Jangan jadikan omongan orang lain sebagai beban pikiran, itu kalimat perintah. Artunya, jangan terlalu memikirkan komentar, kritik, atau penilaian orang lain yang tidak membangun, apalagi kalau omongan orang lain itu menjatuhkan atau atas dasar kebencian. Zaman begini, banyak orang yang fisiknya terkesan baik tapi hatinya busuk. Bila ada pun, anggfap saja “angin lalu” karena toh orang lain yang ngoong itu tidak ada pengarunya buat hidup kita.
Omongan orang
lain, tidak usah jadi beban pikira. Kenapa? Karena kita nggak bisa mengontrol
apa yang orang lain pikirkan atau katakana. Kita hanya bisa mengontrol diri
kita dalam meresponsnya. Lagi pula, kita
tidak pernah diperintah untuk menyenangkan semua orang. Fokus saja pada tujuan kita, pada prinsip
kita, dan untuk pengembangan diri kita sendiri tanpa peduli orang lain. Namanya
masukan, bila baik ya dengarkan tapi bila toksik abaikan saja.
Analoginya sederhana. Orang bisa saja
bilang cuacanya jelek, padahal langit cuma lagi mendung. Orang lain boleh saja
komentar buruk, biarkan saja. Toh, mereka tidak punya pengaruh apapun dalam
hidup kita. Begitu pula berkiprah di taman bacaan. Bisa saja, ada yang tidak
suka atas alasan apapun. Bila taman bacaan sebagai ladang amal, teruslah
berbuat baik dan menebar manfaat. Tanpa peduli apapun ommongan orang. Jadi, hiduplah
sesuai Kompas kita sendiri, bukan bayangan orang lain. Asal kita paham, proses terus berjalan dan melangkah ke arah
yang benar.
Apapun dan di mana pun, jangan jadikan
omongan orang lain sebagai beban pikiran. Apalagi kita nggak bisa control pikiran
dan ocehan prang lain. Cukup teruslah melangkah dan bergerak untuk sesuatu yang
lebih baik ke depan. Begitulah spirit yang dipegang TBM Lentera Pustaka,
sebagai jalan sunyi pengabdian di taman bacaan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar