Bertajuk “Nge-Rap di Taman Bacaan”, rapper 90a-an, Blake Adrian hari ini tampil di TBM Lentera Pustaka Bogor sambil berbakti sosial kepada 145 anak pembaca aktif, di samping menghibur dan memperkenalkan musik rap (14/02). Sejatinya, musik rap dan literasi punya kesamaan yang berbasis cara berbicara yang disuarakan melalui rima yang ritmis plus musik latar yang ciamik.
Rapper yang alumni SMAN 30 Jakarta membawakan dua lagu
favorit berjudul “Put Yo Hands Up” dan “Bosan - Pesta
Rap 1” dan diikuti Bersama anak-anak pembaca aktif dan warga masyarakat yang hadir.
Dihadiri Yemo Wakulu (Ketua ILUNI 30) didampingi Yennie (Sekum), Ina, Lily,
Ateng, dan Arif, acara ini sebagai bukti kepedulian sosia alumni SMAN 30 Jakarta
demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak. Apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang, music
rap bisa jadi obat kerinduan anak-anak terhadap sekolah dan hiburan. Tentu dengan
menerapkan protokol kesehatan.
“Saya senang bisa menghibur dan
edukasi music rap ke anak-anak di TBM Lentera Pustaka. Intinya, music rap punya
kesamaan dengan kegiatan literasi. Karena harus bersuara. Maka tradisi baca
harus digalakkan di anak-anak. Taman bacaan ini luar bias am anaknya banyak. Maka
saya senang bisa menyemangati anak-anak didik di TBM untuk selalu giat membaca
dan belajar” ujar Blake Adrian, rapper 90-an sekaligus teman Iwa K.
Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM
Lentera Pustaka pun meng-apresiasi Rapper Blake yang mau mengisi event bulanan
dan menghibur anak-anak taman bacaan melalui musik rap. Bisa jadi ini kali pertama, ada rapper
"manggung" di taman bacaan sambil memotivasi anak-anak kampung. Dari
Jakarta sengaja ke Kaki Gunung Salak sengaja berbakti sosial mengubah “niat
baik jadi aksi nyata”.
“Nge-rap di TBM Lentera Pustaka ini adalah cara beda memotivasi
anak-anak yang membaca. Musik rap bisa jadi cara menggairahkan kegiatan literasi
di mana pun. Karena menyenangkan dan menggairahkan semua orang. Hal ini sekaligus
bukti kolaborasi ILUNI 30 bersama TBM Lentera Pustaka. Agar banyak taman bacaan yang terus berkegiatan literasi” kata Syarifudin
Yunus, Pendiri dan kepala Program TBM Lentera Pustaka.
Anak-anak TBM Lentera Pustaka pun memperagakan salam
literasi, doa literasi, senam literasi dan menyanyi bersama “gemar membaca”
yang sudah jadi kebiasaan sebelum membaca di TBM Lentera Pustaka. Untuk
diketahui, TBM Lentera Pustaka yang berdiri sejak 4 tahun lalu kini menjadi
tempat membaca 145 anak-anak usia sekolah yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu,
Tamansari, Sinarwangi). Dengan koleksi 6.000 buku yang ada, mereka membaca
seminggu 3 kali dan mampu menghabiskan 5-10 buku per minggu per anak. Sebagai
tolok ukur keberhasilan tradisi baca anak di taman bacaan.
Ada pesan moral dari “Nge-Rap di Taman Bacaan”. Bahwa siapapun dapat
berkontribusi untuk peduli sosial sambil menegakkan tradisi baca anak. Salam
literasi #TBMLenteraPustaka #NgeRapDiTamanBacaan #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar