Edukasi akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun memnag harus dilakukan. Kemudahan akses membeli program pensiun pun harus disediakan. Suka tidak suka, siapapun pasti ingin punya masa pensiun yang nyaman dan Sejahtera.
Tapi
faktanya hari ini, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia ternyata mengalami masalah
finansial. Terpaksa harus bergantung kepada anak-anaknya atau mengalami jatuh
miskin. Di sisi lain, 8 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap
untuk pensiun atau berhenti bekerja, Akibat tidak adanya ketersediaan dana yang
mencukup. Sementara masa pensiun, cepat atau lambat, pasti terjadi pada
waktunya. Lalu, seberapa siap kita untuk pensiun?
Berbagi
literatur menyebut, menabung untuk hari tua memang tidak mudah. Tapi bukan hal
yang mustahil. Beberapa cara yang sederhana untuk mempersiapkan masa pensiun
yang nyaman adalah 1) membuat rencana keuangan jangka Panjang, 2) memulai
menabung untuk pensiun dan hari tua sedini mungkin, 3) menghindari utang sebisa
mungkin, 4) mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, 5) hindari pemakaian kartu
kretif yang berlebihan, dan 6) berani ber-investasi yang untuk masa pensiun.
Nah, salah satu program konkret untuk
mempersiapkan masa pensiun adalah DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Karena
DPLK merupakan satu-satunya produk yang paling pas untuk mempersiapkan masa
pensiun yang layak. DPLK, sebagai produk keuangan selalu dikaitkan dengan usia
pensiun, masa kerja, dan masa mengiur. Artinya, manfaat pensiun di DPLK hanya
dapat dilakukan bila sudah mencapai usia pensiun. Melalaui DPLK, siapapun akan
mendapatkan 3 manfaat utama, yaitu: 1) adanya kepastian dana di masa pensiun,
2) adanya hasil investasi yang optimal selama menjadi peserta, dan 3) ada
fasilitas perpajakan saat pembayaran manfaat pensiun.
Edukasi
masa pensiun memang penting. Mempersiapkan
hari tua yang layak pun sangat penting. Tapi sayangnya, tidak semua pekerja
punya “mind set” yang pas tentang pentingnya merencanakan masa pensiun. Katanya,
nyaman atau tidaknya di hari tua itu relatif. Cukup atau tidak cukupnya
kebutuhan di masa pensiun itu relative. Itulah kendala utama dari edukasi dana
pensiun. Maka suka tidak suka, saat edukasi dana pensiun pada akhirnya akan
berhadapan dengan 4 (empat) kelompok pekerja yang dengan orientasi hari tua
seperti berikut:
1.
Kelompok
pekerja yang apatis dan menganggap masa pensiun tidak penting
2.
Kelompok
pekerja yang apatis dan tidak mampu menabung untuk masa pensiun.
3.
Kelompok
pekerja yang antusias dan sadar pentingnya menabung untuk masa pensiun.
4.
Kelompok
pekerja yang antusias dan berani menabung untuk masa pensiun mulai sekarang.
Idealnya,
kita bisa menjadi bagian dari kelompok 3 dan 4 yang antusias memandang masa pensiun
itu penting. Agar mau memiliki program pensiun yang layak, untuk mempertahankan
standar dan gaya hidup di hari tua seperyi saat masih bekerja. Tapi semuanya
harus dimulai dari edukasi dan sosialisasi yang terstruktur dan berkelanjutan. Agar
banyak pekerja paham akan pentingnya dana pensiun.
Jadi
terserah kita, dari 4 kelompok pekerja itu, apa yang mau dilakukan? Membiarkan
saja atau melakukan sesuatu untuk lebih baik di masa pensiun. Salam
#YukSiapkanPensiun #EdukasiDPLK #DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar