Tidak ada kegiatan atau program yang tidak bisa dievaluasi. Tidak terkecuali aktivitas literasi yang dijalankan suatu taman bacaan masyarakat (TBM), di mana pun. Karena evaluasi berarti proses untuk menilai, mengukur, dan mengoreksi suatu kegiatan yang diselenggarakan dalam periode tertentu. Acuannya adalaj embandingkan proses rencana dengan hasil yang dicapai.
Sekalipun
bersifat sosial, taman bacaan masyarakat pun harus dievaluasi. Agar dapat mengumpulkan data dan memperoleh gambaran objektif tentang aktivitas taman
bacaan. Sudah sesuai dengan tujuan adanya taman bacaan,sekaligus untuk dasar untuk strategi dan pengambilan keputusan ke depan. Karena itu, taman bacaan sebagai bagian Pendidikan
nonformal pun harus memiliki indikator evaluasi. Agar perkembangannya dapat
diketahui public atau pengguna layanan taman bacaan. Evaluasi taman bacan,
tentu harus terukur, sistematis, dan berorientasi pada tujuan.
Maka untuk menentukan evaluasi keberadaan taman
bacaan, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor pun melakukan evaluasi
terhadap aktivitas dan program literasi yang dijalankan. Khususnya selama
setahun, yaitu tahun 2021 ini. Indikator secara umum, evaluasi taman bacaan
terdiri dari: 1) berapa pertambahan jumlah anak pembaca aktif?, 2) berapa pertambahan
jumlah koleksi buku?, 3) seberapa konsisten program yang ditetapkan dapat
dijalankan?, dan 4) seberapa aktivitas taman bacaan dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat?
Namun lebih dari itu, TBM Lentera Pustaka memiliki kriteria
tersendiri untuk evaluasi kegiatan dan program literasi yang dijalankan. Setidaknya
ada 15 (lima belas) indikator penting sebagai acuan evaluasi seperti yang dilakukan
TBM Lentera Pustaka pada tahun 2021 ini antara lain:
No. |
INDIKATOR |
Des 2020 |
Des 2021 |
Tumbuh |
1. |
Jumlah Anak Pembaca Aktif |
140 anak |
160 anak |
14% |
2. |
Jumlah Koleksi Buku |
6.000 buku |
7.500 buku |
25% |
3. |
Rata-rata buku dibaca per minggu |
3-5 buku |
3-8 buku |
60% |
4. |
Cakupan Wilayah |
2 Desa (Sukaluyu-Tamansari) |
3 Desa (Sukaluyu-Tamansari-Sukajaya) |
50% |
5. |
Program Literasi |
3 program: Taman bacaan –
Berantas Buta Aksara – Donasi Buku |
6 program: Taman bacaan – berantas buta
aksara – kelas prasekolah – TBM Difabel – Koperasi Lentera – Donasi Buku |
100% |
6. |
Program Sosial |
1 program (Yatim Binaan) |
2 program (Yatim Binaan & Jompo
Binaan) |
100% |
7. |
Jumlah Wali Baca + Relawan |
11 orang |
22 orang |
100% |
8. |
Hari Operasi/Jam Baca |
3 hari |
6 hari |
100% |
9. |
Pengguna Layanan TBM |
150 orang |
250 orang |
66% |
10. |
Event Bulanan |
12 kali |
18 kali |
50% |
11. |
Kegiatan Ekstra Kurikuler |
- |
Angklung – Marawis – Gitar |
300% |
12. |
Jumlah Cabang/Pojok Baca |
- |
4 |
400% |
13. |
Dipilih tempat riset/penelitian/KKN |
2 kali |
6 kali |
200% |
14. |
Jumlah anak rata-rata per jam baca |
50 anak |
80 anak |
60% |
15. |
Prestasi: 1. Ramadhan Heroes Tonigth Show NET TV, 5 Mei 2021 2. Peraih “321 Wonderful People Tahun 2021” kategori Pegiat Literasi
dan Pendiri Taman Bacaan dari Guardian Indonesia, 22 September 2021 3. terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia sebagai penyelenggara program “Kampung
Literasi” yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM
tahun 2021 4. Terpilih sebagai sosok inspiratif dalam “Spiritual
Journey” PT PLN , Oktober 2021. 5. Mitra CSR: Asuransi Jiwa Tugu Mandiri – Bank Sinarmas – Pacific Life
Insurance 6. Mitra Media: BogorKita.com |
Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka yang memiliki 14 anak saja saat didirikan tahun 2017 lalu. Tapi kini telah memiliki 160 anak pembaca aktif dengan rata-rata mampu menghabiskan 3-8 buku per minggu per anak. Saat ini pun tidak kurang 250 anak dan warga telah tercatat sebagai pengguna layanan di taman bacaan setiap harinya. Ada 12 program literasi yang dijalankan TBM Lentera Pustaka, seperti: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang
disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre.
Pada tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih
1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program “Kampung Literasi Sukaluyu”
yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal ini
menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan "31
Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan pendiri taman
bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan “Ramadhan Heroes” dari
Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok inspiratif dalam
“Spiritual Journey” PT PLN, salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021
lalu.
Jadi intinya, taman bacaan
harus berani melakukan evaluasi. Tentu, indikator dan kriterianya dapat
disesuaikan dengan kondisi masing-masing taman bacaan. Jangan sampai taman
bacaan tidak melakukan evaluasi. Untuk mengetahui efektif atau
tidaknya keberadaan taman bacaan atau program yang dijalankan. Karena tanpa
evaluasi, berarti taman bacaan tidak ada acuan untuk berkembang dan menambah
manfaat untuk masyarakat. Karena evaluasi, sejatinya untuk memperbaiki
kekurangan dan kendala taman bacaan.
Evaluasi taman bacaan memang bukan segalanya. Tapi dengan evaluasi, taman bacaan bisa tahu keadaannya secara objektif. Sehingga tidak kehilangan arah, mau ke mana taman bacaan menuju? Setelah evaluasi, maka taman bacaan bisa menentukan ambisi, perbuatan,
dan doa. Karena tanpa ambisi, taman bacaan tidak akan memulai apa-apa. Tanpa berbuat, tidak akan menyelesaikan apapun. Tanpa doa, tidak akan bermanfaat untuk siapapun. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar