Nggak sedikit orang, sekarang ini kerjanya ngeliatin jam. Jarum jam dipandangi melulu, entah mau ngapain? Saat melihat jam, dalam hatinya berkata “nanti saja, ntar aja”. Pengen begini, pengen begitu tapi hanya sebatas ngeliatin jam. Semuanya tergantung pada jam, akhirnya waktu berlalu dan nggak ada yang bisa dikerjakan. Jam, telah mebuat waktu terbuang percuma.
Ada lagi, orang kerjanya
meratapi “pintu tertutup”. Terlalu lama memandangi pintu yang tertutup.
Sehingga lupa masih banyak pintu-pintu lain yang terbuka, melihat peluang yang
seharusnya bisa dikerjakan. Terlalu gemar mengintip laju kesuksesan orang lain,
hingga lupa membuat dirinya harus sukses. Akhirnya, kehilangan kendalai atas
dirinya sendiri dann hanya bisa bergantung kepada nasib.
Kita sering lupa.
Faktanya nggak ada orang yang bisa menyelamantkan kita bahkan memperbaiki hidup
kita. Keculai diri kita sendiri, semunnya tergantung pada kita sendiri. Mau melangkah
atau tetap berdiam diri. Katanya mau berjalan seribu, katanya punya mimpi dan
harapan besar, Tapi sayang, kok nggak mau mulai dengan langkah pertama yang
kecil dan sederhana. Terlalu banyak mikir, terlalu gampang khawatir akhirnya
rencana besar hanya tinggal kenangan. Lagi-lagi, karena terlalu banyak
ngeliatin jam. Akhirnya nggak ada yang bisa dikerjakan.
Jadi, nggak usah lagi ngeliatin
jam. Lakukan dan kerjakan saja yang bisa dikerjakan. Asal baik dan bermanfaat,
untuk diri sendiri atau orang lain. Teruslah berjalan, tetaplah melangkah. Jangan
ngeliatin jam melulu, nanti nggak ada yang bisa dikerjakan. Jalani saja,
kerjakan saja.
Maka berkiprah di TBM Lentera
Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, setidaknya kita sudah mulai dan melangkah
bersama untuk tegaknya kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat. Mengabdi
untuk sedikan akses bacaan dan mengajak anak-anak membaca, itu sudah jadi
langkah pertama yang patut disyukuri. Di taman bacaan, sampai lupa jam saking enak dan asyiknya. Salam literasi #TBMLenteraPustaka
#BacaBukanMaen
#TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar