Kenyamanan itu barang mahal. Saking mahalnya, lebih memilih hidup sederhana asal nyaman daripada hidup glamor tapi terlibat utang. Kata sebagian orang, nyaman tidak butuh uang banyak. Asal tenang dan tenteram sudah cukup, apalagi tidak punya masalah yang signifikan. Bahkan sebagian kalangan yang banyak uang pun rela membayar mahal asal mendapat kenyamanan.
Begitu pula saat bergaul, rasa nyaman jadi kian
penting. Tidak apa pergaulan terbatas asal berteman dengan kenyamanan. Daripada
bergaul yang hanya sebatas kamuflase, apalagi penuh drama. Nyaman nggak sih
bergaul bila kerjanya keluh-kesah, bergosip atau hanya meremehkan orang lain?
Nyaman itu bukan tentang materi atau fisik,
melainkan masalah perasaan. Silakan psikologis yang membuat tenang. Nyaman
dalam melakukan apapun, nyaman hati dan pikiran. Detik demi detik yang dipakai
untuk kebaikan, untuk menebar manfaat pasti sangat nyaman. Lingkungan yang
nyaman, pasti jadi dambaan semua orang.
Karenanya, terkadang ada beberapa orang yang harus
kita beri jarak dalam pergaulan. Agar hati dan pikiran kita menjadi nyaman.
Memilih untuk lebih nyaman, lebih produktif dan bisa melangsungkan aktivitas
sesuai passion yang kita miliki. Memilih untuk bersikap nyaman.
Bisa jadi, akhirnya ada beberapa orang yang harus
kita ‘silent’, agar pikiran kita jauh lebih tenang. Dan ada beberapa orang yang
terpaksa harus kita ‘skip’, agar mental kita aman. Memberi jarak pada
orang-orang ertentu, untuk menghindari ketidak-nyamanan.
Memilih nyaman, bukan ingin memutus ukhuwah atau
silaturahmi. Hanya saja menghindari adanya penyakit hati, menjauhi sesuatu yang
bikin nggak nyaman. Agar lebih sehat dan menyenangkan. Sekaligus menutup
perilaku dan pikiran yang negatif alias buruk. Karena itu, nyaman memang mahal
harganya.
Atas dasar itulah, relawan TBM Lentera Pustaka
memilih untuk mengabdi di taman bacaan. Demi kenyamanan, atas nama kemanusiaan.
Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan.
Ternyata, membimbing anak-anak yang membaca, mengajar buta aksara, dan
menjalankan motor baca keliling membuat lebih nyaman. Lebih tenang dan
terkendali secara psikologis. Tempat nyaman memang harus dicari dan dituju.
Suka tidak suka, nyaman adalah pilihan. Kenyamanan
yang membuat batin ebih tenang dan tenteram dan terpaksa memberi jarak kepada
orang-orang yang mengganggu kenyamanan. Sebuah sikap yang harus diambil dan
dipilih ke depannya. Karena kenyamanan adalah hal pertama yang dibutuhkan
siapapun dan di mana pun.
Seperti cinta, nyaman bukan hanya kata-kata tapi
soal sikap. Sebuah pilihan untuk bertumbuh lebih baik dan lebih baik lagi.
Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #RelawanTBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar