Sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia Manajemen Pendidikan yang berkualitas, Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan menggelar Seminar Nasional “Implementasi Metaverse dalam Pendidikan” (26/03/2022. Dalam pengantarnya, Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata (Dekan Sekolah Pascasarjana Unpak) menyatakan pentingnya SDM lembaga Pendidikan untuk berubah dalam menghadapi tantangan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), termasuk metaverse dalam pendidikan. Seminar nasional ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi pendidik, baik guru, kepala sekolah dan dosen dari berbagai wilayah Indonesia.
Bertindak sebagai pembicara kunci, Prof. Dr. Bibin Rubini, M. Pd,
Rektor Unpak memaparkan bahwa kepala sekolah dan guru perlu terus belajar dan
menguasai teknologi sebagai konsekuensi laju era digital yang sulit dibendung. “Teknologi
menjadi sebuah keniscayaan dalam Pendidikan. Karena itu guru dan kepala sekolah
harus benar-benar melek teknologi agar kualitas pendidikan bida memenuhi
dinamika zaman” ujar guru besar Unpak bidang pendidikan IPA ini.
Seminar nasional yang merupakan acara tahunan mahasiswa dan dosen Prodi
Administrsi Pendidikan (S2) Unpak ini menyajikan narasumber pertama, Prof. Dr.
Aan Komariah, M.Pd yang membahas penyiapan kepemimpinan Pendidikan sebagai
indikator penting di era global dan pengimplementasian metaverse, antara lain
kepala sekolah harus mampu menciptakan ekosistem yang nyaman dan mensejahterakan
sekolah. “Dari peristiwa Covid 19 melahirkan pentingnya kepemimpinan yang
empatik dan altruism, yaitu kepala
sekolah peduli dan mau menolong para guru dan masyarakat, ini sangat penting
bagi pengembangan SDM pendidikan di era global’ ujar guru besar Universitas
Pendidikan Indonesia yang juga penasehat PROMAPI ini.
Narasumber kedua, Dr. Yogi Angraena, M.Si, yang membahas tentang peningkatan
SDM melalui implementasi Kurikulum Merdeka menyoroti bahwa pembentukan lulusan
yang memiliki karakter dan kompetensi sangat penting di masa depan sehingga
Indonesia membutuhkan kurikulum yang mendukung. “Kurikulum Merdeka memberikan
kebebasan kepada sekolah untuk mendidik murid berdasarkan asesmen diagnostic sehingga murid-murid dapat
berkembang sesuai minat dan kemampuannya masing-masing, ini yang harus
diwujudkan di sekolah” ujar pria yang juga Koordinator Pengembangan Kurikulum BSKAP
Kemendikbud Ristek ini.
Pentingnya metavers dalam Pendidikan pun ditegaskan narasumber ketiga,
Prof. Dr. Eko Indrajit yang menyatakan implementasi metaverse sudah terjadi di
mana-mana, anak-anak sampai orang dewasa sudah menggunakan metaverse melalui games pada perangkat handphone masing-masing, pada dunia pendidikan implementasi
metaverse pasti akan terjadi dalam waktu tidak lama lagi. “Metaverse itu
intinya penciptaan dunia oleh masing-masing individu, metaverse tidak akan
menggantikan pendidikan, namun akan lebih memperkaya pendidikan, oleh karena
itu guru, kepala dan masyarakat harus sudah menyiapkan mindset perubahan” ujar tokoh dan pakar teknologi pendidikan ini.
Seminar yang dipandu moderator Dr. Griet Helena Laihad, M.Pd sekaligus dosen
Prodi Administrasi Pendidikan SPs Unpak dilanjutkan pararel session pada 5 room
yang dibimbing antara lain: Ir. Hendarman, Ph.D, Dr. Henny Suhariati, M.Si, Dr.
Dian Wulandari, M.Pd, Dr. Nandang Hidayat, M.Pd, dan Dr. Sumardi, M.Pd. Bertindak
sebagai Ketua pelaksana yaitu Darojat, mahasiswa angkatan 2020, sedangkan tim pengarah
kegiatan yaitu: Dr. Rais Hidayat, M. Pd,
Dr. Yuyun Elizabeth Patras, M.Pd dan Dr. Dadang Jaenudin, M.Si. Seminar yang
berlangsung sangat dinamis ini pun mendapat respon para penanggap yang berasal dari
berbagai wilayah di Indonesia seperti Wira
Cahya Dimulya Kepala Sekolah SMP Global
Insani School Bogor, Jawa Barat, Nurhayati
Hasan, S.Pdi, M.Pdi, Kepala Sekolah SMP IT Nurul Hasan Ternate, Maluku Utara, Herdi
Agustiar, M. Pd Kepala Sekolah SMAN 3
Bengkulu Selatan, Enjelina Rosali Nicolaas, S.Pd Guru SD Negeri 124 Manado
Sulawesi Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar