Jumat, 04 Juli 2025

KKN Tematik Literasi, Harus Ada Kolaborasi di Taman Bacaan

Ada benarnya, cita-cita besar tidak cukup hanya dengan semangat awal. Tidak cukup atas dasar keinginan yang kuat. Tanpa mau disiplin dalam ikhtiar dan sikap pantang menyerah dalam merealisasikannya. Apapun yang diharapkan, tidak bisa lagi hanya sebatas niat. Harus ada aksi nyata untuk mewujudkannya.

 

Hari ini banyak orang bermimpi tinggi, pengen ini pengen itu. Tapi hanya sedikit orang yang bersedia membayar dengan “harga” komitmen dan konsistensi dalam mewujudkannya. Waktunya saja tidak mau dikorbankan, apalagi tenaga, pikiran dan uang. Aktivitas sosial seperti berkiprah di taman bacaan pun tidak cukup hanya modal semangat. Harus punya komitmen dan konsistensi dalam mengurusnya, dalam membesarkan taman bacaan itu sendiri. Agar manfaat kehadiran taman bacaan benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

 

Obrolan literasi itulah terjadi antara 8 mahasiswa IPB yang sedang KKN tematik literasi selama 40 hari di TBM Lentera Pustaka, dari 23 Juni s.d. 1 Agustus 2025. Selain untuk meningkatkan budaya baca dan literasi di masyarakat, KKN tematik literasi ini menjalankan klasifikasi koleksi buku bacaan, mengajar kelas prasekolah, berantas buta aksara dan meningkatkan giat membaca anak-anak usia sekolah di TBM Lentera Pustaka. Melalui KKN tematik literasi yang diinisiasi Perpusnas RI dan Kemdiktisaintek RI ini harapannya para mahasiswa yang ber-KKN dapat memperkuat pola pikir literasi yang lebih baik di masyarakat, di samping ikut berkontribusi langsung pada pembangunan masyarakat.

 

Karena itu, komitmen dan konsistensi mahasiswa KKN tematik literasi pun menjadi taruhannya. Karena tanpa komitmen dan konsistensi, tujuan gerakan literasi dan membangun budaya baca di masyarakat hanya angan-angan. Meski godaan begitu besar dan lelah badan, tetap berada dan berkiprah di taman bacaan harus tetap dijaga. Itulah yang selama ini dibangun di TBM Lentera Pustaka sejak 8 tahun lalu didirikan.

 


Konsistensi di taman bacaan adalah “harga” yang harus dibayar untuk literasi. Ini bukan soal langkah besar atau narasi hebat tentang literasi. Tapi hanya langkah kecil yang dilakukan terus-menerus untuk taman bacaan. Karena taman bacaan yang eksis bukan karena hebat atau luar biasa narasinya. Tapi karena taman bacaan itu tidak berhenti punya aktivitas dan mengurusnya. Taman bacaan harus tahu bahwa kemajuan dibangun perlahan, bukan lewat lompatan instan. Tapi lewat proses yang berulang dengan sabar dan konsisten.

  

Tidak ada teori paling benar di taman bacaan. Yang ada hanya proses dan perjalanan untuk mencapai “nilai manfaat” untuk masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang terlibat, maka semakin besar manfaat taman bacaan itu. Karenanya, selalu ada pasang-surut, jatuh bangun, bahkan stagnan di taman bacaan.  Tapi selagi taman bacaan tetap jaga komitmen dan konten berkegiatan, maka tujuan kehadiran taman bacaan tinggal tunggu waktu untuk digapai.

 

Jadi, taman bacaan tidak cukup dengan semangat. Tapi harus punya konsistensi untuk tetap setia pada prosesnya. Sebab di taman bacaan, sama sekali tidak butuh mereka yang tercepat, tapi butuh mereka yang mau dan berani bertahan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #KKNTematiLiterasi #TamanBacaan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar