Orang tua dan guru sering lupa. Hari ini banyak anak atau siswa menjadi mudah menyerah. Karena terbiasa dengan hal yang serba cepat dan instan. Cepat bosan berpikir lama. Jika jawaban ujian tidak ditemukan dalam satu kali pencarian, langsung menyerah. Rasa percaya diri anak rendah. Takut salah, takut nilai jelek, atau takut terlihat tidak bisa. Motivasi belajar jadi turun. Belajar dianggap sekadar memenuhi tugas, bukan kebutuhan. Dan akhirnya, tidak terlatih berpikir kritis dan kreatif. Orang tua pun nge-dumel, guru jadi bingung. Sebab, anak-anak yang gampang menyerah.
Bila kondisi itu dibiarkan, akhirnya anak-anak malas berpikir. Tidak
mau belajar keras, tidak mau berusaha, dan kehilangan banyak hal seperti:
kemampuan menganalisis, kreativitas, logika, hingga daya juang. Ketika dewasa
nanti, anak-anak yang gampang menyerah pasti kesulitan dalam pekerjaan dan masa
depannya sendiri. Anak-anak yang gampang menyerah sama sekali “tidak tahu”.
Bahwa dunia nyata tidak menyediakan jawaban langsung seperti mesin pencari, ia
menuntut usaha, strategi, dan ketekunan yang dibiasakan.
Maka solusinya, orang tua dan guru perlu mengajak anak-anak untuk
membaca buku. Membiasakan anak untuk punya waktu membaca, agar terbiasa berpikir
lebih lama saat membaca teks. Terbiasa berpikir tidak hanya mencari jawaban,
tapi memahami mengapa? Hingga kepercayaan diri anak terbentuk dan berproses
untuk tidak gampang menyerah. Seperti anak-anak TBM Lentera Pustaka yang
terbiasa membaca buku 3 kali seminggu. Kini hasilnya bisa dilihat, mereka
tumbuh lebih dekat dengan buku, terbiasa bertanya, hingga berproses akan
pentingnya kenapa harus membaca? Saat ke taman bacaan, anak-anak harus punya komitmen
untuk melangkahkan kaki ke taman bacaan, membaca bersama-sama, hingga bergaul
dengan teman sebaya. Karenanya, orang tua hanya mengantar atau guru mengimbau
untuk rajin membaca.
Anak yang mau membaca dan mau berpikir adalah anak yang siap
berkembang, bukan anak yang gampang menyerah. Mereka butuh proses untuk paham
dan mencari jawaban. Proses dan kebiasaan itulah yang menjadikan mereka kuat di
masa depannya. Dunia yang berubah dan tantangan
yang semakin besar ke depan, hanya mampu dihadapi oleh anak-anak yang mau
membaca dan terbiasa berpikir.
Ketahuilah, belajar tidak selalu mudah bagi anak. Tapi anak-anak
yang membaca, sudah pasti akan tumbuh menjadi generasi yang lebih siap esok
nanti. Salam literasi!

_cropped_processed_by_imagy.jpg)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar