Sabtu, 01 Juli 2023

Prodi Pendidikan Dasar S3 UNJ Analisis Masalah Pendidikan Pulau Tunda Banten

Rombongan 12 mahasiswa doktoral Program Studi Pendidikan Dasar (Pendas) Universitas Negeri Jakarta yang didampingi 2 profesor dan 1 dosen mmenggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Pulau Tunda, Banten (25-26 Juni 2023). Kegiatan PKM ini menjadi bukti komitmen Prodi Pendas S3 UNJ pada pemerataan kecerdasan anak bangsa. Koordinator Prodi Pendas S3 UNI, Prof. Sumantri, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah komitmen bersama atas dasar kepedulian terhadap problem-problem di dunia pendidikan.  

“UNJ dalam hal ini Prodi Pendidikan Dasar mengambil bagian untuk mengimplementasikan solusi bangsa dalam dunia pendidikan. Kegiatan PKM ini berseri yang diadakan oleh Prodi S3 Pendas UNJ. Sebelumnya di Desa Badui Lebak, kini di Pulau Tunda Serang, dan akan diakhiri di Kabupaten Bogor” ujar pria berkacamata yang hobi olah raga renang ini.

Setelah menempuh perjalanan laut selama 5 jam bolak balik, menuju Pulau Tunda, lokasi ini dipilih karena hanya mempunyai Sekolah Satu Atap (SATAP) dan memerlukan perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah setempat. Di hari pertama, rombongan PKM Pendas UNJ bersilaturahmi dengan warga Pulau Tunda dan audiensi bersama Hasim, Kepala Desa yang memberi apresiasi atas kedatangan mahasiswa S3 UNJ dan dosen

“Kami menyambut baik rombongan dari UNJ yang telah datang jauh-jauh untuk melakukan pengabdian di pulau ini, bangga karena yang datang adalah mahasiswa S3 dan  professor” kata Hasim yang mengurai kualitas Pendidikan di Pulau Tunda tergolong kurang optimal. 

            Rombongan PKM S3 UNJ mendapati masalah pendidikan yang ada di Pulau Tunda adalah minimnya jumlah guru yang ada. Hanya ada dua jenjang pendidikan yaitu SMP dan SD yang lokasinya berbeda dalam satu atap.Sekolah di sini hanya ada SMP dan SD Satu Atap, dua sekolah tapi kepala sekolahnya ada satu. Kuantitas guru masih kurang, disebabkan banyak guru yang ditugaskan di Pulau Tunda tidak betah. Baru sebentar kemudian minta pindah lagi. Siswa yang akan melanjutkan ke SMA pun harus keluar dari pulau ini” ujar Hasim dengan raut muka sedih.



Di hari kedua, rombongan PKM mahasiswa Pendas S3 UNJ melakukan kegiatan di sekolah sekaligus memberikan tanda kasih berupa perlengkapan alat olahraga seperti: alat untuk bermain bulutangkis, catur, bola kaki, alat tulis dan berbagai kebutuhan sekolah yang memang sudah dianalisis sangat diperlukan dan bermanfaat bagi siswa di sekolah. Beberapa problem yang ditemukan diantaranya listrik yang hanya beroperasi malam sampai subuh. Sehingga proses pembelajaran dan administrasi sekolah mengalami kesulitan, apalagi saat pengisian rapot siswa. Genset memang tersedia, namun harus digunakan dengan hemat.

Pada sesi lainnya Prof. Edwita, M.Pd menyampaikan arti penting tentang media literasi. Sebagai Upaya meningkatkan literasi siswa dalam menggunakan media dari surat kabar bekas maupun bahan daur ulang. “Literasi siswa harus ditingkatkan, kita dapat memanfaatkan hal-hal yang ada di sekilar siswa, termasuk koran bekas” paparnya.  Di sesi akhir dosen PGSD UNJ, Dra. Endang M. Kurnianti, M.Ed., menyampaikan materi yang menginspirasi siswa yaitu aktivitas penggunaan tangram dan seni melipat kertas yang disambut antusias oleh guru dan siswa.

Mahasiswsa Pendas S3 UNJ yang mengikuti PKM antara lain: Sastra Wijaya, M.Pd, Perawati Bte Abustang, M.Pd, Yuyun Elizabeth Patras, Anna Maria Oktaviani, M.Pd, Waluyo, S.S., M.E., Hana Triana, M.Pd, M.Ed, Fatkhul Arifin, M.Pd, Widiawati, M.Pd, Fitriyani, S.Kom., M.Pd, dan Jayadi, S.E., M.Pd. Koordinator Prodi S3 Pendas UNJ, Prof.Sumantri, berkomitmen akan terus melaksanakan PKM secara terjadwal. Agar ke depan, Pulau Tunda dapat menjadi desa binaan di bidang pendidikan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar