Kawan saya bilang, hidup gue lagi berat! Memang benar, hidup itu berat tapi juga jangan dibikin berat. Tidak ada yang bilang hidup itu gampang. Tapi seberat-beratnya hidup, bila dijalani dan tetap berpikir positif pasti mudah. Selalu ada cara untuk bisa menikmati setiap perjalanan hidup. Kata orang Jepang, hidup itu boleh jatuh tujuh kali, tapi berdiri mampu delapan kali.
Jangankan hidup. Kerja dari pagi hingga petang pun berat. Tetap
sabar di jalan walau macet juga berat. Nongkrong di kafe berlama-lama cuma ngobrol
saja berat, apalagi ngomongin orang yang tidak ada habis-habisnya pasti sangat
berat. Bangun di sepertiga malam itu berat, maka Allah akan mengabulkan doa dan
pinta di waktu itu. Bersedekah di saat kesempitan pun berat, maka Allah
berjanji akan mengganti berlipat ganda. Tatap sabar dan tidak mengeluh saat ditimpa
ujian hidup itu berat, maka pertolongan akan segera dihadirkan-Nya. Dibenci dan
dighibahi orang tapi tetap diam saja pun berat maka Allah akan sehat dan
tenangkan hidupnya. Semua berat bila dihadapi sendiri. Tapi bila berserah
kepada Allah SWT, sama sekali tidak ada yang berat.
The
show must go on. Apapun kondisinya, hidup itu terus berjalan. Sesuai
kehendak-Nya. Maka mulailah untuk tidak hanya fokus pada masalah. Tapi harus
berani bersikap untuk membangun pundi-pundi
kebaikan. Berbiuat baik dan menebar manfaat di mana pun. Bukan hanya kerja cari
uang, apalagi hanya bergaul yang juntrungannya tidak jelas. Baik itu perbuatan,
bermanfaat itu perilaku. Mulailah untuk seimbangkan hidup, dengan mengejar
dunia sambil beribadah-beramal. Memang berat pada awalnya. Tapi setelahnya, Insya
Allah akan terasa ringan dan menjadi kebiasaan.
Praktik itulah yang saya jalani di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Awalnya berat banget. Anak-anak yang membaca hanya 14 orang, koleksinya hanya 600 buku. Segala-galanya dikerjakan sendiri. Banyak orang tidak tahu, ap aitu TBM? Apalagi berada di daerah yang selama ini tidak punya akses bacaan. Membaca buku memang berat dan sesuatu yang langka. Tapi setelah 6 tahun berjalan, TBM Lentera Pustaka sudah menjalankan 15 program literasi seperti TABA (Taman Bacaan) dengan 100 anak usia sekolah, GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 40 anak usia prasekolah, YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, Koperasi SImpan Pinjam dengan 28 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, DonBuk (Donasi Buku), RABU (RAjin menaBUng), Literasi Digital, Literasi Finansial, dan MOBAKE (MOtor BAca KEliling). Tidak kurang 200 orang setiap minggunya menjadi pengguna layanan TBM Lentera Pustaka yang didukung oleh 12 wali baca dan relawan, di samping koleksinya mencapai lebih dari 10.000 buku. Berkiprah di taman bacaan, dulu berat sekarang ringan. Jalan hidup di taman bacaan memang berat, apalagi bila dicuekin.
Asal baik dan bermanfaat, jalani saja sekalipun berat.
Mungkin itu bagian dari jalan hidup. Karena di saat-saat merasa berat itulah kita
dapat menemukan kekuatan sejati. Hingga bisa menemukan cahaya cemerlang di
kegelapan yang mungkin tidak akan pernah bisa diredupkan lagi. Selain mencari
jalan untuk menang, terkadang kita harus berani untuk mencoba dan gagal. Itu sudah
biasa dan lazim, Maka “berlomba-lombalah (dalam
berbuat) kebaikan.” (QS Al Baqarah: 58).
Mulailah mempersiapkan pundi-pundi kebaikan sejak dini.
Mumpung masih ada waktu.
Jangan berlenggang dengan amal soleh yang alakadarnya. Karena
apapun yang indah esok, hanya bisa diraih dengan kesungguhan hamba-Nya.
Terkadang, perbedaan antara batu sandungan dan batu loncatan hanya
terletak pada cara kita menggunakannya..
Tetap
semangat dan berjuanglah sekalipun berat. Karena permata tidak dapat dipoles
tanpa gesekan, dan manusia susah menjadi kuat tanpa cobaan. Ibaratnya, hidup itu boleh jatuh tujuh kali tapi
berdiri harus mampu delapan kali. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar