Saat ditanya ke pekerja muda di Jabodetabek, apakah Anda tahu perbedaan JHT (Jaminan Hari Tua) dari BPJS Ketenagakerjaan dengan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)? Ternyata jawabnya, 57% kurang tahu, 31% tahu, dan hanya 12% yang sangat tahu. Artinya adalah pekerja muda pada kelompok “kurang tahu” tidak mungkin membeli dan memiliki DPLK, karena JHT BPJS dianggap dana pensiun. Sedangkan kelompok “tahu” kondisinya belum tentu paham manfaat DPLK dan belum tentu punya sehingga edukasi menjadi kata kunci. Sementara kelompok “sangat tahu”, kondisinya tahu tapi belum tentu punya, tergantung edukasi dan akses. Maka dapat dikatakan 6 dari 10 pekerja muda di Indonesia tidak tahu beda antar DPLK dan JHT BPJS.
Begitu salah satu hasil Survei
bertajuk “Preferensi Pekerja Muda di Jabodetabek terhadap DPLK” yang dilakukan Syarifudin
Yunus, peneliti dana pensiun dari LSP Dana Pensiun (Juli 2025) yang melibatkan
105 pekerja muda di Jabodetabek, dengan komposisi kisaran gaji Rp. 3-5 juta ada
60%, Rp. 5-10 juta ada 25%, dan di atas Rp. 10 juta ada 15%.
Lalu, siapa yang dimaksud pekerja muda dalam
survei ini? Pekerja muda adalah mereka yang sudah bekerja dan memperoleh gaji
saat usianya dianggap muda, dari rentang 20 tahun hingga 40 tahun. Dapat pula
dikatakan pekerja uda adalah Gen Z dan Milenial yang sudah bekerja. Sesuai data
BPS, saat ini Generasi Z di
Indonesia mencapai 74,93 juta jiwa atau 27,94% populasi, sedangkan Milenial jumlahnya
sekitar 69,38 juta jiwa atau 25,87% dari populasi. Maka gabungan Gen Z dan
Milenial sangat dominan di Indonesia, mencapai 144, 3 juta orang atau 53%dari
populasi Indonesia yang jumlahnya 270 juta jiwa.
"Saya coba survei di 105 pekerja muda
Jabodetabek, hasilnya 6 dari 10 dari mereka tidak bisa membedakan DPLK dengan
JHT BPJS. Ini tantangan berat DPLK, edukasi ke pekerja muda yang populasinya
sangat besar. Harusnya tahu dulu, baru paham lalu punya DPLK, begitu
tahapannya" ujar Syarifudin Yunus, peneliti dana pensiun DPLK SAM saat
merilis hasil surveinya hari ini (24/7/2025)
Implikasi dari survei preferensi pekerja muda
terhadap DPLK ini adalah menekankan pentingya edukasi tentang DPLK ke kalangan
pekerja muda, di samping ketersediaan akses digital untuk memudahkan pekerja
muda memiliki DPLK. Bila pekerja muda tidak terfasilitasi DPLK, maka berpotensi
para pekerja muda akan mengalami masalah keuangan di masa pensiunnya.
Berbagai risiko bisa menghantui pekerja muda (Gen
Z dan Milenial) di Indonesia bila tidak paham akan pentingnya dan punya dana
pensiun. Mulai dari risiko keuangan pribadi,
sosial, maupun ekonomi nasional. Beberapa risiko di masa pensiun nbagi pekerja
muda yang tidak punya dana pensiun antara lain: 1) kekurangan penghasilan atau
dana di usia tua, 2) menurunnya kualitas hidup di masa pensiun, 3) kesulitan
membiayai standar hidupnya sendiri, 4) potensi ketergantungan pada anak/keluarga
di hari tua, 5) dapat meningkatkan kelompok pensiunan yang rentan, dan 6)
berpotensi menjadi beban ekonomi di hari tuanya. Kondisi ini pun semakin berat
bila para pekerja muda mengalami masalah kesehatan di masa tua yang jelas
membutuhkan biaya sangat besar.
Karena itu, menjadi “pekerjaan rumah”
bagi pengelola DPLK untuk memberi edukasi kepada pekerja muda yang jumlahnya dominan
di Indonesia saat ini untuk lebih paham dan mau memiliki DPLK sebagai program
pensiun sukarela yang menjamin kesinambungan penghasilan di hari tua. Karena bila pekerja muda
tidak mulai menabung untuk pensiun sejak dini, pasti risiko yang dihadapinya
adalah krisis keuangan di hari tua. Pekerja muda yang berjaya saat bekerja
namun stress dan kehilangan martabat ketika pensiun.
Edukasi sederhana untuk pekerja muda. “Bila kamu
tidak menabung Rp300 ribu/bulan sekarang untuk hari tua, maka kamuakan
kekurangan Rp1 miliar di saat pensiun.” Untuk apa memiliki gaji di saat
mdua dan bekerja tapi tidak menyisihkan sebagian untuk masa pensiun. Jangan
sampai memperpanjang anekdot “Generasi Tanpa Pensiun” seperti Generasi X dan Baby Boomer yang sudah sulit di-edukasi
akan pentingnya dana pensiun.
Bila
mau kerja yes, pensiun oke. Maka segeralah miliki DPLK untuk kemandirian
finansial di masa pensiun. Salam #SadarPensiun #YukSiapkanPensiun #EdukasiDPLK
#DPLKSAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar