Sulit dibantah, data memiliki peran penting untuk apa pun. Tidak terkecuali aktivitas literasi dan taman bacaan. Karena data berupa angka, sejatinya bisa menjadi bahan evaluasi dan strategi untuk mengambil keputusan ke depan. Sekalipun hanya angka-angka, data adalah fakta dan menjadi cerminan kondisi yang objektif tentang sesuatu.
Jangan abaikan data.
Karena data bisa jadi bahan informasi sekaligus keterangan untuk menentukan arah
ke depan. Memang, data harus diolah dan dianalisis agar punya implikasi positif
bagi kemajuan organisasi apa pun. Tanpa dukungan data, bisa jadi cara, metode,
dan strategi jadi tidak efektif.
Menyadari pentingya data, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka
di kaki Gunung Salak Bogor pun selalu melakukan pembaharuan data. Tujuannya
untuk menguak profil terkini aktivitas taman bacaan dan program literasi yang
dijalankan selama ini. Tata kelola taman bacaan sejatinya memang harus berbasis
data. Maklum, taman bacaan sebagai kegiatan sosial harus bisa berjalan efektif
dan manfaatnya signifikan. Tanpa dukungan data, taman bacaan bisa jadi sulit
diukur bahkan jadi frustrasi. Maka data di taman bacaan, adalah “tiket” untuk mengukur kemanfaatan dan eksistensi taman bacaan di
mana pun.
Sebagai contoh per Juni 2022 ini, TBM Lentera Pustaka pun
melakukan "revitalisasi data" tentang profil pembaca taman bacaan.
Seperti data-data jenis kelamin anak, level pendidikan, asal kampung dan desa, dan
kemampun membaca buku per minggu per anak. Dari 100 anak yang sudah di data (walau belum
semua), dapat disampaikan "Dari mana anak-anak yang membaca di TBM Lentera
Pustaka?”.
Maka
hasilnya , anak-anak pembaca aktif di TBM Lentera Pustaka berasal dari 7
kampung (selevel dusun atau RW) di sekitar TBM, yang terdiri dari: 1) Kampung Tamansari = 59%,
2) Kampug Warung Loa = 15%, 3) Kampung Jami =
15%, 4) Kampung Ciapus = 7%, 5) Kampung Sukajaya = 2%, dan 6) Kampung Buniaga =
2%. Itu berarti, TBM Lentera Pustaka didominasi anak-anak dari Kampung
Tamansari.
Bila diklasifikasikan berdasarkan desa, maka pembaca aktif TBM
Lentera Pustaka didominasi oleh anak-anak dari 1) Desa Tamansari mencapai 66%, 2) Desa Sukaluyu = 32%,
dan 3) Desa Sukajaya = 2%. Dengan Demikian, aset pembaca terbesar dan harus
dihaja adalah anak-anak dari Desa Tamansari. Anak-anak yang rutin dan rajin membaca
buku di taman bacaan. Itullah pentingnya data di taman bacaan.
Data lainnya, saat ini rata-rata tiap
anak di TBM Lentera Pustaka mampu membaca 5-8 buku per minggu dengan jam baca
seminggu 3 kali. Dengan koleksi lebih dari 10.000 buku, TBM Lentera Pustaka
saat ini melayani lebih dari 250 orag per minggu sebagai pengguna layanan taman
bacaan melalui 14 program literasi yang dijalankan TBM Lentera Pustaka.
Untuk diketahui, pada tahun 2021 lalu,
TBM Lentera Pustaka pun mencatat kinerja berupa: 1) menggelar 40 event dalam setahun atau rata-rata 3,3 event
sebulan, 2) mendapat 77 donasi buku atau 6,4 donasi per bulan, 3) menerima donasi
mencapai 4.331 buku atau mencapai 360 buku per bulan, dengan total valuasi
setara Rp. 41.879.000, 4) menorehkan 5 prestasi seperti Jagoan 2021 dari RTV, Sosok Inspiratif
Spiritual Journey PLN, 31 Wonderful People 2021 Guardian Indonesia, Ramadhan
Heroes Tonight Show NET TV, dan Kampung Literasi dari Dit. PMPK Kemdikbud RI,
dan 5) didukung oleh 5 wali baca dan 18 relawan aktif.
Karena data itulah, tahun 2022 ini, TBM
Lentera Pustaka didukung CSR dari korporasi seperti: Bank Sinarmas, Pertalife
Insurance, Pacific Life Insurance, dan Asosiasi DPLK. Selain itu, berbagai komunitas
dan kampus pun bekerjasama dengan TBM Lentera Pustaka sebagai mitra pengabdian
sosial atau CSR serta bermitra dengan Bogor-Kita.com
Jadi, data dan angka pastinya
punya peran penting terhadap aktivitas taman bacaan dan program literasi. Karena
data itu bisa jadi dasar pengambilan keputusan dan strategi yang efektif untuk “membumikan”
kegemaran membaca di anak-anak dan masyarakat. Siapa pun sepakat, hanya data
dan angka yang mampu mengubah cara tidak efektif jadi lebih efektif.
Data pula yang membuat
siapa pun untuk tidak gampang menerima informasi dan opini mentah-mentah.
Itulah prinsip literat. Salam literasi #DataTamanBacaan #TBMLenteraPustaka #PegiatLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar