Bulan puasa kadang serba salah. Atas alasan lapar dan haus, akhirnya banyak tidur. Di saat punya waktu luang, kita justru sering menghabiskannya untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Waktu dipakai main game seharian, atau nonton serial film, atau ngobrol di grup whatsapp sampai ke sana ke mari ratusan chat. Bahkan tidak sedikit yang terjerumus ke dalam dosa besar berupa menggunjing aib orang lain. Memang benar adanya, di antara nikmat besar yang sering dilalaikan manusia adalah nikmat waktu luang. Terlalu sering dipakai untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya.
Penting
disadari, sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Itulah cara sederhana
menghargai waktu. Karena orang sibuk, pasti tidak punya waktu untuk hal-hal
yang tidak penting. Siapapun, sat sedang sibuk dengan urusan-urusan penting,
pasti tidak punya waktu yang cukup untuk sekedar istirahat. Apalagi untuk
hal-hal yang tidak penting. Main game, nonton TV, atau ngobrol di dunia maya.
Hargai
Waktumu. Begitu nasihat saya ke anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung
Salak Bogor. Selama puasa di TBM ini, digelar "NgabubuRead - Ramadhan
Ceria". Selain bisa membaca buku umum, anak-anak dikondisikan untuk
tadarusan pada setiap jam baca. Sehingga nantinya di hari Sabtu sore, secara
bersama-sama khataman Al Qur'an sambil disediakan takjilan. Duduk di TBM, satu
dua jam sambil tadarusan itu bukan waktu yang sebentar. Membaca Al Qur'an 1-2
halaman sama sekali tidak sia-sia. Pasti ada hikmah dan pelajaran yang
diperoleh, sangat bermanfaat buat masa depan anak-anak itu sendiri.
Kenapa
tadarus itu penting? Berbagai riwayat menyebut, beberapa keutamaan tadarus
antara lain 1) mendapatkan kebaikan di sisi Allah SWT, 2) mendapatkan rezeki
yang berkah, 3) memperoleh ketenangan hati dan jiwa, dan 4) sebagai sumber
ilmu. Makanya Rasulullah bersabda,
“Bacalah Alquran oleh kamu sekalian, karena bacaan Alquran yang sering dibaca
ketika hidup di dunia ini, akan menjadi penolongnya nanti di hari Kiamat
nanti.” (HR. Muslim). Jadi, siapa yang bisa tolong kita di hari akhir kelak?
Bukan teman, bukan tetangga. Tapi tadarus Alquran yang kita lakukan, di samping
amal jariyah yang dilakukan selagi masih hidup.
Kadang
saya iri pada anak-anak TBM Lentera Pustaka. Selagi kecil sudah mampu mengatur
waktu dengan baik. Tahu kapan main, kapan membaca buku, kapan ke TBM. Anak-anak
langka di zaman sekarang, karena rela membayar lebih, demi tidak kehilangan
waktunya. Terlatih cara menghargai waktu dari kecil itu baik.
Uang
yang habis bisa dicari, kain yang robek bisa ditambal, perut lapar bila bedug
tiba pun kenyang. Tapi waktu yang terbuang tidak akan kembali lagi. Ferrari
sanggup menciptakan mobil tercepat. Intel sanggup membuat komputer tercanggih.
Barista pun mampu bikin kopi ter-enak. Tapi, sama sekali tidak seorang pun di
dunia ini yang sanggup menciptakan waktu? Bahkan banyak yang merugikan karena
waktu.
Saya
lupa bukunya apa. Tapi kalimatnya masih terngiang hingga sekarang.
"Barangsiapa yang meninggalkan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya,
padahal memungkinkan baginya untuk meraihnya (namun dia tidak mau berusaha
meraihnya), maka dia akan mendapat ujian dengan disibukkan dalam hal-hal yang
membahayakan dirinya. Barangsiapa yang meninggalkan ibadah kepada Allah, maka
dia akan mendapat ujian berupa beribadah kepada berhala. Barangsiapa yang
meninggalkan rasa cinta kepada Allah, takut, dan berharap kepada-Nya, maka dia
akan mendapat ujian dengan mencintai, takut, dan berharap kepada selain
Allah". Jujur, saya takut banget bila itu terjadi.
Yuk
hargai waktu kita. Gunakan untuk yang bermanfaat. Membaca buku, tadarusan, atau
saling bernasihat yang baik. Kita boleh hebat, boleh pintar, bahkan boleh
populer. Tapi selagi tidak mampu menghargai waktu tetap saja akan menjadi orang
yang merugi. Salam literasi #NgabubuRead #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar