TBM Lentera Pustaka sebagai penyelenggara Kampung Literasi Sukaluyu, sebagai realisasi program Kampung Literasi tahun 2021 yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM bertekad menjadikan taman bacaan lebih asyik dan menyenangkan dari kondisi sebelumnya. Agar taman bacaan lebih diminati anak-anak dan masyarakat. Tidak sebatas jadi tempat membaca buku.
Menyadari
sulitnya mengelola taman bacaan. Maka di era digital ini, sudah jadi konsekuensi
taman bacaan harus beradaptasi dengan dinamika. Sehingga mampu jadi “tempat
pilhan” bagi banyak orang. Taman bacaan yang mampu jadi tempat asyik dan
menyenangkan. Karena itu, dengan gagasan model “TBM Edutainment”, TBM Lentera Pustaka
akan menambah porsi tempat dan program yang lebih asyik. Karena selama ini,
bisa jadi, taman bacaan kurang diminati karean kurang asyik. Kalah sama
kafe-kafe atau sejenisnya.
Dengan
“TBM Edutainment”, taman bacaan diharapkan mampu menjadi sentra pendidikan masyarakat
berbasis edukasi dan hiburan. Di samping jadi sentra pemberdayaan masyarakat.
Beberapa tempat asyik dan menyenangkan yang sudah diimplmentasi di TBM Lentera
Pustaka, antara lain: 1) jajanan kampung gratis sebulan sekali, 2) senam
literais sebelum membaca, 3) menyanyi lagu gemar membaca, 4) salam dan doa
literasi, 5) membaca bersuara, 6) event bulanan, dan 7) tersedianya kebun baca.
Di sampin free wifi di setiap Sabtu dan Minggu.
Ke
depan, TBM Lentera Pustaka melalui program Kampung Literasi Sukaluyu akan menambah
spot-spot asyik seperti: 1) 3 pojok baca di 3 kampung, 2) giant letter kampung
literasi, 3) saung kopi lentera, 4) tempat duduk baca d kebun baca, dan 5)
rooftop area baca di lantai 2 (bila disetujui sponsor).
“Program
Kampung Literasi jadi energi baru bagi TBM Lentera Pustka untuk menggenjot
aktivitas giat membaca dan literasi di Desa Sukaluyu. Untuk lebih asyik dan
menyenangkan. Siapa pun harus happy di taman bacaan.Maka harus ada cara yang
kreatif dan beda dalam mengembangkan taman bacaan” ujar Syarifudin Yunus,
Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor sekaligus peraih “Guardian Wonderful People
2021” kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan.
Kenapa taman bacaan harus asyik dan menyenangkan?
Karena
memang tidak mudah mengelola taman bacaan. Faktanya, banyak taman bacaan
masyarakat seakan “mati suri” akibat tiga hal; 1) buku ada anak tidak ada, 2)
anak ada buku tidak ada, dan 3) komitmen pengelola TBM yang setengah hati,
tidak fokus mengelola taman bacaan. Maka taman bacaan di manapun harus berani
keluar dari masalah klasih. Caranya dengan menjadikan taman bacaan sebagai tempat
asyik dan menyenangkan.
Sekain
itu, taman bacaan pun harus mampu menunjukkan 1) kinerja yang baik, 2) promosi
yang konsisten, dan 3) kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti korporasi dan
komunitas apapun. Karena mengelola taman bacaan tidak bisa sendiri. Butuh
kolaborasi demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat.
Untuk
diketahui, TBM Lentera Pustaka sejaka berdiri tahun 2017, kini memiliki 11
program antara lain: 1) TABA (Taman BAcaan)
dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, tamansariu, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas
BUta aksaRA) pada 2018 yang diikuti 9 warga
belajar buta huruf, 3) KEPRA (Kelas
PRAsekolah) yang diikuti 26 anak usia PAUD, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8
jompo, 6) TBM Ramah Difabel
dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk
mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg, 8) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan
buku bacaan, 9) RABU (RAjin
menaBUng) karena semua anak punya
celengan, 10) LITDIG (LITerasi
DIGital) seminggu sekali setiap
anak, dan 11) LITFIN (LITerasi FINansial). Bersyukur
pula tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program
“Kampung Literasi 2021” dari Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum
TBM.
Taman
bacaan masyarakat adalah momentum semua pihak untuk ikut berbuat menyiapkan
masa depan anak-anak yang lebih baik dari orang tuanya. Maka, semua pihak harus
turun tangan dan terlibat. Agar niat baik segera berubah jadi aksi nyata.
Jangan
pernah menyerah mengelola taman bacaan masyarakat. Karena selalu ada cara yang
kreatif dan inovatif untuk menjadikan taman bacaan masyarakat agar lebih asyik
dan menyenangkan. Salam literasi #TamanBacaan
#PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar