Taman bacaan masyarakat (TBM) harus terus berkreasi. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak dan masyarakat. Atas alasan itulah, TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor menggelar acara “Lomba Cabut Singkong dan Memungut Sampah – 75 Tahun Indonesia Merdeka” pada Minggu 23 Agustus 2020. Lomba ini dilakukan sebagai upaya untuk mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal wilayah.
Diikuti 60 anak-anak pembaca aktif dan 50-an warga sekitar, lomba
cabut singkon dan memungut sampah bukan hanya meriah. Tapi memberi kesan yang
berbeda apalagi di tengah wabah Covid-19. Lomba cabut singkong digelar sebagai
upaya memperkenalkan tradisi cocok tanam yang paling dominan di wilayah Desa
Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor. Sementara lomba
pungut sampah dilakukan sebagai upaya TBM
Lentera Pustaka mengingatkan akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan. Karena memungut sampah di jalan dan membuangnya di tempat sampah
adalah ibadah.
“Dalam rangka HUT ke-75 Indonesia, TBM Lentera Pustaka menggelar
lomba cabut singkong dan memungut sampah untuk ajarkan anak-anak dan warga tentang
nilai kearifan lokal. Jangan gengsi memungut sampah. Jangan gengsi pula membaca
buku di taman bacaan. Karena itu semua adalah ibadah” ujar Syarifudin Yunus,
Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Bogor.
Lomba Agustusan TBM Lentera Pustaka ini pun menjadi simbol
adanya kolaborasi dalam pengelolaan taman bacaan. Selain anak-anak pembaca dan
ibu-ibu yang menjadi peserta, apparat RT/RK pun terlibat membantu di samping
relawan yang menjadi dewan juri dari mahasiswa dan alumni Unindra serta koroporasi
yang menyediakan hdiah lomba. Karena mau tidak mau, tata kelola taman bacaan
harus melibatkan banyak pihak yang peduli. Agar tradisi baca dan budaya
literasi dapat berjalan sesuai harapan.
Selain lomba cabut singkon dan
memungut sampah, ada juga 1) lomba mencari jejak sebagai upaya memperkenalkan
kondisi alam dan pentingnya menjaga lingkungan, 2) lomba makan kerupuk, dan 3)
lomba memasukkan paku ke botol.
Menariknya, di ajang ini pula, TBM
Lentera Pustaka menggelar “jajanan Kampung Gratis” sebagai tradisi bulanan
taman bacaan. Secara gratis, anak-anak dan
warga diberi kupon dan dapat dipakai jajan di pedagang keliling yang sengaja
diminta mangkal di area taman bacaan.
Tujuannya sederhana, untuk menyenangkan anak-anak agar gemar
membaca buku di taman bacaan Sekaligus mengenalkan budaya sedekah atau amal
sebagai perbuatan baik. Karena itu untuk bersedekah tidak perlu menunggu kaya.
Tidak kurang 50 hadiah disediakan dalam lomba agustusan TBM
Lentera Pustaka kali ini. Mulai dari bantal, thumbler, mug, dan buku tulis. Dan
semua hadiah disediakan oleh koprorasi yang peduli terhadap taman bacaan
seperti: Bank Sinarmas, Allianz Life, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, dan Asosiasi
DPLK.
Sebagai motivasi anak-anak dalam membaca buku, TBM Lentera
Pustaka juga memberikan “hadiah khusus” kepada 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki
yan paling rajin membaca dna datang ke taman bacaan di tahun 2020 ini. Hal ini sebagai
upaya memotivasi anak-anak dalam kegiatan membaca di taman bacaan.
Pesan penting yang ingin disampaikanTBM
Lentera Pustaka melalu event ini adalah pentingnya menjaga kesehatan dan
menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat. Apalagi di tengah wabah
Covid-19 seperti sekarang. Karena hakikatnya, ada 2 nikmat yang sering
dilalaikan oleh banyak orang, yaitu: KESEHATAN DAN WAKTU LUANG. Karena di luar
sana, banyak orang terlalu sedikit berterima kasih dan peduli di kala sehat,
lalu terburu-buru mengeluh kepada Allah SWT pada saat sakit dan terbaring tak
berdaya? Bahkan terlalu banyak membuang waktu untuk hal yang sia-sia…
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar