Hari ini, bisa jadi banyak orang takut bertindak. Takut melangkah dalam hal apapun. Kenapa? Karena mereka takut gagal, khawatir tidak mampu. Lalu hari-harinya, hanya bisa menonton laju orang lain. Menyesal, penuh keluh-kesah dan akhirnya merasa Tuhan tidak berpihak padanya. Hidup nestapa, merasa menjadi “korban”.
Kita sering lupa. Hari esok pasti sia-sia bila hari ini kita tidak
melakukan apapun. Masa depan tidak akan pernah cerah bila tidak dipersiapkan
dengan baik. Maka, buatlah Langkah pertama. Lakukan lompatan. Kerjakan apapun
yang baik yang bisa dilakukan. Karena sejatinya, kebaikan itu bukan dilahirkan
melainkan diciptakan. Oleh siapapun, untuk siapapun. Begitulah seharusnya.
Memang benar. Masa depan dan takdir itu sesuatu yang gelap dan tidak diketahui. Tapi masa depan harus
dimulai. Takdir butuh ikhtiar, Bukan diam saja dan tidak melakukan apapun. Maka
katakan “Aku memang tidak tahu hari esok seperti apa. Tapi aku harus melangkah
di hari ini. Karena dengan melangkah, aku jadi tahu dan bisa berhadapan dengan
realitas”.
Seperti di taman bacaan. Anak yang membaca buku, setidaknya sudah melangkah
dan mempersiapkan masa depannya. Melalui ilmu dan pengetahuan yang dibacanya. Mereka
jadi “tahu” dari yang sebelumnya “tidak tahu”. Karena buku bacaan, anak-anak
ada bayangan mau jadi apa? Dan hendak ke mana?
Jadi tetaplah melangkah. Berbuatlah yangbaik. Hiduplah
tanpa ketakutan. Karena takut hanya kepada Tuhan. Hiduplah dengan energi positif di mana
pun. Bilat ahu itu baik, apapun itu. Tetaplah bersemangat dan gigih mengerjakannya.
Hadapi semua risiko dna tantangan yang menghadang. Hingga kita sampai di titik
yang lebih kuat, lebih berani, dan lebih tahu kondisi yang sebenarnya.
Sekalipun menyakitkan, jangan takut gagal. Karena gagal itu memberi
pelajaran akan dua hal, yaitu: 1) jadi trauma agar kita tidak mau berbuat,
tidak mau melangkah atau 2) jadi lebih kuat, lebih berani untuk bertindak.
Maka, kita tinggal pilih mana pelajaran yang baik?
Literasi dan manusia literat itu bukan orang yang takut gagal,
takut melangkah. Apalagi khawatir akan masa depan sambil sudah move on dari
masa lalu. Tidak ada gunanya itu semuanya. Literasi adalah keberanian untuk
melangkah, berani bertindak sekecil apapun seperti singa, bukan kambing. Asal
spiritnya untuk kebaikan dan mengubah keadaan jadi lebih baik. Untuk diri
sendiri atau untuk banyak orang.
Maka “lebih
baik jadi singa sehari daripada jadi kambing seumur hidup”. Agar esok lebih baik dari
kemarin. Sekali lagi, karena kebaikan tidak dilahirkan kecuali diciptakan. Membacalah
di mana pun kita berada.
Untuk apa pintar bila tidak melakukan apapun. Untuk apa sukses bila tidak
manfaat untuk orang lain. Untuk apa kaya bila tidak peduli pada orang lain. Dan
untuk apa baik bila hanya di mulut bukan di tindakan. Untuk apa?
Maka mengaumlah seperti singa. Tunjukkan bahwa
kita bisa … Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #KampanyeLiterasi