Pensiun berarti berhenti bekerja dan menikmati hidup dengan dana yang dibentuk saat masih masih bekerja. Siapapun saat pensiun sudah tidak bekerja lagi, maka tidak punya penghasilan lagi. Maka seluruh biaya hidupnya di masa pensiun, pasti ditanggung dari tabungan atau dana pensiun yang dimilikinya selagi bekerja. Tapi sayangnya, banyak pensiunan di Indnesia saat ini tidak benar-benar pensiun. Namun, hanya berganti pekerjaan alias bekerja lagi.
Mengapa setelah
pensiun masih bekerja lagi? Tentu saja, bila setelah pensiun bekerja lagi
sebagai aktualisasi diri tidak jadi masalah. Tapi kebanyakan, pensiunan bekerja
lagi biasanya karena tidak memiliki dana pensiun yang cukup memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Bahkan tidak sedikit yang sudah pensiun tapi anak-anak masih
menempuh pendidikan dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mau tidak mau,
akhirnya pensiunan bekerja lagi.
Memang
benar, faktanya hari ini, 9 dari 10 orang Indonesia tidak siap untuk pensiun.
Akibat tidak adanya ketersediaan dana yang cukup untuk masa pensiun atau hari
tua. Makanya, 3 dari 4 pensiunan di Indonesia berharap mendapat bantuan
finansial dari anaknya. Hal ini disebabkan tidak adanya tabungan yang cukup untuk
hari tua. Hanya 5% dari ratusan juta pekerja di Indonesia yang memiliki program
pensiun. Sehingga realitas hari tua atau masa pensiun di Indonesia hari ini
adalah 7 dari 10 pensiunan mengalami masalah keuangan (bila tidak mau disebut
kesulitan ekonomi).
Banyak pekerja
belum mengetahui, bahwa siapapun yang bekerja pada akhirnya akan pensiun.
Sehebat-hebatnya cinta pekerjaan pasti akan pensiun bila waktunya tiba. Karenanya
hari tua tidak mungkin dihindari tapi harus dipersiapkan. Cepat atau lambat,
siapapun akan pensiun. Masalahnya, sudah seberapa siap kita bila usia pensiun
tiba?
Pada kenyataannya, hanya
ada 5 )lima) kondisi pekerja di hari tua. Mungkin salah satunya akan dialami
kita saat masa pensiun nanti. Karena itu, masa pensiun harus dipersiapkan sejak
dini. Adapun kelima kondisi pekerja di masa pensiun, adalah sebagai berikut:
1. Sejahtera, yang
berarti seluruh kebutuhan di hari tua tetap terpenuhi sekalipun sudah tidak
punya penghasilan lagi. Tidak punya utang dan dana pensiun untuk hari tuanya lebih
dari cukup untuk hidupnya. Sehingga
dapat menikmati masa pensiun dengan nyaman sambil menimang cucu atau menekuni
hobby yang tertinggal di masa bekerja.
2. Berkecukupan, yang
berarti kondisi keuangan di masa pensiun sama dengan saat bekerja. Biaya dan
gaya hidup di masa pensiun tetap sama dengan saat bekerja. Bisa menikmati masa
pensiun dengan tenang.
3. Bekerja lagi, yang
berarti berarti tetap bekerja di masa pensiun untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Sejauh kondisi fisik dan mental masih mampu tentu tidak masalah. Kondisi
ini berarti masih bersusah payah di masa pensiun.
4. Bergantung kepada anak,
yang berarti tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup di masa pensiun sehingga bergantung
bantuang finansial dari anak-anaknya. Bila anaknya berkecukupan tidak masalah
tapi bila anaknya tidak mampu, pasti akan menjadi masalah. Kondisi pensiun
seperti ini sangat berisiko secara keuangan.
5. Jatuh miskin, yang
berarti sama sekali tidak mampu membiayai kebutuhan hidup di masa pensiun.
Jangankan gaya hidup, kebutuhan hidup mendasar saja sulit untuk terpenuuhi.
Kondisi ini sangat mengenaskan bila terjadi di masa pensiun.
Maka suka tidak suka,
masa pensiun harus dipersiapkan sejak dini. Salah satu caranya adalah melalui DPLK
(Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Karena DPLK merupakan “kendaraan” yang
paling pas untuk mempersiapkan masa pensiun atau ari tua seoarang pekerja. Setidaknya
ada 3 (tiga) keuntungan pekerja yang memiliki DPLK, yaitu: 1) adanya pendanaan yang
pasti untuk masa pensiun atau hari tua, 2) adanya hasil investasi yang
signifikan saat masa pensiun tiba, dan 3) adanya fasilitas perpajakan saat manfaat
pensiun dibayarkan.
Tentu,
tidak satupun pekerja yang ingin hidup susah di hari tua, Karenanya, masa
pensiun memang harus dipersiapkan dari sekarang. Mumpung masih ada waktu, masih
ada penghasilan yang bisa disishkan untuk masa pensiun, saat tidak bekerja lagi,
Karena masa pensiun yang sejahtera, kalau bukan kita yang persiapkan sendiri,
mau siapa lagi? Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDPLK #DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar