“Jadilah relawan. Mulailah dari mana pun Anda berada. Manfaatkan apa yang Anda miliki. Lakukan apa pun yang Anda bisa .”
Begitulah kutipan untuk mengajak
seseoarang menjadi relawan di manapun. Iya relawan, orang yang melakukan
sesuatu dengan sukarela, tanpa dipaksa dan tanpa pamrih apalagi mengharapkan
imbalan. Relawan bukan hanya membuat perbedaaan yang berarti dalam kehidupan orang
lain.Tapi berkontribusi kepada masyarakat utuk mengatasi tantangan sosial dan
kemanusiaan, termasuk mengemban misi sosial untuk gerakan literasi dan taman
bacaan.
Ini kisah nyata relawan TBM Lentera
Pustaka di kaki Gunung Slaak Bogor. Seperti yang terjadi pada Minggu
(30/6/2025), para relawan taman bacaan yang dikomandoi Susi (Ketua Harian) dan
Alwi (Koordinator Relawan) secara rutin setiap Minggu menjalankan dan mengkoordinasikan
aktivitas dan kegiatan TBM Lentera Pustaka. Para relawan sibuk dari waktu ke
waktu untuk menyalakan harapan dalam senyam. Kiprah sosial yang tidak banyak
diketahui orang lain.
Kali ini relawan yang hadir: Yasin,
Sabda, Resa, Farida, Nur, Mega, Hasanah, Ai, Alwi dan Susi. Sibuknya relawan
TBM Lentera Pustaka setiap Minggu, dimulai pukul 10.00 WIB dengan aktivitas “Laboratorium
Baca” bersama puluhan anak-anak pembaca aktif di Kebun Baca TBM Lentera Pustaka.
Membimbing aktivitas membaca dan memotivasi anak-anak pembeca katif. Setelah
itu, di pukul 12.15 WIB, mereka makan siang bersama sambil konvoi menggunakan motor
dan rompi relawan ke warteg langganan. Karena Pendiri TBM tidak ada datang, maka
makan siang ditanggung ketua harian dulu dan Minggu depannya di-“reimburse” ke
Pendiri TBM. Pada pukul 13.30 WIB, relawan
TBM Lentera Pustaka mengajar GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) yang
diikuti 5 kaum ibu sebagai warga belajar yang buta huruf. Di jam yang sama tetap mendampingi mahasiswa
IPB yang sedang melakukan KKN Tematik Literasi untuk melakukan pendataan
klasifikasi koleksi buku TBM Lentera Pustaka. Setelah waktu Ashar, pukul 16.00 WIB, relawan
TBM Lentera Pustaka menjalankan program MOtor BAca KEliling (MOBAKE) dengan
membawa 200-an buku bacaan dan tikar sebagai alas abaca untuk sediakan akses
bacaan ke kampung-kampung. Kali ini ke Kp. Jami Desa Sukaluyu. Pukul 17.30 WIB,
setiba di TBM Lentera Pustaka, relawan TBM Lentera Pustaka masih menerima
kunjungan survei mahasiswa Teknik Elektro Universitas Gunadarma yang akan
melakukan program kerja membuat penerangan – lampu di kebun baca TBM Lentera
Pustaka melalui PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) yang akan dikerjakan
bulan Juli 2025 ini. Setelah ba’da Isya sekitar pukul 19.30 WIB, seluruh
relawan TBM Lentera Pustaka pulang ke rumah masing-masing. Hebatnya,, Alwi (koordinator
relawan) pulang-pergi dari tempat kost di Jakarta ke TBM Kentera Pustaka dengan
mengendarai motor setiap hari Minggu rutin, tanpa terputus, Salut dan hebat,
anak muda punya komitmen dan konsistensi berkiprah secara sosial. Begitulah
sibuknya relawan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya. Rutin, ada tidak ada
event – ada tidak ada pendiri TBM,, aktivitas sosial sudah menjadi “denyut nadi”
mereka, anak-anak muda yang peduli sosial.
Jujur saja, relawan taman bacaan punya
peran luar biasa dalam membangun budaya literasi dan menghidupkan aktivitas
rutin taman bacaan. Orang-orang hebat yang menyalakan harapn dalam senyap,
itulah relawan taman bacaan. Patut dicatat, kehebatan relawan taman bacaan saat berkiprah meningkatkan kegemaran
membaca anak-anak dan masyarakkat, antara lain:
1.
Membimbing secara praktis dan memotivasi
anak-anak pembaca aktif. Dengan membacakan cerita atau memberi nasihat
literasi. Agar anak-anak tetap rajin datang dan betah berada di taman bacaan.
2.
Menginspirasi anak-anak
dan orangtua untuk cinta membaca. Dengan mengajak bermain sambil belajar agar
anak-anak lebih berani, kreatif, dan percaya diri.
3.
Mendorong aktivitas
literasi yang kontekstual. Bukan hanya membaca buku, relawan juga berperan dalam
membentuk akhlak-adab anak, mengenalkan budaya dan nilai-nilai kearifan local.
4.
Ikut aktif
memberantas buta aksara.
5.
Menyediakan akses
bacaan dan membawa buku ke daerah yang tidak punya tempat membaca. Untuk mengisi
kekosongan literasi dan buku bacaa di daerah yang tidak punya akses baca, jauh
dari sekolah atau perpustakaan.
6.
Mengabdi dengan hati,
tanpa pamrih. Tanpa imbalan, relawan mengorbankan waktu, tenaga, pikirann bahkan
biaya pribadi untuk pulang-pergi ke taman bacaan. Semuanya karena hati yag
peduli sosial.
7.
Membangun komunitas
literat. Selain menjadi tempat bergaul yang positif dan bermanfaat, relawan menjadi
komunitas penggerak literasi untuk menjadikan masyarakat lebih berdaya dan
berharga.
Melalui kiprah sosial yang konkret,
relawan taman bacaan pantas disebut sebagai agen perubahan sosial yang bekerja
dalam senyap. Untuk menyalakan harapan anak-anak Indoensia, di samping menggerakann
aktivitas giat membaca di masyarakat. Agar terwujud masyarakat yang literat,
yang mampu menerima realitas dan mau ikhtiar untuk menjadi lebih baik. Tegas dikatakan,
relawan adalah orang-orang baik di taman bacaan yang mampu mengubah niat baik
jadi aksi nyata.
Tulisan ini khusus didedikasikan untuk
relawan TBM Lentera Pustaka yang sangat berdedikasi menjalankan program
literasi dan aktivitas di taman bacaan. Punya komitmen dan konsistensi sepenuh
hari, yang sudah teruji oleh waktu dan
perjalanan nyata. Semoga relawan tetap solid dan kompak.
Ketualhuilah, hidup adalah seni
mencintai - mencintai adalah seni peduli-peduli adalah seni berbagi – berbagi adalah
seni hidup. Maka bila ingin mengangkat orang lain, angkatlah orang lain. Betapapun
hebatnya pemerintahan dan tingginya Pendidikan, tidak akan pernah bisa
menggantikan peran relawan. Allen Klein yang bilang “Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang menjadi relawan sering kali hidup lebih lama.”
Salam relawan TBM! #TBMLenteraPustaka #RelawanTBM #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar