Semua orang tua sepakat. Mendidik anak di zaman begini tidak mudah. Terlalu banyak godaan untuk melepaskan anak-anak pada aktivitas yang sulit dikontrol bahkan berdampak negatif. Mulai dari main handphone seharian, nongkrong tidak karuan, atau bermain yang tidak ada manfaatnya. Maka mendidikan anak, memang jadi tugas terberat orang tua di mana pun.
Sayangnya,
sebagian besar orang tua berpikir bahwa pendidikan anak hanya “diserahkan” ke
sekolah. Asal sudah sekolah, sudah cukup. Sekolah dianggap segalanya. Padahal,
pendidikan anak bukan hanya soal baik kelas dan lulus, apalagi hanya sebatas nilai
akademik. Tapi soal sikap dan kepribadian anak. Karena itu, pendidikann anak
semestingnya dibangun di rumah dan di lingkungan terdekat.
Banyak orang tua lupa. Mendidik anak
tujuan utamanya itu bukan pintar dan kaya. Tapi soleh dan ber-akhlak. Anak-anak
yang punya adab atas ilmu yang dimilikinya. Sehingga ilmu-ilmu dunia yang
dikuasai anak-anak jadi tidak salah pakai. Ilmu yang bermanfaat dan baik untuk
semua orang. Ketahuilah, anak-anak di mana pun punya tingkat kecerdasan yang
berbeda. Rezekinya pun sudah dijamin Allah SWT. Maka yang penting adalah mendidiknya
dengan sikap yang positif dan aklah yang baik.
Faktanya sekarang, anak yang pintar belum
tentu punya adab. Anak yang kaya pun bisa jadi tidak punya akhlak. Akhirnya
jadilah anak-anak yang bikin kesal orang tua, bikin sesak dada orang tuanya
sendiri. Maka pendidikan anak sesungguhnya bertumpu pada sikap dan akhlak anak
itu sendiri. Karena itu peran orang tua dan lingkungan sangat penting, bukan
hanya diserahkan ke sekolah.
Berangkat dari realitas itulah, Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor mengambil
peran untuk mendidik anak sebagai tanggung jawab sosial. Taman bacaan yang
tidak hanya menjadi tempat membaca anak-anak. Tapi lebih dari itu, taman bacaan
yang secara sukarela membantu para orang tua untuk membantu kapasitas orang tua
dalam mendidik anak. Melalui cara-cara yang asyik dan menyenangkan namun tetap
menjunjung tinggi nilai-bilai akhlak dan adab. Selain membaca buku, anak-anak
usia sekolah di TBM Lentera Pustaka selalu dimotivasi akan kebaikan dan sikap
positi, membaca doa sebelum membaca, budaya antre, sholawatan hingga
berinteraksi sosial bersama di taman bacaan.
Di TBM Lentera Pustaka, anak-anak yang
membaca buku selalu diajarkan untuk menjaga akhlak dan kebaikan hati melalui
nasihat-nasihat literasi, bersikap jujur, berperilaku baik kepada sesama,
hingga diajarkan sopan-santun sebagai landasan adab anak dalam kehidupan. Semakin
rajin ke taman bacaan, maka anak-anak pun semakin terbiasa dengan sikap dan akhlak
kebaikan yang konkret. Baik sebagai perbuatan bukann hanya omongan.
Sufyan Al Tsauri RA menyebut, “Seyogyanya
setiap orang tua itu memaksakan anaknya terhadap ilmu agama dan aklah yang baik.
Karena kelak ia akan ditanya tentangnya. (Hilyatul Auliya, 6/320). Artinya, orang
tua memang hendaknay lebih memperhatikan pendidikan akhlak anak. Bukan justru
mencukupkan hanya dengan ilmu dunia dan memperhatikan karier dunianya saja.
Mendidik anak yang baik sangat penting ci
zaman begini. Karena sebaik-baik simpanan masa depan bukanlah harta warisan dan
kesuksesan karier dunia anaknya. Tapi sebaik-baiknya simpanan adalah anak yang
soleh, anak yang ber-akhlak dan berbudi pekerti luhur, Sehinggga mampu berbakti
dan menyenangkan hati orang tua. Bahkan saat sudah meninggal pun, orang tua
lebih membutuhkan doa anak-anak solehnya daripada kekayaan dan prestasi dunia
mereka.
Maka benar apa kata Tan Malaka, bila kaum
muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan
pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya
memiliki cita-cita yang sederhana maka lebih baik pendidikan itu tidak
diberikan sama sekali. Begtulah gerakan literasi dan taman bacaan berbuat di Tengah
Masyarakat. Sala,m literasi! #TamanBacaan #PendidikanAnak #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar