Setiap orang dilahirkan dengan kemampuan dan bakat unik. Selalu ada potensi yang dimiliki tiap orang bersamaan dengan kekurangannya. Selalu ada plus dan minusm bah, potensi diri jika dipupuk dan diberdayakan, pasti bisa membawa pemiliknya pada pencapaian dan kepuasan sejati dalam hidup.
Tapi sayangnya, banyak orang gagal mengenal potensi
dirinya sendiri. Karena berbagai alasan seperti takut gagal, tidak percaya
diri, atau terbiasa dengan zona nyaman, akhirnya potensi yang dimilikinya gagal
diberdayakan. Lalu merasa tidak bisa apa-apa, sehingga tetap merasa kosong dan
tidak puas pada pencapaian dirinya sendiri. Kok bisa?
Ketika seseorang tidak mengeluarkan potensi
terbaiknya, bisa jadi dia akan merasa bahwa hidupnya tidak memiliki makna atau
arah yang jelas. Rasa tidak puas, tidak mampu dan tidak bisa apa-apa.
Berkembang jadi tidak bahagia, sering berkeluh-kesah. Hingga gagal dan tidak
mau lagi berbuat baik atau menebar manfaat. Menyesal dan menyesal di kemudian
hari.
Hidup, pada praktiknya banyak yang menjalaninya
namun terpaku pada zona nyaman. Tidak mau melakukan apapun, sesuatu yang baru
dan menantang. Gagal mengeksplorasi diri untuk menemukan gairah atau energi
diri sendiri. Terkadang, kita sering kali membatasi diri sendiri. Kita tidak
memberi diri kita kesempatan untuk benar-benar mengeksplorasi apa yang bisa
kita capai, apa yang bisa kita lakukan.
Seperti berkiprah di taman bacaan. Sering kali
dijalani sebatas idealisme. Tanpa komitmen dan konsistensi sehingga terkesan
“hidup segan mati tak mau”. Kegiatan sosial yang dianggap hanya dikerjakan bila
ada waktu. Tapi saat sibuk ya Tidka usah digeluti. Tidak sedikit taman bacaan
yang akhirnya gagal mengeksplorasi diri untuk berbuat lebih banyak kepada
masyarakat. Jadi tempat membaca, memberantas buta aksara, aktivitas calistung
kelas prasekolah, motor baca keliling, koperasi simpan pinjam, hingga kafe literasi.
Maka lagi-lagi, kenali potensi diri potensi yang bisa dilakukan di taman bacaan
dan di manapun. Menggali potensi diri anak-anak di taman bacaan, kenapa nggak?
Potensi diri, pasti dimiliki semua orang. Tapi
hanya ketakutan yang membatasinya. Takut gagal, takut tidak diterima, takut
sukses, bahkan takut segalanya. Maka hanya keberanian yang diperlukan. Berbuat
dan melakukan adalah kunci untuk membuka potensi diri kita, di bidang apapun.
Ketika kita berani menghadapi ketakutan dan mengambil langkah-langkah untuk
mengembangkan diri, berarti kita memberi diri kita peluang untuk meraih
keberhasilan dan kebahagiaan yang lebih besar. Seperti benih yang tidak
ditanam—selama itu tidak diberi kesempatan untuk tumbuh, kita tidak akan pernah
tahu apa yang bisa dicapainya.
Kita sering terjebak pada rutinitas. Terjebak pada
kenyamanan versi diri sendiri yang belum tentu bermanfaat. Maka kini saatnya
kenali potensi diri. Untuk lebih berani mengeluarkan potensi yang dimiliki,
yang selama ini tidak diberi ruang untuk dieksekusi.
Ikhtiar dan ikhtiar lalu berdoa atas potensi yang kita miliki. Selebihnya,
biarkan Allah yang akan bekerja untuk kita.
Jangan terlalu puas dengan apa yang ada sekarang,
sebelum meng-eksplor potensi diri lebih dalam lagi. Salam literasi
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #CatatanLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar