan, Koperasi
Lentera sudah mengelola aset lebih dari Rp. 14 juta dengan 30 anggota kaum ibu.
TBM Lentera Pustaka pun menyiapkan modal Rp. 3 juta. Tiap anggota setiap Sabtu
sore menyetor iuran Rp. 10.000 per minggu. Makin bermanfaat, perlahan tapi
pasti. Tiap kali meminjam, harus ada akad pinjaman dan tercatat di kartu
pinjaman. Iuran pun tercatat dengan rapi. Kopetrasi ini tujuannya untuk mengatasi
persoalan keuangan rumah tangga agar terhindar dari rentenir atau utang
berbunga tinggi. Syukur-syukur bisa dijadikan usaha kecil-kecilan seperti Warung
Ibu Eeh ini. Alhasil, semua berjalan lancer dan tidak ada kredit macet. Bahkan 70%
dari anggota-nya pernah meminjam. 7 dari 10 anggota pernah meminjam. Itulah
bukti bahwa Koperasi Lentera bermanfaat dan berjalan sesuai tujuannya.
Apa
yang saya mau bilang dengan Warung Ibu Eeh? Inilah bukti pemberdayaan ekonomi
yag dilakukan TBM Lentera Pustaka. Selain aktivitas taman bacaan dan literasi,
TBM Lentera Pustaka merasa bertanggung jawab untuk “membebaskan” masyarakat dari
bahaya rentenir atau utang berbunga tinggi. Apalagi dengan mata pencaharian
atau penghasilan yang tidak pasti. Harus ada ikhtiar untuk merintis usaha dan
mengelolanya dengan baik sekalipun kecil-kecilan. Warung Ibu Eeh adalah conton
praktik baik pemberdayaan ekonomi masyarakat. Memang kecil tapi bermakna. Karena
mampu mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri.
Jadi sadarilah, tindakan baik sekecil
apa pun jauh lebih penting daripada kata-kata. Apalagi hanya keluh-kesah atau
gibah semata. Ubah niat baik jadi aksi nyata. Jangan hanya omong doang. Toh,
Ibu Eeh melalui warungnya sudah membuktikannya. Selamat Ibu Eeh, semoga sehat
dan berkah selalu, amiin. Salam literasi #KoperasiLentera #TamanBacaan
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar