Minggu, 27 Juli 2025

Edukasi Dana Pensiun Jalan Terus?

Apa ada orang yang menjabat top manajemen di suatu perusahaan tanpa latar belakang pendidikan? Jadi pejabat tanpa pelatihan atau keterampilan yang mumpuni? Pertanyaan itu hanya ibarat akan pentingnya peran edukasi di dana pensiun? Coba dilihat deh, industri yang maju dan digemari masyarakat rata-rata telah mengalami “perjalanan panjang” untuk edukasi masyarakat yang menjadi konsumennya. Sebut saja merek the botol, aqua, lampu philips, hingga tolak angin yang menyebut “orang pintar minum tolak angin”.

 

Lalu, bagaimana dengan dana pensiun termasuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)? Apa sudah masih edukasi publik, apa sudah berkelanjutan edukasinya? Kita sudah baca atau belum nih, OJK dan BPS sudah merilis Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat sebagai hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025. Nah khusus dana pensiun pada SNLIK tahun 2025 ini tingkat literasi dana pensiun berada di level 27,79%, sedangkan tingkat inklusi dana pensiun di 5,37%. Intinya, tingkat literasi dan inklusi dana pensiun menurun. Tingkat literasi turun (2,67%), sedangkan tangkat inklusi dana pensiun turun (0,05%). Dengan begitu, dapat dikatakan dari 10 orang Indonesia, hanya 2,57 orang yang “tahu” dana pensiun dan hanya 0,5 (setengah) orang yang “punya” dana pensiun. Tiap 10 orang Indonesia tidak sampai 1 orang yang punya dana pensiun, begitulah faktanya. Maka edukasi dana pensiun jadi penting!

  

Saat ditanya apa pentingnya edukasi dana pensiun? Saya tegas menjawab, edukasi punya peran penting dalam meningkatkan literasi dana pensiun di kalangan pekerja. Sebaba edukasi terbentuk fondasi kesadaran, pemahaman, dan partisipasi aktif terhadap kepesertaan dana pensiun, yang pada akhirnya dapat menciptakan kemandirian finansial di hari tua dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Patut diingat, tingkat literasi dan inklusi apapun pasti dimulai dari edukasi. Tanpa edukasi, banyak pekerja (pekerja muda dan informal) tidak akan memahami konsep dasar dana pensiun, seperti: kenapa perlu menabung untuk masa tua?, bagaimana mekanisme DPLK atau program pensiun bekerja?, dan apa manfaatnya? Tanpa pemahaman yang baik, mereka tidak akan memiliki kesadaran “membeli” DPLK. Tanpa kesadaran, mereka tidak akan ikut jadi peserta DPLK. Karenanya, edukasi dana pensiun pasti berbanding lurus dengan keputusan membeli atau tidak DPLK.

 


Jangan lupa pula, bila ada orang yang mau menjadi peserta DPLK hari ini, pasti akibat dari edukasi yang berulang-ulang. Karenanya edukasi mendorong kepesertaan dana pensiun. Edukasi jasi sebab literasi meningkat, sehingga pekerja akan lebih siap merencanakan pensiun sejak dini. Mau menyisihkan dana secara disiplin untuk hari tua dan berusaha memahami produk pensiun seperti DPLK. Bila kepesertaan dana pensiun meningkkat maka aset kelolaan pun meningkat, bahkan bisa mengalir ke sektor keuangan dan riil sebagai bukti perekonomian nasioanl bergairah.

 

Hanya karena edukasi yang bisa membuat dana pensiun lebih merata informasinya ke berbagai kalangan pekerja. Dana pensiun jadi lebih inklusif. Sebab edukasi menjembatani segmen pekerja formal dan informal untuk memiliki DPLK. Memperluas partisipasi dana pensiun berarti mendorong inklusi dan pemerataan kesejahteraan. Tanpa edukasi, maka kelompok pekerja  informal pun kian terpinggirkan dan berpotensi menjadi beban negara di masa tua.

 

Mau tidak mau, dana pensiun pasti mengandalkan partisipasi masyarakat. Dana pensiun bisa menadi bagian dari strategi jangka panjang, baik untuk stabilisasi fiskal, pembiayaan pembangunan, dan penguatan daya tahan ekonomi nasional, Semua itu bisa terjadi karena adanya edukasi. Lagi-lagi tanpa edukasi, dana pensiun hanya akan dimanfaatkan oleh kelompok terinformasi bahkan “kaum the have” sehingga malah memperdalam kesenjangan finansial si masyarakat.

 

Maka industri dana pensiun tidak boleh diam. Edukasi dana pensiun harus jalan terus. Berapa rupaih bagusnya pekerja menabung untuk hari tua? Bagaimana memilih arahan investasi? Kapan manfaat pensiun itu dibayarkan? Mengapa harus dana pensiun untuk hati tua? Bisakah menambah iuran? Dan sebagainya. Menjawab semua pertanyaan itu sama artinya dengan edukasi. Maka edukasi adalah kunci utama yang menghubungkan pekerja dengan  dana pensiun. Edukasi yang baik pasti meningkatkan literasi dan akhirnya  menumbuhkan kepesertaan dan aset kelolaan dana pensiun.

 

Jadi setuju nggak, edukasi dana pensiun harus jalan terus? Salam #EdukasiDanaPensiun #EdukasiDPLK #DPLKSAM #YukSiapkanPensiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar