Kemarin sebelum ke TBM Lentera Pustaka, saya mampir ke Kampus Universitas Pakuan untuk mengambil toga. Insya Allah, Rabu 26 Februari 2025, saya akan mengkuti wisuda kelulusan dari Program S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak di Bogor. Bersyukur banget akhirnya bisa diwisuda dan melewati “jalan terjal Pendidikan” (walau saya tidak perlu bercerita betapa beratnya menuntaskan studi dan disertasi hingga 11 November 2024 lalu). Bukan susah belajarnya tapi komitmen waktu dan ikhtiar yang gampang kendor di perjalanan. Tapi alhamdulillah, atas izin Allah, akhirnya saya berhasil menyelesaikan studi S3 selama 6 tahun 2 bulan.
Lalu setibanya di TBM Lentera Pustaka, saya langsung menjajal toga untuk
wisuda nanti. Tnetu, bersama anak-anak TBM Lentera Pustaka yang memang setiap
Jumat sore mereka praktik "jam baca". Selain memperkenalkan kepada
anak-anak tentang toga, gelar doktor yang saya raih bisa jadi motivasi untuk
anak-anak TBM Lentera Pustaka yang berasaal dari kampung-kampung kecil di kaki
Gunung Salak. Agar anak-anak tahu proses dan beratnya orang belajar, sekolah,
kuliah termasuk membaca buku di taman bacaan. Belajar dan membaca buku tidak
ada yang instan, butuh proses dan perjuangan yang kadang menyakitkan.
Bagi saya, anak-anak TBM Lentera Pustaka hari ini ladang amal sekaligus
motivator utama. Apalagi disertasi saya berjudul "Strategi Peningkatan
Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan Masyarakat; Penelitian Menggunakan
Pendekatan Evaluasi Berbasis Model CIPP (Context, Input, Process, Product) Pada
Taman Bacaan Masyarakat di Kabupaten Bogor", tentu menjadi disertasi
langka soal taman bacaan yang diteliti secara kualitatif. Tidak banyak
disertasi membahas soal tata Kelola taman bacaan. Karenanya, anak-anak TBM
Lentera Pustaka sebagai objek penelitian berhak "tahu" hasil
penelitian saya seperti apa? Karena banyak penelitian, hanya survei dan
interview responden tapi hasil penelitiannya kayak apa tidak dipahami responden.
Saya ingin dari sini, anak-anak TBM Lentera Pustaka punya kebesaran hati untuk
meraih cita-citanya. Punya harapan dan impian yang membawa mereka bisa
tersenyum besok. Bisa menyenangkan hati kedua orang tuanya, apapun problem
ekonomi yang dihadapinya.
Saat menjajal toga di hadapan anak-anak, saya lagi-lagi bersyukur banget
bisa kelarin studi S3 selama 6 tahun 2 bulan. Tanpa malu-malu, lamanya menuntaskan
studi S3 ini akan selalu saya kampanyekan. Agar kuliah di mana pun tidak usah
mengejar cum laude atau cepat kelar. Kuliah tidak usah buru-buru, biar ada stress-nya
dan merasakan susahnya sampai sampai ke hati, bukan hanya di pikiran dan
tindakan. Sekalipun IPK saya tergolong "sangat memuaskan". Tapi saya
justru lebih senang bercerita lamanya lulus doctor 6 tahun 2 bulan. Karena saya
tidak butuh predikat cum laude. Tapi saya akan suarakan jalani saja lamanya
proses kuliah, nikmati kesusahannya asal tidak drop out. Karena lamanya
jadi mahasiswa S3 itulah dan raihan gelar doctor ini, kian menegaskan
"jalan hidup" saya untuk berada di taman bacaan dan mendukung gerakan
literasi di Indonesia, selain tetap mengajar di kampus tentunya.
Alhamdulillah ya Allah, terima kasih banget. Insya Allah wisuda nanti,
saya didampingi istri, anak-anak, menantu, dan cucu. Sebuah kebahagiaan yang
patut disyukuri. Lalu akan mendedikasikan toga yang saya kenakan untuk dilepas
di kubur kedua orang tua saya tercinta. Alm Bapak Ambo Lotang Yunus dan Almh
Ibunda Tati raenawaty, orang yang paling saya cintai dan seharusnya pantas pula
berada di samping saya saat wisuda. Gelar doktor ini, adalah persembahan
seorang anak untuk orang tuanya tercinta. I love you, Ibu dan Bapak
Tidak lupa pula, saya harus nyatakan dengan tegas. Ucapan terima kasih
kepada Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), kampus tempat saya mengajar dan mengabdi
dalam 31 tahun terakhir ini. Atas beasiswa yang diberikan kepada saya untuk
studi lanjut S3 di Unpak. Terima kasih Pak Rektor, Pak Dekan dan rekan-rekan Unindra
atas dukungannya kepada saya. I love Unindra, kampus yang selalu mengajarkan
loyalitas dalam pengabdian. Terima kasih Unpak sebagai almamater S3 saya dan
semua pihak yang membantu penyelesaian studi saya selama 6 tahun 2 bulan.
Cukup sudah, alhamdulillah. Gelar doktor ini menjadi tahapan akhir dari
perjalanan studi saya. Semuanya sudah tuntas dan hanya berharap ilmu saya
bermanfaat untuk orang banyak. Berdia agar ilmu saya diberkahi Allah dan
menjadi pemicu untuk terus mengabdi, melayani, dan berkontribusi di TBM Lentera
Pustaka dan kampus Unindra. Besok dan ke depannya, saya tidak lagi punya obsesi
apapun. Cukup menjalani aktivitas hari-hari dengan rileks, mengajar di kampus, menjalani
pekerjaan sebagai konsultan, dan insya Allah sebentar lagi mendapat anugerah “sesuatu
yang indah pada waktunya”.
Semuanya sudah kelar dan cukup, alhamdulillah. Kelar dengan diri
sendiri, itulah prinsip yang paling saya jaga. Agar tidak riweh pada urusan orang
lain. Selalu perbaiki niat, ikhtiar yang baik, dan selebihnya menyerahkan kepada
Allah SWT. Tinggal menjaga komitmen dan konsistensi dalam pengabdian di taman
bacaan dan kampus tercinta. Katakan dengan tegas, alhamdulillah agar tidah ada
alasan untuk berkeluh-kesah. Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar