Sebagai upaya antisipasi dan memperkenalkan anak-anak akan bahaya penipuan, TBM Lentera Pustaka bekerjasama dengan Yayasan Tunas Cendekia menggelar “Kampanye Anti Penipuan Seri #2”, khususnya tentang modus-modus penipuan via media sosial, seperti sms, whatsapp dan facebook. Acara ini diikuti 145 anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka yang diawali dengan kampanye keliling kampung sejauh 1km sambil mengusung pesan bahaya penipuan.
Dibimbing oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka, kampanye anti penipuan dilakukan dengan “bermain drama”, terdiri dari
dua grup tentang modus penipuan. Modus pertama, terkait penipuan uang kembalian
jajan anak, yang dikurangi dari jumlah yang seharusnya. Seperti jajan Rp.10.000
dengan uang Rp. 50.000. Tapi uang kembalian hanya diberikan Rp. 30.000 dari
yang seharusnya Rp. 40.000. Modus kedua, terkait dengan anak yang meminta “uang
lebih besar” dari yang seharusnya. Misalnya, jajan Rp, 5.000 tapi meminta ke
ibunya Rp. 10.000 sehingga ada kebohongan di dalamnya. Semua modus tersebut
disajikan dalam bentuk bermain drama, kreasi anak-anak TBM Lentera Pustaka.
“Kampanye anti
penipuan yang disponsori Yayasan Tunas Cendekia ini memberi pesan agar
anak-anak harus bersikap hati-hati atas perilaku penipuan yang marak di media
sosial atau di masyarakat. Apapun modusnya, penipuan harus dicegah dengan cara
memberi edukasi kepada anak-anak sejak dini” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM
Lentera Pustaka di sela acara.
Seperti
diketahui, penipuan berkedok promo berhadiah melalui gawai dan media sosial kian marak akhir-akhir ini. Maka upaya pencegahan harus dilakukan seperti yang diinisiasi Yayasan Tunas Cendekia. Sejatinya, penipuan terjadi karena ketidak-tahuan.
Maka anak-anak perlu diajarkan agar bisa mengenali lalu menghindarinya.
Melalui poster-poster anti penipuan yang dibuat anak-anak, kampanye anti penipuan pun dihadiri belasan
orang tua anak. Sebagai sarana edukasi dan bentuk penyadaran akan bahaya penipuan kepada masyarakat. Selain pentingnya edukasi,
Yayasan Insan Cendekia menilai pengenalan bentuk-bentuk penipuan kepada
anak-anak memang harus dilakukan sejak dini. Agar nantinya anak-anak tidak jadi
korban penipuan, bahkan dapat ikut aktif mencegahnya.
“Kampanye anti penipuan ini snagat penting dilakukan di kalangan anak-anak. Agar mereka mengenal
modus dan bahayanya. Yayasan Tunas Cendekia berkomitmen untuk mengikis segala bentuk penipuan
yang ada di masyarakat, termasuk melalui gawai dan media sosial. Saya apresiasi TBM Lentera Pustaka yang mau bekerjasama untuk edukasi anak-anaknya. Agar mereka paham tentang penipuan dan pencegahannya” tambah Yudhis Juwono, Pengurus Yayasan Tunas
Cendekia.
TBM Lentera
Pustaka memandang kampanye anti penipuan di era digital harus dilakukan secara intensif dan melibatkan banyak pihak termasuk taman
bacaan. Agar masyarakat awam lebih paham tentang praktik penipuan. Edukasi anti penipuan di TBM Lentera Pustaka, rencananya akan dilakukan
setiap bulan sekali. Sebagai tindakan preventif terhadap segala bentuk penipuan
di masyarakat.
Karena kegiatan
literasi pun harus bisa mencegah bahaya penipuan. Sekaligus menegakkan tradisi
baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah dan masyarakat di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari
Bogor. Kolaborasi TBM Lentera Pustaka dan Yayasan Tunas
Cendekia pun menjadi cerminan pentingnya sinergi dalam mencegah maraknya penipuan. Agar masyarakat lebih literat akan modus penipuan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka
#YayasanTunasCendekia #TamanBacaan #KampanyeAntiPenipuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar