Apa sih yang kamu dambakan dalam hidup?
Kata banyak orang, yang paling didambakan adalah harta, pangkat, dan jabatan.
Bila perlu bisnis yang lancar, ketenaran, dan kepandaian. Itulah yang
disebut “hal besar” dalam hidup. Tidak dapat dipungkiri, memang begitu
realitasnya. Makanya, hal-hal besar seperti harta, pangkat, dan jabatan dering dikejar
banyak orang.
Tapi berbeda halnya dengan taman bacaan. Di taman bacaan, pegiat
literasi dan relawan hanya memulai apapun dari hal-hal kecil. Masih diberi
sehat, masih bisa tidur nyenyak, dan masih bisa makan itu hal-hal kecil yang patut
disyukuri. Ya, hal-hal kecil yang sering dilupakan orang. Karena terasa “kecil”,
hal-hal kecil memang sering diabaikan dan dilupakan. Sekalipun memberi keberkahan dan hidup yang lebih bermakna.
Memulai hal-hal
kecil di taman bacaan. Dari menemani anak-anak yang membaca, mengajar buta
huruf, membuatkan kopi tamu, bertepuk tangan untuk anak-anak yang main
angklung, hingga menandatangani kartu baca. Itu semua hal-hal kecil. Taman
bacaan itu bukan untuk “menyingkirkan” era digital atau bermain gawai. Tapi
untuk menyeimbangkan aktivitas keseharian anak-anak dengan membaca buku.
Terselip kebiasaan membaca buku di keseharian, itu sudah cukup.
Jadi, hidup itu
tidak melulu mendambakan hal-hal yang besar. Tapi cukup dengan hal-hal yang
kecil. Asal memberi manfaat positif untuk orang lain. Menebar kebaikan kepada sesame.
Selagi bisa selagi mampu. Karena hidup tidak selalu dinilai dari “untung-rugi”. Tapi dinilai dari “seberapa manfaat untuk orang lain”.
Seperti anak kecil yang baru
memulai belajar. Mereka tidak bisa dipaksakan untuk
belajar yang besar-besar. Apalagi yang sulit. Cukup belajar dari hal-hal kecil dan sederhana. Memberi salam, cium tangan, antre. Kapan harus main, kapan harus membaca
buku. Itu semua hal kecil kok. Tapi harus ada yang mau mengajarkan, bukan hanya
bisa menyalahkan. Bukan saat berani menyalahkan harus mampu memberi contoh yang
benar?
Jadi, dambakanlah hal-hal
kecil. Sebelum mendambakan hal-hal besar. Seperti di taman bacaan, semuanya
dimulai dari yang kecil. Datang ke taman bacaan, memilih buku, membaca, dan lapor
bila sudah dibaca untuk ditandatangani wali baca. Mulailah membaca dari yang kecil-kecil. Karena
anak-anak di taman bacaan, hanya butuh memulai dari yang kecil, sederhana, dan dilakukan
berulang-ulang.
Lalu, bagaimana bisa mengejar hal-hal besar. Tapi megabaikan hal-hal
yang kecil. Berharap bisa meraih sukses, meraih keberuntungan dan keberkahan. Tapi sayang, tidak mau
memberi manfaat kepada orang lain. Tidak mau berbagi dan berbakti di taman
bacaan.
Memulai dari hal yang kecil, itulah yang dilakukan TBM Lentera
Pustaka di kaki Gunung Salak. Sejak berdiri tahun 2017, TBM Lentera Pustaka
awalnya hanya memiliki 14 anak dan menjalankan program taman bacaan saja. Tapi
kini, TBM Lentera Pustaka terus berkembang dan beragam program literasi seperti: 1) TABA (Taman BAcaan)
dengan 160 anak yang rajin membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan
berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9
warga belajar buta huruf, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia
prasekolah, 4) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 5) KOPERASI LENTERA
dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam, 6) YAtim BInaan (YABI) dengan
14 anak yatim, dan 7) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 kaum jompo yang dibina. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan
literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
Bahkan di tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun
terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program “Kampung Literasi
Sukaluyu” yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal
ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan
"31 Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan pendiri
taman bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan “Ramadhan Heroes”
dari Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok inspiratif dalam
“Spiritual Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.
Banyak orang mendambakan
hal-hal besar. Tapi enggan melakukan hal-hal kecil.
Bukankah hal yang besar itu dimulai dari yang
kecil. Jangan lupa, berkah yang besar-besar itu ada pada kebaikan yang kecil-kecil yang
kita perbuat.
Bila ingin sehat, mulai dari yang kecil.
Bila ingin berkah pun mulai dari yang kecil. Seperti yang dilakukan di taman
bacaan. Agar lebih sehat dan lebih berkah. Karena di taman bacaan, siapa pun bergerak
dengan hari, berbuat dengan aksi.
Mulailah dari hal-hal
kecil sebelum mendambakan hal-hal kecil. Asal sepenuh hati, didasari komitmen dan
konsisten. Karena baik itu harus dilakukan, bukan diomongkan. Kecil dan sederhana
kan? #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar