Banyak orang yang tidak mengeal istilah-istilah di taman bacaan dan dunia literasi. Setelah 5 tahun perjalanan Taman bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, dengan menerapkan model “TBM Edutainment”, muncullah istilah-istilah yang familiar dikenal di kalangan 130-an anak pembaca aktif dan pengguna layanan taman bacaan.
Apa
saja istilah-istilah di Taman Bacaan Lentera Pustaka?
Tentu
ada banyak dan semua istilah dilahirkan dalam praktik literasi yang berkembang
di lapangan, diantaranya:
1. Salam literasi, yaitu yel-yel anak-anak
pembaca aktif untuk membangkitkan semangat membaca buku di taman bacaan. Seperti
saat disebut “salam literasi”, maka anak-anak serentak menjawab “baca bukan
maen”.
2. Doa literasi yaitu doa yang dilakukan
anak-anak sebelum memulai aktivitas membaca buku di taman bacaan. Seperti doa “Ya
Allah tambahkan ilmukan, mudahkan urusanku, lancarkanlah TBM-ku”.
3. Senam literasi, yaitu senam yang
dilakukan bersama-sama untuk membangun semangat membaca buku dan melatih
kekompakan anak-anak pembaca aktif saat berada di taman bacaan. Agar TBM
menjadi tempat yang asyik dan menyenangkan.
4. Laboratorium Baca, yaitu aktivitas setiap
hari Minggu yang dilakukan pengelola TBM yang membimbing langsung aktivitas
membaca buku dan memberi motivasi kepada anak-anak pembaca aktif agar tetap “bertahan”
di taman bacaan.
5. Event Bulanan, yaitu aktivitas bulanan
taman bacaan yang menghadirkan “tamu dari luar” untuk mengisi acara atau
memotivasi anak-anak pembaca aktif, seperti kegiatan dongeng, prakarya, music dan
band, launching buku, CSR, bakti sosial, atau lainnya.
6. Jajanan kampung gratis, yaitu aktivitas
yang mengajarkan “antrea” anak-anak pembaca aktif dengan cara memberi kupon
gratis untuk jajan di pedagang kampung yang mangkal di TBM. Hal ini sebagai
motivasi anak-anak karena diberi jajanan gratis.
7. Wali baca, yaitu
pengelola atau orang mendapat tugas untuk menjalankan peran seperti “wali kelas”
untuk membimbing dan mendampingi aktivitas membaca buku di taman bacaan. Mulai
dari mengecek anak yang hadir membaca, memberi paraf kartu atas buku yang
dibaca anak, dan menjadi pemberi informasi kepada anak-anak pembaca aktif
tentang apa pun program dan aktivitas taman bacaan. Di TBM Lentera Pustaka,
wali baca adalah orang local dekat taman bacaan dan diberi honor agar tanggung
jawab menjalankan tugasnya di taman bacaan.
8. Relawan, yaitu individu atau orang dari mana pun yang bersedia
secara sukarela (tanpa bayaran) untuk membantu aktivitas taman bacaan, di
samping mengambil peran sosial untuk melancarkan program literasi yang
dijalankan di taman bacaan.
9. Kebun baca, yaitu sebidang
tanah yang dijadikan tempat membaca di ruang terbuka dan biasanya menjadi sentra
kegiatan taman bacaan yang bersifat nonrutin dan event besar.
10. Rooftop baca, yaitu tempat membaca di lantai dua (tingkat)
bangunan TBM sebagai alternatif lokasi baca yang menarik. Di TBM Lentera
Pustaka, rooftop baca ber-view Gunung Salak dan Kota Jakarta.
11. Donasi buku, yaitu sumbangan buku yang diberikan donatur (individu orang
atau organisasi) untuk mendukung aktivitas taman bacaan khususnya terkait
koleksi buku yang tersedia. Donasi buku adalah “nafas” taman bacaan, di
samping anak-anak yang membaca.
12. Pembaca aktif, yaitu
anak-anak
atau anggota masyarakat yang secara rutin dan rajin membaca buku di taman
bacaan. Pembaca atif terikat dengan kartu baca atau absensi yang disediakan
taman bacaan sekaligus berhak atas program apa pun yang dijalankan di taman
bacaan. Pembaca aktif dilakukan untuk membedakan dengan pembaca yang tidak
aktif atau pembaca yang “angin-anginan”.
13. Pendiri, yaitu orang
yang mendirikan taman bacaan dan sebagai penggagas ide aktivitas dan program
yang dijalankan di taman bacaan.
14. Kepala Program, yaitu
orang yang bertanggung jawab menjalankan segala program yang dijalankan di
taman bacaan.
Patut diketahui, hingga
saat ini TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor telah mengelola 14 program literasi yang
terdiri dari: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa
(Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap
anak mampu membaca 5-8 buku per minggu, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta
aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu
buta aksara, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4)
YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya
dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah
Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 ibu-ibu anggota
koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga
tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi
DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi
FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak
seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre, 13)
Motor Baca KEliling (MOBAKE) yang keliling ke 3 kampung seminggu 2 kali, dan
14) Rooftop Baca sebagai tempat menarik membaca buku. Tidak kurang dari 250
orang menjadi pengguna layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
Kira-kira
begitulah istilah-istilah yang ada di taman bacaan, khususnya di TBM Lentera
Pustaka. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar