Katanya, taman bacaan di Indonesia masih kurang dipedulikan? Apa benar begitu? Sesuai dengan pengalaman Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka sama sekali tidak benar. Karena di taman bacaan yang terletak di kaki Gunung Salak Bogor ini, setiap tahunnya selalu ada korporasi (perusahaan/komunitas) yang ikut peduli dan menjadi sponsor CSR (Corporate Social Responsibility) korporasi. Dengan memberikan sejumlah dana untuk mendukung dan membiayai operasional taman bacaan sehari-hari dalam satu tahun.
Jujur saja, di TBM Lentera Pustaka, dengan 15 program literasi
yang dijalankan. Setidaknya menghabiskan biaya sekitar Rp. 56.000.000 per
tahun. Misalnya untuk membayar listrik, wifi, honor wali baca, event bulanan, jajanan
kampung gratis, makan siang relawan, membeli buku walau sedikit, perlengkapan
taman bacaan hingga pengeluaran lain yang tidak terduga. Semuanya pasti membutuhkan
biaya. Lalu dari mana uangnya? Tentu, bukan dari kantong Pendiri TBM Lentera
Pustaka melainkan dari dana CSR korporasi. Korporasi atau perusahaan yang
peduli kepada taman bacaan.
Seperti tahun 2023 ini, CSR koprorasi di TBM Lentera Pustaka terdiri
dari 1) Bank Sinarmas, 2) Asosiasi DPLK, dan 3) AAI Indonesia di Perancis. Bank
Sinarmas adalah bank lokal di Indonesia yang bergerak di bidang jasa perbankan.
Asosiasi DPLK adalah lembaga yang mengkoordinasikan pelaku industri Dana
Pensiun Lembaga Keuangan di Indonesia, dan AAI Indonesia di Perancis adalah
komunitas orang-oorang Indonesia yang bermukim di Perancis atau orang Perancis
yang peduli terhadap Indonesia. Alhamdulillah berkat relasi dan hubungan baik yang
dijaga, ketiga koprorasi itulah yang membiayai operasional dan aktivitas TBM Lentera
Pustaka selama tahun 2023 ini.
Pasti timbul pertanyaaan, bagaimana cara mendapatkan CSR korporasi
di taman bacaan? Jawabnya sederhana. Taman bacaan tidak mengemis, tidak pula
meminta-minta. Tapi taman bacaan cukup menunjukkan 1) kinerja berliterasi secara
tertulis, 2) membuktikan komitmen pengelolaannya, dan 3) selalu konsisten menggelar
aktivitas di taman bacaan. Berbekal itu semua, TBM Lentera Pustaka membuat
proposal CSR setiap akhir tahun dan menawarkan kepada para korporasi yang
peduli. Artinya, taman bacaan bertindak profesional saja dalam ber-CSR. Karena
sejatinya, taman bacaan adalah “ladang amal” semua pihak. Maka koporasi yang
peduli dan memandang baik sebuah taman bacaan, pasti akan bersedia mendukung
dan ber-CSR korporasi di taman bacaan.
Karena itu, pesan pentingnya adalah taman bacaan harus aktif,
punya kinerja, berani publikasi, dan mendokumentasikan secara tertulis.
Sehingga semuanya bisa diajukan ke korporasi yang peduli terhadap taman bacaan
dan gerakan literasi. Istilah sederhananya untuk CSR di taman bacaan, carilah
jawaban atas pertanyaan “Apa untungnya korporasi membantu taman bacaan?”.
Taman bacaan sebagai aktivitas sosial pasti bagus. Membaca buku
pun pasti penting, Tapi komitmen dan pengelolaan taman bacaan yang professional
sangat penting disajikan kepada public, kepada korporasi yang peduli. Agar siapapun
mau dan senang datang dan membantu taman bacana. Termasuk untuk komunitas dan
organisasi yang berbakti sosial di taman bacaan.
Ketahuilah, kebahagiaan sesorang dan korporasi itu bukan
terletak pada apa yang dimiliki. Tapi terletak pada apa yang dibagi, apa yang
bisa diberikan agar bermanfaat bagi orang banyak. Ilmu, harta, bahkan pangkat
pun tidak ada gunanya bila tidak dibagi. Biar sedikit asal mau dibagi, Insya Allah
jadi berkah dan manfaat untuk orang lain. Di situlah CSR di taman bacaan
berposisi. Salam literasi #CSRTamanBacaan #TBMLenteraOustaka #PeduiTamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar