Sabtu, 06 Januari 2024

Orang Jahat Itu Tidak Bahagia dengan Dirinya Sendiri, Hanya Bisa Mengomentari Orang Lain

Hanya orang yang tidak bahagia dengan dirinya sendiri yang jahat terhadap orang lain. Hanya orang yang tidak mampu menebar manfaat untuk orang lain yang pikirannya buruk dan penuh prasangka. Bahkan hanya orang yang bergelimang pergaulan jelek yang sibuk meremehkan orang lain. Begitulah realitas yang ada saat ini.

 

Berbagai riset merilis, orang yang sok peduli pada urusan orang lain ternyata masuk kategori orang-orang yang patut dihindari dalam pergaulan. Penelitian juga yang mengungkap, sebenarnya mereka yang gemar merendahkan orang lain atau suka mem-bully adalah individu yang sangat tidak Bahagia dalam hidupnya. Karena punya banyak waktu untuk mengurusi hidup orang. Tidak punya waktu untuk memperbaiki diri dan mengurus dirinya sendiri. Paham kan?

 

Siapakah orang-orang yang tidak bahahai dan berpotensi jahat dalam pergaulannya. Ada banyak perilaku buruk yang menjadi ciri-cirinya. Di antara ciri dan perilaku yang palin jelas adalah 1) sering mengkritik atau menilai hidup orang lain, 2) cenderung menipu dan memanipulasi informasi apapaun, 3) menyebarkan gosip yang belum tentu benar, 4) selalu bereaksi negatif atas apapun yang kita lakukan, 5) selalu berkomentar negatif tanpa memberi Solusi, 6) ingin dominan dan tidak mau tersaingi dalam hal apapun, 7) sanbat senang melihat kita gagal, 8) tidak peduli dengan perasaan dan sikap orang lain, 9) selalu bermuka dua, dan 10) tidak bisa dipercaya, sering tidak amanah. Orang jahat itu, biasanya yang dituntut hak tapi lupa kewajiban. Sehingga orientasi hidupnya merugikan orang lain.

 

Coba cek di sekitar kita, mungkin ada orang yang bergaul sana-sini sebagai “pelarian” atas tanggung jawab yang harus dikerjakannya. Kerjanya menyebar gosip dan menceritakan aib orang lain yang dirinya sendiri belum tentu baik. Bersumpah membenci orang yang dianggap musuhnya sepanjang zaman, hingga melakukan perbuatan tercela dan melanggar agama. Tapi selalu berkora-koar bahwa dirinya orang baik. Adakah yang seperti itu? Itulah orang jahat dan tidak bahagia.

 

Maka bila ciri-ciri orang jahat ada pada diri seseorang, sekalipun kawan dekat kita, sebaiknya berhati-hati dan hindarilah sesegera mungkin. Jangan lagi bergaul dengan orang seperti itu, toxic people. Karena orang yang jahat dan tidak menyukai kita dapat menyebabkan banyak kerusakan dalam hidup kita. Jadi penting, untuk melindungi diri kita sendiri. Karena orang jahat itu hanya bisa mengomentari hidup orang lain. Tanpa bisa mengomentari dirinya sendiri. Ibaratnya, orang lain disuruh baik pada dirinya tapi dirinya begitu-begitu saja. Orang tidak pernah berubah dan gagal memperbaiki dirinya. Allih-alih mengakui kesalahannya, orang jahat malah menyalahkan orang lain. Lalu, memanipulasi situasi untuk membebaskan “salah” dirinya sendiri. Karena bagi orang jahat, mengakui kesalahan dianggap sebagai tanda kelemahan. Menerima kesalahan menjadi sesuatu yang harus ditolak!

 

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang telah ditetapkan sebagai orang yang berbahagia, dia akan dimudahkan untuk beramal amalan orang yang berbahagia dan sebaliknya orang yang telah ditetapkan sebagai orang yang akan sengsara maka dia pasti akan dimudahkan beramal amalan orang yang sengsara.” (al-Bukhari: 1274).

 


Jadi, Bahagia atau tidak bahagia seseorang itu bukan dari omongan. Bukan pula dari manipulasi atau rekayasa diri. Tapi lebih terlihat dari apa yang diperbuatanya, dari manfaat apa yang ditebarkannya? Bukan dari omongannya. Maka perbaiki terus niat, baguskan ikhtiar, dan perbanyak doa untuk mendapat petunjuk dari-Nya. Tetap sabar atas perlakuan orang-orang jahat dan syukuri saja apa yang ada. Sambil tetap berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun. Jangan gubris orang lain, apalagi orang yang jelas-jelas berkarakter jahat.

 

Maka salah satu cara untuk menjauh dari orang-orang jahat dan menjaga hati agar tetap eling lan waspada, ada baiknya berkiprah di aktivitas sosial seperti menjadi relawan di taman bacaan. Berbuat yang positif dan mengabadi kepada orang-orang yang masih membutuhkan uluran tangan dan bantuan kita. Sekalipun hanya membimbing membaca buku, mengajar kaum buta huruf, mengajar calistung anak kelas prasekolah, atau menjadi driver mitor baca keliling. Seperti yang dilakukan relawan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Selain untuk mengabdikan diri secara sosial di taman bacaan, sekaligus untuk menghindari diri dari pengaruh orang-orang jahat yang “bertopeng” baik.

 

Sejatinya, orang-orang jahat dan berprasangka buruk hanya merugikan dirinya sendiri. Jangan pedulikan sedikitpun orang jahat. Karena mereka hanya mau menyuruh kita berubah seperti keinginannya tanpa dirinya mau berubah. Dan ketahuilah, siapapun orangnya  yang membenci kita itu karena hidupnya tidak lebih baik dari kita. Sekali lagi, jangan pedulikan orang jahat, teruslah melangkah untuk lebih baik! Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar