“Menabur dalam pikiran akan menuai tindakan” begitu kalimat kiasannya. Tentang apa yang ditanamkan dalam pikiran pasti berubah jadi Tindakan. Dan setiap tindakan akan melahirkan kebiasaan. Lalu kebiasaan setiap hari, akan membuahkan karakter. Bergitu seterusnya yang terjadi pada siapapun, bila mau disadari. Boleh percaya boleh tidak?
Maka
benar, bila ada yang menyebut. Bahwa pikiran manusia itu seperti tanah. Tanah yang
tidak pernah peduli terhadap jenis benih apa yang hendak ditanam. Bila kita menabur
benih jagung, tanah akan meresponnya lalu tumbuhlah jagung di tanah itu. Bila
kita menabur singkong, tanah pun akan menerimanya dan tumbuhlah singkong. Jadi,
apapun yang kita tanamkan dalam pikiran. Maka pikiran pun akan merespon dan
menumbuhkannya. Terserah, apa yang mau ditanamkan dalam pikiran kita?
Disadari
atau tidak, kita sering berpikir dan berkata hal-hal buruk dalam keseharian.
Akibat pikiran kita sendiri, akibat sikap pesimis pada diri sendiri. Misalnya menyebut,
hidup penuh masalah, sakit tidak akan sembuh, aku tidak akan berhasil, masa
depan suram, malas bergerak karena hujan, tiap hari bete, merasa capek, dan
sebagainya. Tiap hari selalu saja ada omongan dan pikiran yang negatif. Terlalu
pesimis pada diri sendiri. Hal-hal negatif yang diucapkan pun akan direspon
oleh pikiran kita sendiri. Akhirnya menjadi sikap dan tindakan sehari-hari. Dan
konsekuensinya, akan menghasilkan sesuatu yang sama persis seperti yang ditanamkan
dalam pikiran. Mau sampai kapan seperti itu?
Oleh sebab
itu, biasakan tanamkan pikiran yang positif, sikap yang optimis. Jadikan
pikiran sebagai “lahan” untuk menabur hal-hal yang baik dan benar, tempatnya pikirannya
yang positif. Memang tidak mudah tapi harus tersu diperjuangkan. Karena
berpikir positif memang membutuhkan keberanian dan kearifan. Harus mampu
bersikap yang bijak dan realistis, apapun alasannya.
Setiap
memulai pagi, biasakan berpikir yang baik. Menyebut dalam hati, alhamdulillah
masih sehat, saya sangat beruntung, hidup penuh berkah, saya pasti biasa, masa
depan sangat cerah, hari ini penuh semangat, selalu ada jalan, bersyukur
atas karunia Allah. Saya akan berjuang terus, dan sebagainya. Kesannya
memang klise. Tapi begitulah pikiran bekerja. Karena hidup adalah permainan
pikiran. Siapapun yang mampu mengelola pikiran dengan baik, maka akan memperoleh
kebaikan. Silakan dicek, semua orang yang sukses, orang yang sejahtera, orang
yang sehat pasti karena mampu mengelola pikirannya. Hanya fokus pada tujuan,
bukan pada orang lain. Pikrannya tenang dan solutif, bukan bertumpu pada
masalah.
Kita
sering lupa. Banyak orang punya sifat sama punya masalah sama. Tapi cara
berpikir dan kebiasaanlah yang membedakan mereka. Membiasakan pikiran yang
positif sebagai tempat hidup, tempat bekerja, teman bergaul, dan tubuh sehat.
Boleh percaya atau tidak, hati yang baik itu kebun. Pikiran yang baik itu
akarnya, perkataaan yang baik itu bunganya, dan perbuatan yang baik itu
buahnya. Jadi bila mau baik dalam hidup, mulailah dengan membiasakan pikiran
yang baik. Ketahuilah, bayang-bayang itu tidak pernah meninggalkan benda
aslinya. Bayang-bayang selalu mengikuti pemiliknya.
Hanya
pikiran baik yang bisa membentuk karakter. Hanya kebiasaan yang positif yang
akan membuat pemiliknya pasti maju. Termasuk saat berkiprah sosial di taman
bacaan Masyarakat, saat mau berbuat baik dan menebar manfaat di taman bacaan,
maka pikiran yang positif pun menjadi fondasinya. Mulailah perbaiki dan ubah
pikiran kita, jangan pikiran orang lain. Salam literasi #BacaBukanMaen
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar