Selalu ada cara beda
untuk ajak anak-anak membaca di taman bacaan. Tentu, bukan dengan menasehati
akan pentingnya membaca. Apalagi memaksa anak-anak untuk membaca. Maka
sentuhlah hati anak-anak dengan lembut. Bahkan dekati orang tuanya agar mau
mengajak anak untuk membaca.
Cara beda inilah yang ditempuh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera
Pustaka di Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor. Taman bacaan
yang telah beroperasi 3 tahun ini, menerapkan kampanye “Ayo Baca via Hidangan
Tuhan”, dengan cara membagikan hidangan makan siang kepada jamaah sholat Jumat
di Masjid Nurul Iman Desa Sukaluyu. Tujuannya sederhana, agar anak-anak yang
belum mau membaca di taman bacaan bisa tergerak hatinya untuk dating ke taman
bacaan. Termasuk para orang tua agar mau mengajak anak-anaknya untuk membaca.
Berbagi hidangan makan siang sebagai kampanye ayo baca (maidaturrahman).
Kampanye “Ayo Baca
via Hidangan Tuhan” ini hanya cara yang dipilih TBM Lentera Pustaka untuk
mengajak anak-anak kampung agar mau membaca. Untuk meningkatkan tradisi baca
dan budaya literasi anak-anak usia sekolah. Tiap hari Jumat di minggu ke-1 setiap
bulan, TBM Lentera Pustaka mengeluarkan kocek untuk membuat 100 hidangan makana
siang yang siap dibagikan kepada jamaah seusai sholat Jumat. Hidangan pun
dibagikan oleh anak-anak perempuan TBM Lentera Pustaka dan hidangan dimasak
oleh ibu-ibu yang peduli terhadap taman bacaan.
“Kampanye Ayo Baca
via hidangan Tuhan intinya cara beda untuk mengajak anak-anak kampung agar mau datang
ke taman bacaan dan ikut membaca secara rutin 3 kali seminggu. Selain sedekah,
cara ini ditempuh agar lebih menyentuh hati anak-anak dan orang tuanya. Akses
bacaan sudah tersedia di taman bacaan. Kini tinggal mengajak anak-anak yang
belum mau baca agar ikut bergabung. Maka kam I pilih untuk kenyangkan perut
mereka. Agar dapat berpikir pentingnya tradisi membaca” ujar Syarifudin Yunus,
Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.
Untuk diketahui,
saat ini TBM Lentera Pustaka memiliki 60 anak pembaca aktif yang rutim 3 kali
seminggu membaca. Dengan koleksi bukua lebih dari 3.400 bacaan, saat ini
anak-anak TBM Lentera Pustaka rata-rata mampu membaca 5-10 buku per minggu.
Bahkan dengan menerapkan konsep “TBM Edutainment”, taman bacaan berbasis
edukasi dan entertainment, TBM Lentera Pustaka dikenal sebagai taman bacaan
yang unik dan kreatif. Karena selalu menerapkan 1) salam literasi, 2) doa literasi,
3) senam literasi, 4) membaca bersuara, 5) laboratorium baca “metaformar”, 6)
event bulanan, dan 7) jajanan kamung gratis. Agar anak-anak usia sekolah tetap
semangat dan termotivasi untuk membaca di taman bacaan.
Maka
melalui kampanye “Ayo Baca via Hidangan Tuhan” alias berbagi makan siang,
diharapkan anak-anak yang selama ini hanya main atau nongkrong mau bergabung
dengan taman bacaan. Atau orang tua yang memiliki anak mau mengajak anaknya ke
taman bacaan. Tujuannya, agar anak-anak terbiasa dengan buku bacaan dan gemar
membaca. Apalagi di tengah gempuran era digital
seperti sekarang, maka harus ada cara tersendiri untuk mengajak anak-anak
membaca.
Makanan adalah teman bacaan. Maka melalui kampanye “Ayo Baca
via Hidangan Tuhan”, TBM Lentera Pustaka bertekad dapat mengajak anak-anak yang
selama ini lebih banyak main atau nongkrong untuk berkunjung ke taman bacaan.
Sehingga terbentuk tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak usia
sekolah.
Karena dengan membaca,
anak-anak itu akan tahu bahwa mereka tidak sendirian… #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi
#HidanganTuhanAlaTamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar