Fakta hari ini menyebutkan, 9 dari 10 pekerja di Indonesia hari ini tidak siap pensiun. Dan 7 dari 10 pensiunan di Indonesia pun mengalami masalah keuangan (bila tidak mau disebut jatuh miskin). Semuanya terjadi akibat tidak adanya persiapan untuk masa pensiun. Tidak mau menabung untuk hari tua saat masih bekerja.
Hal yang cukup mengenaskan
pun terjadi. Ternyata tingkat penghasilan pensiun (TPP) aktual pensiunan di
Indonesia saat ini hanya 10% dari gaji terakhir. Biayanya dari JHT BPJS atau
uang pensiun bulanan. Artinya, dari semua kebutuhan hidup di masa pensiun hanya
10 persen saja yang bisa dipenuhi. Bila gaji terakhir saat bekerja Rp. 10 juta,
maka di masa pensiun hanya bisa punya uang Rp. 1 juta. Sementara ILO
merekomendasikan masa pensiun yang kayak setidaknya memiliki tingkat
penghasilan pensiun mencapai 40% dari gaji terakhir. Kerja puluhan tahun,
kira-kira segitulah tingkat penghasilan pensiun Anda di hari tua. Ya, cukup
tidak cukup harus diterima.
Bila tingkat penghasilan pensiun hanya 10% dari gaji terakhir. Sudah tentu
pensiunan mengalami masalah finansial, tidak sanggup membiayai hidupnya
sendiri. Konsekuensinya, meminta bantuan dari anak-anaknya. Atau bekerja lagi
untuk bisa mempertahankan gaya hidup seperti waktu bekerja. Kenapa? Karena
Karena tidak punya uang, tidak ada dana yang cukup untuk hidup di masa pensiun
dengan lebih sejahtera.
Masa pensiun, semestinya
jangan diabaikan. Karena usia harapan hidup orang Indonesia terus meningkat,
kini berada di 72 tahun. Belum lagi biaya hidup yang terus meningkat, masalah
kesehatan, dan gaya hidup saat bekerja. Untuk bisa tetap mampu di masa pensiun,
mau tidak mau, dana pensiun menjadi penting. Agar tetap memiliki dana yang
cukup dan berkesinambungan hingga hari tua.
Hidup di saat bekerja pasti
berbeda dengan saat pensiun. Saat kerja masih punya gaji, masih kuat usaha
lain, bahkan masih bisa pinjam sana-sini bila tidak punya uang. Tapi begitu
pensiun, gaji sudah tidak ada, mau usaha pun terbatas. Mau pinjam pun bingung,
mau ganti pakai apa kan sudah tidak punya gaji. Bila mau jujur, sungguh
mengerikan ila tidak punya persiapan untuk masa pensiun.
Harusnya, urusan masa pensiun
atau hari tua tidak lagi dianggap sepele. Apalagi dianggap “gimana nanti?”.
Untuk apa saat bekerja cukup tapi saat pensiun berkeluh-kesah. Saat bekerja
punya gaya hidup, begitu pensiun gaya hidupnya menurun drastis. Maka masa
pensiun mutlak harus dipersiapkan, harus direncanakan dari sekarang. Mau
seperti apa kita di masa pensiun, susah atau senang?
Maka salah satu cara yang
dapat ditempuh agar nyaman di masa pensiun adalah menjadi peserta Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK). Dengan menyisihkan sebagian gaji menjadi iuran pensiun
setiap bulan. Untuk dijadikan manfaat pensiun sebagai kesinambungan penghasilan
di hari tua, saat tidak bekerja lagi. DPLK sangat penting bagi pelerja,
setidaknya 1) agar tidak jatuh miskin di masa pensiun, 2) tetap punya
penghasilan di saat pensiun, dan 3) mampu mempertahankan gaya hidup seperti
saat bekerja. Melalui DPLK, siapapun akan punya dana yang pasti untuk hari tua
dan bisa mendapat hasil investasi yang optimal untuk memperbesar manfaat
pensiunnya.
Memang, semua orang tahu
tentang pensiun. Tapi tidak semua orang sudah siap untuk pensiun. Jadi,
bagaimana kita bisa menikmati masa pensiun dengan tenang bila tidak didukung
kesiapan dana yang memadai. Maka, yuk siapkan pensiun dari sekarang. Ingat,
saat ini tingkat penghasilan pensiun hanya di 10%. Sangat kurang dan berpotensi
mengalami jatuh miskin atau bergantung kepada anak atau orang lain. Lalukan
sesuatu untuk masa pensiun kita sendiri.
Ketahuilah, biaya hidup itu
dari waktu ke waktu makin besar, selalu meningkat. Apalagi nanti saat kita
pensiun, uang Rp. 100 ribu bisa jadi nilainya sudah turun, tidak seperti
sekarang. Belum lagi, usia pensiun kita pun makin panjang. Jadi, apa yang sudah
dipersiapkan untuk masa pensiun kita sendiri? Salam #YukSiapkanPensiun
#EdukasiDPLK #DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar