Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam
mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung
oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan
tercapai olehnya tanah tepi. (Buya Hamka)
Hati-hati dengan hati. Hati-hati akan perkataan dan
perbuatan, siapapun dan di mana pun. Hati-hati pada siapapun. Dan hati-hati
terhadap penyakit hati yang ada pada diri. Karena bila tidak hati-hati, siapapun
pasti bisa terpeleset bahkan terjatuh. Hati-hati.
Hati-hati. Jangan terlalu banyak bergaul pada tempat yang
salah. Hati-hati, terhadap perasaan. Hati-hati agar mampu menjaga hati. Karena saat
tidak berhat-hati, mungkin saja kita jadi tidak bersyukur. Terlalu banyak mengeluh
soal apapun. Hingga akhitnya, gemar berbuat maksiat lalu lalai untuk
mengingat-Nya.
Hati-hati dalam segala hal. Berhati-hatilah
dalam perkataan atau perbuatan. Iman dan takwa pun harus dirawat dalam
kehati-hatian. Imam Ibnu
Qayyim RA pernah berkata, “hati-hati atas empat hal yang jadi sebab kekufuran
seseorang” yaitu:
1. Sombong, karena sombong bisa
mencegah seseorang untuk tunduk.
2. Hasad, karena hasad bisa mencegah
seseorang untuk menerima nasihat dan mengamalkannya.
3. Marah, karena marah dapay mencegah
seseorang untuk bersikap adil.
4. Syahwat, karena syahwat dapat
mencegah seseorang untuk ibadah.
Jadi, hati-hati kapanpun dan di mana
pun. Jangan sombong agar tetap tunduk kepada kebenaran. Jangan hasad agar mudah
menerima dan mengamalkan nasihat. Jangan marah agar mampu bersikap adil dan rendah
hati. Dan jangan syahwat agar mudah bersabar, menjaga kehormatan, dan melakukan
ibadah.
Literasi hati-hati. Sangat penting di zaman begini. Karena bila tidak, terlalu mudah jatuh mudah sesat. Hati-hati terjebak gaya hidup, hati-hati di media sosial, dan hati-hati di mana pun. Literasi hati-hati, itulah yang jadi spirit pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Untuk lebih fokus merbuat baik dan menebar manfaat daripada melakukan hal yang sia-sia. Hati-hati dalam berliterasi.
Karena esok, apapun bisa saja terjadi. Asal tetap hati-hati. Karena sikap hati-hati yang jadi sebab seseorang tetap eling lan waspada. Hati-hati ya. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar