Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus menelan korban. Kapan berakhr semakin sulit diprediksi, sekalipun vaksinnasi sudah berjalan. Protokol kesehatan, diduga jadi variabel yang diabaikan. Atas keprihatinan itulah, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI terusik untuk meluncurkan buku kumpulan liputan jurnalistik “Menguak Protokol Kesehatan Covid-19” pada 14 Februari 2021 di TBM Lentera Pustaka Bogor. Buku ini berisi hasil liputan tentang persepsi dan praktik penerapan protokol kesehatan Covid-19 di lapangan yang terjadi di pasar, di perumahan, bahkan di jalan. Buku ini pun akan jadi “saksi” bahwa di bumi tempat berpijak manusia, pernah terjadi wabah yang menggemparkan dunia di tahun 2020-an. Semua berita disajikan apa adanya dan jadi buah tangan 141 mahasiswa peserta mata kuliah Jurnalistik dan menuliskan menjadi berita di bawah arahan dosen pengampu Syarifudin Yunus, M.Pd.
“Buku menguak
Protokol Kesehatan Covid-19 ini sebagai cara beda mahasiswa Unindra dalam menyikapi
Covid-19 dan protokol kesehatan. Mereka meliput ke lapangan tentang apa dan bagaimana
persepsi protokol kesehatan, baik mencuci tangan, memakai masker, atau menjaga
jarak. Sekaligus membiasakan tradisi menulis mahasiswa agar emahami konteks
berita. Karena jurnalistik harus meliput dan menulis jadi berita” ujar
Syarifudin Yunus saat peluncuran buku hari ini (9/02).
Covid-19
adalah bukti. Bahwa jauh lebih sulit untuk membuat orang sehat daripada membuat mereka sakit. Pandemo Covid-19 telah
menyentak dunia. Jutaan manusia terpapar, bahkan nyawa pun berjatuhan. Maka
mahasiswa pun harus terjun ke lapangan mencari bukti penerapana protokol kesehatan.
Agar semua perilaku di masyarakat terkuak.
Peluncuran buku liputan jurnalistik ini pun dilakukan
dengan cara beda. Bertempat di Taman Bacaan Lentera Pustaka di Kaki Gunung
Salak Bogor, mahasiswa harus menerapkan protokol kesehatan. Hanya diwakili 5
mahasiswa setiap kelas. Agar tidak terjadi kerumunan.
Melalui
kuliah Jurnalistik, mahasiswa diajak untuk mengungkap secara sederhana, apapun
tentang protokol Kesehatan Covid-19. Sekaligus dilatih untuk mengenal cara
kerja jurnalistik sambil menuliskan dan mempublikasikan beritanya. Buku kumpulan
liputan jurnalistik ini, ingin menegaskan. Bahwa siapapun harus terjun ke lapangan.
Agar tahu peristiwa yang sebenarnya, bukan hoaks. Saat perasaan sulit
diungkapkan Ketika pandemi Covid-19, maka mahasiswa menjemput liputan di
lapangan. Karena realitas adalah pelajaran untuk siapa saja. Buku “menguak Protokol
Kesehatan Covid-19” adalah bukti
nyata mahasiswa bisa menulis jurnalistik, dengan mengandalkan perilaku konkret
dan keterampilan dalam reportase hingga menuliskan jadi berita. Karena jurnalistik
harus berbasis dari peristiwa nyata dan menjauh dari imajinasi, bahkan kebohongan sekalipun.
Berdasarkan
liputan jurnalistik ini, dapat dikatakan 60% realitasnya protocol Kesehatan belum
diterapkan dan 90% masyarakat ingin disiplin terhadap ptotokol Kesehatan. Lalu,
akankah pandemi Covid-19 berakhir begitu? #JurnalistikTerapan
#KuliahJurnalistik #MahasiswaUnindra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar