“Kita akan bertemu dengan apa yang kita cari. Sekalipun pergi ke tempat suci, bila yang dicari keburukan maka akan mendapati keburukan. Sebaliknya, bila berjalan ke tempat jelek sekalipun bila yang dicari kebaikan pasti akan mendapat kebaikan”
Berbekal spirit itulah, seorang pegiat literasi dari Bogor, Dr. Syarifudin
Yunus, M.Pd. menekuni jalan hidup sebagai driver motor baca keliling (mobake)
di kaki Gunung Salak Bogor, Setiap minggu sore, dia keliling kampung hanya
untuk sediakan akses bacaan ke anak-anak. Perjuangannya untuk sediakan akses
bacaan tu dilakukan sebagai bentuk ”perlawanan” terhadap orang-orang yang
menganggap minat baca anak-anak Indonesia rendah.
Seperti sore kemarin (8/6/2025), Syarif
yang juga Pendiri TBM Lentera Pustaka yang dikenal aktif berliterasi menyambangi
Kp. Gadog Tengah Desa Sukajadi Kec. Tamansari Kab. Bogor. Mengendarai motor
baca keliling membaca 200 buku bacaan dan dua buah tikar yang siap digelar
sebagai alas duduk untuk membaca anak-anak. Tekadnya sederhana, hanya untuk
menyediakan akses bacaan ke kampung-kampung, sambil mendekatkan buku dengan
anak-anak yang daerahnya tidak punya akses bacaan. Memang tidak mudah tapi
semangat juang mengantarkan buku ke kampung-kampung sama sekali tidak boleh
pudar, apalagi di tengah gempuran era digital seperti sekarang.
Syarif yang berprofesi dosen FBS Universitas Indraprasta PGRI dan Ketua
Dewan Pengawas DPLK Sinarmas Asset Management ini, sejak tahun 2017 mendirikan
TBM Lentera Pustaka memiliki komitmen untuk meningkatkan kegemaran membaca
anak-anak usia sekolah di kampung-kampung. Hingga kini, konsistensinya
berliterasi membuahkan hasil dengan mengelola 15 program literasi dalam naungan
taman bacaan yang didirikannya, seperti taman bacaan, kelas prasekolah, gerakan
berantas buta aksara, literasi digital, literasi finansial donasi buku dan
motor baca keliling sejak tahun 2022. Tanpa malu dan ragu, jebolan doctor manajemen Pendidikan dari
Pascasarjana Universitas Pakuan ini tetap menekuni “profesi sosial” sebagai
driver motor baca keliling. Minimal seminggu sekali keliling kampung membawa
buku-buku bacaan.
“Di usia yang tidak lagi muda, saya
hanya ingin berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama melalui taman bacaan
dan literasi. Saya tidak malu jadi driver motor baca keliling, apapun gelar dan
jabatan saya. Asal anak-anak kita punya akses membaca buku, karena tidak aka
nada mint abaca tanpa akses baca” katanya.
Melalui aktivitas motor baca keliling,
Syarif ingin meningatkan bahwa setiap manusia menyimpan potensi untuk melakukan
kebaikan maupun kejahatan. Mau baik atau jahat itu pilihan. Karenanya, harus
ada dorongan moral untuk berpihak pada kebaikan. Menjadi baik adalah pilihan
sadar setiap orang. Karena itu, motor baca keliling yang dijalankan Syarif menjadi
saran untuk berbuat baik dan menebar manfaat.
Syarif yang dikenal sebagai pegiat
literasi di Indonesia yang konsisten, menegaskan pentingnya mengelola aktivitas
sosial seperti taman bacaan sebagai ladang amal dalam meningkatkan kegemaran
memnbaca anak-anak. Sebuah langkah kecil yang memberi dampak besar bagi masa
depan anak-anak Indonesia melalui buku-buku bacaan., Sebagai driver MOBAKE
(MOtor BAca KEliling) TBM Lentera Pustaka, Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd. masih
terus berkeliling membawa buku-buku bacaan setiap Minggu sore di sekitar kaki
Gunung Salak Bogor. Hanya untuk sediakan akses bacaan tanpa malu tanpa gengsi sebagai
"legacy" atau warisan untuk umat. Baginya, menjadi driver motor baca
keliling adalah kemewahan yang tidak ternilai harganya.
Mungkin suatu saat, siapapun dapat
bertemu dengan driver motor baca keliling TBM Lentera Pustaka bersama relawannya
saat berada di kaki Gunung Salak Bogor. Sebagai cara untuk “mengubah niat baik
jadi aksi nyata”. Salam literasi #DriverMotorBaca #MotorBacaKeliling
#KisahPegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar