Memperingati Bulan Bahasa 2022, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor mengimbau pentingnya kesantunan berbahasa, khususnya di media sosial. Karena maraknya hoaks, ujarab kebencian, bahkan pertengkaran yang terjadi saat ini disebabkan masyarakat telah mengabaikan aspek kesantunan berbahasa.
“Kesantunan berbahasa penting untuk dijunjung tinggi.
Maraknya hoaks, KDRT, bahkan ujaran kebencian terjadi akibat mengabaikan
kesantunan berbahasa. Apalagi di media sosial, akibat tidak santun dalam
berbahasa jadi sebab orang merasa tersinggung” ujar Syarifudin Yunus, Dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unindra dan Pendiri TBM Lentera
Pustaka di Bogor (16/10/2022).
Bahasa jangan dianggap sepele. Karena semua
pertengkaran dimulai dari penggunaan Bahasa Indonesia yang menyinggung perasaan
orang lain. Sebagai tata cara sikap, kesantunan berbahasa harus bisa diwujudkan
menjadi perilaku bahasa yang santun. Caranya, tentu tidak melukai perasaan
orang lain saat berbahasa. Memilih kosakata yang positif, bukan negatif. Dan
menghindari ungkapan kasar atau jorok. Kesantunan Bahasa, sejatinya
hanya terjadi tidak hanya merujuk pada
aspek berbahasa semata. Tapi juga aspek nonverbal seperti gestur, mimik, dan
nada suara.
Patut dipahami, bahasa yang tidak santun pada
akhirnya akan menimbulkan kegaduhan atau pertengkaran. Biasanya Bahasa tidak
santun terjadi akibat 4 (empat) kondisi saat berbahasa, yaitu:
1. Niat mengkritik namun dilandasi
pikiran negatif
2. Memberi komentar atas dasar emosi
personal
3. Berbicara didorong kecurigaan
4. Berbahasa untuk memojokkan lawan bicara
Atas dasar itu, TBM Lentera Pustaka
selalu mengajarkan kepada 130-an anak pembaca aktif untuk selalu santun dalam
berbahasa. Utamanya kepada orang tua dan saat bermain media sosial. Selain
rutin membaca buku 3 kali seminggu, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun diajarkan
akhlak atau adad. Seperti memberi salam, cium tangan, antre, dan santun dalam
berbahasa. Agar suatu saat nanti, terwujud generasi muda yang literat. Generasi
yang mampu memahami realitas dan menerima perbedaan. Sambil tetap menjunjung
tinggi kesantunan berbahasa.
Kesantunan berbahasa sangat penting. Agar tercipta
komunikasi yang sehat dan hubungan yang
baik di masyarakat. Untuk lebih memahami, jujur, dan menjadi diri sendiri. Salam literasi #BulanBahasa #TamanBacaan
#TBMLenteraPustaka’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar