Kadang, kita sering terlupa. Dari sekian jauh perjalanan kehidupan, mengejar dunia. Pada akhirnya, siapapun akan berada pada satu titik perenungan. Untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi orang lain, bagi banyak orang. Karena sejatinya, manusia memang diciptakan untuk berguna, bukan untuk sempurna.
Maka dari waktu ke waktu, bahkan sebagai renungan
akhir tahun. Adalah penting untuk selalu evaluasi diri. Untuk selalu melakukan
semua kebaikan meski tidak sempurna. Iya, lakukan kebaikan semampu kita di mana
pun. Biarkanlah Allah SWT nanti yang akan menyempurnakan langkah kebaikan kita.
Karena saat berbuat baik, jangan terlalu peduli dengan penilaian orang lain.
Cukup perbaiki hubungan dengan Allah SWT. Karena semuanya pasti akan baik-baik
saja saat bersama dengan-Nya.
Saat berbuat baik dan menebar manfaat, tentu sangat
berat. Apalagi direcoki oleh prasangka, fitnah, bahkan kebencian orang lain. Katakan
saja, tidak masalah. Karena kita memang tidak bisa mengontrol orang lain untuk
kita. Dan apa yang diperbuat orang lain pun bukanlah tanggung jawab kita. Kita
hanya bisa ikhtiar dan memperbanyak doa. Untuk menentukan tempat tujuan akhir
kita, atas bekal kebaikan dan kemanfaatan yang ditebarkan.
Berbekal prinsip berbuat
baik itulah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak Bogor tetap berkiprah secara sosial. Demi tegaknya kegemaran membaca
dan budaya literasi masyarakat. Menjadikan taman bacaan sebagai ladang amal
banyak orang. Mulai dari membimbing kegiatan membaca buku anak-anak, mengajar
berantas buta aksara, mengajar calistung kelas prasekolah, mengelola koperasi
simpan pinjam,, membina anak yati, dan kaum jompo, mengajarkan menabung dan literasi
digital, hingga menjalankan motor baca keliling ke tiga kampung yang tidak
punya akses bacaan. Dan setelah enam tahun berjalan, tidak kurang 200 orang
anak-anak dan warga yang menjadi pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap
minggunya. Spiritnya hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat kepada warga
yang membutuhkan. Tentu, dengan penuh komitmen dan konsistensi dalam menjalankannya.
Lalu, apa
tidak ada tantangan berbuat baik di taman bacaan? Sangat banyak tantangannya.
Mulai dari sikap dan perilaku benci orang lain, intimidasi “orang asing” untuk
mengganggu aktivitas taman bacaan, melarang anaknya membaca, hingga menjual
aset milik taman bacaan. Tantangan yang dibuat orang lain atas dasar prasangka
buruk dan kebencian. Tapi kini, alhamdulillah semuanya telah dilalui TBM
Lentera Pustaka berkat pertolongan Allah SWT. Biarlah waktu yang akan
membuktikan balasan atas perbuatan buruk orang lain ke TBM Lentera Pustaka.
Ketahuilah, semua orang memang punya hati. Tapi tidak
semua orang punya nurani. Di sekeliling kita, masih banyak orang yang tidak
peduli dan tida berpihak pada kebaikan. Masih banyak orang yang hati dan
pikiranya berisi prasangka buruk dan kebencian. Walau tampang dan perilakunya
seolah-olah baik, Itu semua tipuan dan kamuflase belaka. Karena manusia memang lebih
suka mencari pembenaran daripada mengakui dan memperbaiki kesalahan. Karena
itu, saat berbuat baik di mana pun. Tidak perlu membuang waktu untuk
membenarkan sudut pandang orang lain. Biarkan saja, tetaplah fokus pada
kebaikan yang sudah dirintis dan ditebarkan. Toh, baik atau tidaknya kita
terkadang tergantung dari siapa yang bercerita.
Percayalah, saat berbuat baik di taman bacaan dan di mana
pun. Jika kita memulainya karena Allah SWT. Jangan pernah menyerah apalagi tumbang
karena perbuatan manusia. Jangan pernah lelah, lengah apalagi menyerah saat berbuat
baik. Apalagi sudah berada di jalur yang benar. Gangguan bahkan cobaan, cukup dilihat
dari sisi positifnya. Diam dan sabar dalam berbuat baik, karena skenario Allah
SWT itu pasti baik dan baik.
“Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
ataupun perempuan dalam keadaan beriman, niscaya Kami hidupkan dia dengan
kehidupan yang baik dan Kami balasi mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl: 97). Maka sebagai renungan akhir
tahun, teruslah berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun. Jadilah pribadi
yang Tangguh dan tetap sabar dalam segala keadaan. Karena semuanya, akan indah
pada waktunya.
Hingga waktu akan membuktikan nanti. Siapa yang
orientasinya akhirat, Allah SWT pasti berikan kecukupan di hatinya, urusannya
akan dibereska-Nyan dan dunia tunduk menghampirinya. Sebaliknya, siapa yang
orientasinya dunia, kefakiran akan selalu membayangi pelupuk matanya, urusanya
dibuat berantakan dan dunia hanya menghampiri sekedarnya saja (HR. Tirmizi).
Jadilah literat ke depan. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar