Setelah menyimak penuh Debat Capres ke-3 malam ini (7/1/2024), saya menyebut debat kali ini berkualitas. Bahkan paling berkualitas dari dua debat sebelumnya. Selain topik debatnya memang penting, debat kali ini makin mengerucut pula pada kulaitas calon pemimpin Indonesia 5 tahun mendatang. Dengan tegas, saya menyebut public haru mulai tidak percaya pada survei capres yang beredar selama ini.
Debat ke-3 capres kali ini, sudah jadi bukti kualitas capres
Indonesia ke depan. Bagaiman mereka berkomunikasi dan melakukan pertukaran
ide-gagasan secara terbuka. Saling menyampaikan argumentasi atau alasan atas
visi-misi masing-masing capres. Dan seharusnya publik main paham, siapa capres
pilihannya yang mumpuni? Lihat faktanya, simak argumentasinya, dan pilihlah
berdasarkan kualitasnya.
Mengapa debat ke-3 capres ini berkualitas? Setidaknya
ada 5 jawaban yang mendasari. Satu, debat kali ini layak menjadi edukasi publik
tentang kualitas pemimpin melalui debat dan argumentasi yang disajikan secara
terbuka, transparan, dan objektif. Dua, sinyal peran penting data dalam
berbicara dan memimpin bangsa Indonesia. Data jadi penting untuk mengambil
Keputusan ke depan, bahkan jangan ada lagi data berseliweran yang tidak akurat.
Tiga, etika menjadi acuan penting dalam memilih pemimpin, bahkan mengelola
bangsa ke depan. Empat, emosi personal dalam berdebat pun menjadi perhatian
baru dalam debat capres. Dan kelima, kemampuan komunikatif antar capres bisa
dilihat langsung dan disaksikan bersama.
Esok hingga sebelum 14 Februari 2024, masih ada dua
kali debat capres-cawapres lagi.Semoga publik kian ter-edukasi untuk semakin
mantap memilih capres-cawapres pilihannya. Tidak hanya terpengaruh opini orang
lain apalagi survei capres-cawapres yang kian membingungkan. Publik harus mulai
tidak percaya survei. Sebab, hasil survei tidak
bisa dijadikan pegangan untuk mengambil keputusan dalam Pemilu 2024. Apalagi hasil
survei yang dirilis sering berbeda di luar batas margin of error.
Jujur, melalui debat ke-3 ini,
publik lebih tercerahkan dan dicerdaskan. Sehingga public bisa lebih objektif
dalam memilih pemimpinnya. Dan mulai menjauh dari opini yang dibentuk oleh
hasil survei. Selamat memilih Indonesia! Salam literasi #BacaBukaMaen
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar