Kamis, 15 Desember 2022

Kerjaan Sampingan Pegiat Taman Bacaan Lentera Pustaka, Apa?

Banyak orang menyangka, pegiat taman bacaan dianggap orang yang tidak punya kerjaan. Makanya mengurus taman bacaan yang sifatnya sosial. Makin ke sini, tentu banyak orang bertanya. Apa sih sebenarnya pekerjaan pegiat taman bacaan? Kok, mau-maunya mengisi hari-harinya hanya untuk aktivitas di taman bacaan. Nggak ada uangnya, nggak banget bila diukur dari sisi duniawi atau material.

 

Jangan lupa motif seseorang kerja itu berbeda-beda. Ada yang untuk pendidikan anak. Ada pula yang untuk punya ini punya itu, pengen kaya, dan ada pula yang hanya untuk aktualisasi diri. Namun sebagian besar, motifnya dalah untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karenanya, bekerja memang harus mendapatkan imbalan berupa gaji atau penghasilan. Kerja, dapat uang, dan cukup. Itulah yang dimau banyak orang.

 

Jadi, pekerjaan pegiat taman bacaan apa?

Pegiat taman bacaan pasti punya kerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk anak dan keluaragnya. Itu wajib hukumnya. Tapi pegiat taman bacaan punya hati untuk mengabdi kepada sesama sekaligus menebar manfaat kepada orang lain. Kan ajarannya “khoirunnaass anfa’uhum linnaass”, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.

 

Sebagai contoh saya sendiri. Tiap week end (Sabtu-Minggu) selalu berada di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Hanya untuk membimbing aktivitas taman bacaan, di samping sebagai ladang amal. Hingga kini, saya jalani dengan penuh komitmen, konsisten, dan sepenuh hati. Insya Allah. Dan patut diketahui, tiap tahun, TBM Lentera Pustaka selalu punya sponsor CSR yang mendukung operasional dan aktivitas taman bacaan. Maka memang taman bacaan harus dikelola secara professional dan dapat dipertanggung-jawabkan.

 


Saya sendiri kerjaannya apa?

Untuk yang mengenal saya, tentu tahulah apa pekerjaan saya. Jadi dosen sudah 28 tahun lebih, seoarang direktur eksekutif di asosiasi, dan konsultan. Alhamdulillah-nya, mulai awal Desember 2022 ini hingga 6 bulan ke depan, saya diminta menjadi konsultan expert untuk perusahaan IT. Untuk mendampingi "membangun sistem IT" pada bidang yang saya kuasai. Ini hanya kerjaan sampingan. Hanya 2 kali seminggu datang, Tapi bayarannya Rp. 25 juta per bulan. Alhamdulillah, cukuplah untuk jadi sponsor CSR di TBM Lentera Pustaka selama setahun. Padahal sebelumnya, saya tidak kenal mereka sama sekali. Entah gimana, kok ada jalannya bisa bertemu dan bersinergi. Bila sistem IT sudah ok berjalan, selepas itu saya pun diminta tetap jadi konsultan atau komisaris di perusahaan IT yang akan dibentuk nantinya. Begitulah nyatanya.

 

Pekerjaaan tidak melulu soal uang. Tapi tentang bagaimana pekerjaan itu mampu menjadi berkah. Nah, itulah hubungan terpenting taman bacaan dan pekerjaan. Aktivitas dan bersosial di taman bacaan sebagai ladang amal itulah yang "memanggil" rezeki dan semua kebaikan untuk menghampiri saya. Saat berada di taman bacaan, seratus persen saya dinaungi kebaikan, keberkahan, dan begitu mudah segala sesuatunya. Sangat benar, siapa yang berbuat kebaikan maka akan kembali kepada dirinya. Dan sebaliknya, siapa yang berbuat jahat, maka keburukan pun akan menimpanya. Cepat atau lambat, begitulah hukumnya.

 

Terkadang, orang harus tahu. Siapapun harus memahami. Tidak cukup kerja keras urusan dunia tanpa membangun keberkahan dan ladang amal. Maka harus ada perbuatan baik yang dilakukan dengan penuh komitmen, konsisten, dan sepenuh hati untuk orang lain. Sekalipun hanya menghadirkan senyum untuk orang lain, apalagi mampu menghilangkan kelaparan pada orang-orang yang membutuhkan uliuran tangan kita.

 

Dan yang paling penting untuk pegiat taman bacaan. Jangan pernah urus yang bukan urusan kita. Jangan pernah cari tahu yang tidak berguna untuk diketahui. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar