Minggu, 10 September 2023

Literasi Itu Paham Prosesnya, Bukan Banyak Protesnya

Bisa jadi hari ini, makin banyak orang yang tidak lagi menghargai proses. Berproses dalam hal apapun. Tahap demi tahap yang dilakukan untuk sesuatu urusan mulai diabaikan banyak orang. Inginnya meraih hasil dalam sekedipan mata. Senang pada hal-hal yang tampak di permukaaan. Agar orang lain kagum, karena dianggap berhasil dan sukses. Hingga lupa bertanya, apa ada sesuatu yang berhasil tanpa proses?

 

Jangan lupa, kupu-kupu yang indah dipandang mata pun lahir dari proses. Awalnya dari telur, berproses jadi ulat dan kepompong maka jadilah kupu-kupu. Memang, menjalani sebuah proses tidak mudah. Proses itu perlu waktu, tenaga, dan harus berpikir keras. Terkadang, dihadapkan dengan kegagalan, kekecewaan, dan kesedihan. Kondisi itulah yang membuat proses itu istimewa. Berusaha bertahan, bangkit, dan pantang menyerah. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

 

Literasi itu proses, aktivitas taman bacaan pun proses. Tidak ada yang langsung jadi, harus mengajak anak-anak yang mau membaca. Mencicil buku-buku bacaan, hingga memutar “otak” agar gerakan literasi dan taman bacaan tetap eksis. Seperti yang dialami Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sejak berdiri tahun 2017, hanya ada 14 anak yang bergabung dengan dukungan 600 buku bacaan, bahkan tidak punya relawan. Tapi kini, TBM Lentera Pustaka telah  menjalankan 15 program literasi yang terdiri dari 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 4 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya, Sukajadi), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 40 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) Koperasi SImpan Pinjam dengan 28 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb), 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling),  14) Rooftop Baca, dan 15) melek Al Quran. Dengan koleksi lebih dari 10.000 buku dan 12 relawan, kini tidak kurang 200 orang menjadi pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya. Semuanya terjadi karena proses yang dijalani di taman bacaan.

 

Apa artinya proses di taman bacaan?

Artinya, proses di mana pun harus dijalani. Karena tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semua yang terjadi sudah ditentukan Allah SWT. Apapun yang terjadi di taman bacaan pun sudah kehendak-Nya. Maka prosesnya harus dijalani, sebagai bukti mampu bertahan atau malah punah. Ujian dan cobaan harus dihadapi. Karena semua yang terjadi pasti ada hikmahnya.

 


Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. Al-Balad: 4). Maka susah payah adalah ciri proses, bukan hasil. Selain untuk berdamai dengan keadaan, proses pun membuktikan bahwa siapapun bisa mengalami hal-hal yang tidak diharapkannya. Untuk mengingatkan, bahwa terkadang boleh jadi yang dibenci itu sangat baik bagi kita. Dan boleh jadi pula yang disukai itu amat buruk bagi kita. Maka apapun dan di mana pun, jalani prosesnya. Insya Allah, hasil yang baik akan mengikutinya.

 

Literasi itu proses, taman bacaan pun proses. Untuk melatih kita dalam menerima realitas apapun. Ada yang baik ada yang buruk, ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan. Untuk mengubah yang tidak mungkin dalam pikiran menjadi sangat mungkin dalam perbuatan. Karena jatuh bangun dalam hidup dan literasi adalah keniscayaan. Proses naik-turun yang pasti terjadi dalam mencapai tujuan besar. Untuk berbuat baik dan menebar manfaat.

 

Maka, berproseslah dalam literasi dan di taman bacaan. Sambil tetap memperbaiki niat, membaguskan ikhtiar, dan memperbanyak doa. Sambil melatih sikap sabar, ikhlas, dan syukur. Karena orang sukses itu pasti paham prosesnya, sementara orang gagal pasti lebih banyak protesnya. Dan ketika semua proses dijalan, hanya ada dua kemungkinan orang. Yaitu orang positif yang saling mendoakan atau orang negatif yang saling menjatuhkan. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka





Tidak ada komentar:

Posting Komentar