Substansi dari mata kuliah menulis kreatif adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam mengekspresikan ide dan emosi melalui berbagai bentuk tulisan yang kreatif dan menarik. Karena itu, kuliah menulis kreatif orientasinya praktik, bukan sekadar pengetahuan. Selain untuk memberikan pemahaman dasar tentang kreativitas dalam menulis, kuliah melusi kreatif sejatinya membimbing mahasiswa untuk meng-eksplorasi berbagai jenis teks untuk penulisan karya sastra berbentuk puisi, cerpen, novel atau drama, termasuk penulisan penelitian bidang sastra sebagai pengayaan keilmuan.
Berangkat dari realitas itu, saat kuliah menulis kreatif mahasiswa semester 6 Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) hari ini (12/4/2025), sebagai penunjuang tugas penulisan mahasiswa diperkenalkan dengan penggunaan AI (Artificial Intellegence – kecerdasan buatan) untuk keperluan sastra. Sebagai dosen pengampu menulis kreatif, saya mengimbau mahasiswa untuk memanfaatkan AI sebagai media alat bantu belajar dan memahami materi kuliah untuk menjelaskan konsep yang “susah” menjadi lebih “sederhana”, apapun penggunaan AI-nya. Terkait dengan tugas penulisan, bahkan AI mampu menjadi tutor pribasi mahasiswa dalam penyelesaian tugas kuliah, apalagi untuk mahasiswa yang malu bertanya di kelas.
AI memang lagi hot banget, maka mahasiswa seharusnya menjadi AI
sebagai “teman belajar”, asal dipakai dengan bijak dan sesuai dengan tujuan
perkuliahan. Selain dapat memacu kreativitas dan inspirasi, AI juga bisa
membantu dalam penyelesaian tugas khususnya dalam Menyusun kerangka tulisan yang
sederhana atau pencarian referensi dalam bentuk buku atau hasil penelitian. Melalui
praktik dan contohh langsung di kelas, saya pun meminta mahasiswa untuk memanfaatkan
AI dalam menuangkan ide dan gagasan secara tertulis.
Namun harus diingat, AI adalah alat bantu bukan pengganti otak
sendiri. Maka AI ssangat pas untuk menguatkan pemahaman dan karya, bukan untuk menyontek
mentah-mentah. Harus ada kerativitas orisinal mahasiswa yang dituangkan dengan
panduan dari AI. Seperti untuk menghasilkan tulisan yang kreatigf, mahasiswa
harus manjalaninya sesuai dengan tahapan menulis kreatif, yang terdiri dari:
1.
Pemunculan Ide, tentang cara
memperlakukan ide yang muncul di sembarang tempat dan waktu. Karena sifatnya sepintas
dan cepat hilang, maka diperlukan pencatatan terhadap ide yang biasanya berkaitan
dengan pengalaman dan pengetahuan seseorang.
2.
Pengembangan Ide, tentang cara
mengembangaj ide yang telah muncul. Perlu dikembangkan dengan perincian,
membaca buku atau menambah pengalaman.
3.
Pelahiran Ide, tentang ide-ide yang
ditulis secara konkret dengan kekuatan bahasa sendiri. Karena itu kendala Bahasa,
kosakata, bahkan hambatan psikologis harus mulai disikngkirkan.
4.
Penyempurnaan Ide, tentang cara
menyempurnakan ide yang tidak semupran setelah ditulis. Untuk dilakukan perubahan
atau pengembangan lanjut, baik dilakukan penulis sendiri atau melibatkan orang
lain.
Menulis keratif harus disadari bukan hanya proses menulis berbasis
daya cipta dan imajinasi. Tapi menulis kreatif adalah proses untuk membangun
kemauan menulis. Menulis untuk menghasilkan karya nyata, dalam bentuk apapun. Selamat
menulis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar