Apa sih alasan utama pekerja menunda untuk pensiun?
Ternyata,
alasan utama pekerja menunda untuk pensiun yaitu 1) masih menikmati pekerjaan -
64%, 2) keinginan untuk tetap aktif secara fisik dan mental di usia tua - 63%,
dan 3) kebutuhan untuk menabung lebih banyak untuk pensiun - 63%. Lebih dari
itu, 37% pekerja yang berencana pensiun di usia lebih tua juga menyebutkan adanya
kenaikan biaya hidup adalah alasan utama menunda pensiun.
Begitulah
data dari studi terbaru bertajuk ”Pensiun dalam Perspektif Masa Kini:
Mempersiapkan Diri untuk Mewujudkan Hari Tua yang Tenang dan Sejahtera” dari
Sun Life Asia (Oktober 2024). Studi ini juga menyebutkan banyak pensiunan tidak
menduga biaya hidup pasca pensiun menjadi lebih tinggi, di mana 25% pensiunan
mengaku tidak mempersiapkan anggaran pengeluaran untuk masa pensiun mereka, dan
11% tidak menduga bahwa biaya hidup akan jauh lebih tinggi dari perkiraan. Tentu,
angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring tekanan inflasi.
Survei
Sun Life Asia yang melibatkan 509 responden dari Indonesia dan lebih dari 3.500
responden dari Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam
juga menyimpulkan bahwa pekerja yang belum mempersiapkan pensiun disebabkan oleh
1) biaya hidup sehari-hari - 80% dan
biaya kesehatan - 53%. Akibatnya, banyak dari mereka harus mengurangi
pengeluaran - 67% dan mengurangi aset yang disiapkan untuk warisan - 47%.
Pensiunan
yang menyatakan penyesalan atas keputusan keuangan di masa muda atau saat
bekerja, disadari pada 1) tidak berinvestasi dengan bijak - 72%, 2) kurangnya
tabungan - 39%, dan 3) tidak berkonsultasi dengan perencana keuangan - 39%.
Atas dasar itu, generasi muda semakin sadar akan tantangan finansial di masa
mendatang di masa pensiun dan mulai menyesuaikan ekspektasinya. Pekerja saat
ini memperkirakan akan pensiun pada usia rata-rata 65 tahun, lima tahun lebih
lambat dibandingkan dengan usia rata-rata pensiunan saat ini yang berhenti
bekerja pada usia 60 tahun.
Dari studi
ini ada pesan penting. Banyak pensiunan di Asia, termasuk di Indonesia sama
sekali tidak menduga biaya hidup pasca pensiun justru lebih tinggi dari yang
diperkirakan. Sebagian besar pensiunan sama sekali tidak menyiapkan program
pensiun jauh-jauh hari. Sehingga menyesal di hari tua. Oleh karena itu, mau
tidak mau, pekerja saat ini harus mulai mengantisipasi untuk menyiapkan hari
tua atau masa pensiun lebih baik lagi. Khusus untuk Indonesia, mungkin edukasi dan
literasi dana pensiun menjadi penting dilakukan secara masif dan berkelanjutan,
di samping kemudahan akses untuk membei dana pensiun secara sukarela. Sesuai
dengan aspirasi dan praktik perencanaan pensiun masyarakat Asia.
Faktanya,
masih ada kesenjangan antara niat dan aksi nyata soal urusan pensiun. Niatnya
ingin sejahtera di hari tua, namun aksi nyatanya belum mau memiliki program
pensiun. Itulah yang menjadi “pekerjaan rumah” bersama terkait hari tua atau
masa pensiun pekerja di Asia. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun
#DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar