Ibarat di media sosial, hari ini banyak orang berlomba-lomba memiliki “follower” yang berjuta-juta. Atau setidaknya ingin pula banyak yang “nge-like” atau ‘subscribe” pada setiap postingannya. Tapi sayang itu semua hanya urusan dunia. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebaikan atau pun amal seseorang. Namanya media sosial tentu hanya aksesori karena memang lagi zamannya. Bukan substansi sama sekali.
Sementara “amal”, bisa jadi tidak banyak yang mau berlomba-lomba
untuknya. Tentu, dengan berbagai alasan. Padahal konon kabarnya, amal itu mudah.
Bisa berupa ucapan,
perbuatan, atau getaran hati. Mungkin, karena amal memang kurang populer.
Sulit mendapatkan “follower”.
Semoga kita tidak lupa. Justru amal itulah yang akan jadi “teman
ketika waktu berakhir tiba”. Saat istri, suami, anak, bapak, ibu, tetangga,
sahabat, tak kenal lagi sosok kita. Maka, amal itulah yang
akan berbicara. Tentang siapa
kita, tentang apa yang telah kita perbuat sebelum
wafat? Baik amal
jariyah, amal ibadah, maupun amal saleh.
Seperti tamam bacaan, di manapun. Adalah “ladang amal” untuk siapa pun.
Taman bacaan ada untuk menambah
timbangan kebaikan pengelolanya. Bahkan jadi arena kebaikan untuk anak-anak dengan
buku. Agar ke depan, menjadi orang-orang yang literat. Orang-orang dewasa yang berpihak
kepada kebaikan, kemanfaatan. Jadi, taman bacaan pun amal. Daripada berdiam
diri atau melakukan aktivitas yang sia-sia. Maka taman bacaan pun bisa jadi
solusi setiap orang. Seberapa pun kontribusinya, sumbangsihnya untuk eksistensi
taman bacaan.
Untuk
siapa pun, bila disadari, justru “follower” sejati itu adalah “amal”. Karena
amal akan terus mengikuti pemiliknya sampai ke alam kubur. Hanya ada 1 dari 3 yang mengantar mayat yang tidak
akan kembali. Yaitu amal. Sementara harta dan keluarga pasti akan kembali ke
dunia.
“Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya. Kecuali 3 perkara yaitu:
amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh” (HR. Muslim no.
1631).
Siapa
pun boleh jadi apa pun. Mau jadi kaya, punya pangkat, memiliki jabatan bahkan mau
segalanya yang diinginkan, silakan. Tapi jangan lupa untuk tetap ber-amal,
tetap menebarkan kebaikan dan kemanfaatan untuk orang lain. Amal, memang mudah bagi
yang mau tapi sulit bagi yang enggan. Maka
amal, harus selalu dijaga dan ditingkatkan. Agar tidak rusak dan tidak terhapus di
kemudian hari.
Perbaiki terus amal,
jadikan taman bacaan sebagai ladang amal. Siapa pun dan sampai kapan pun.
Karena di zaman now, banyak orang berani mendaki gunung menyeberangi laitan.
Tapi sayang bila amal justru dihindari. Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar