Senin, 14 Februari 2022

Pegiat Literasi, Jangan Gampang Bilang Kebetulan

Saat terjadi sesuatu yang di luar dugaan, banyak orang bilang kebetulan. Apa pun yang tidak disangka dan di luar logikanya dianggap sebagai kebetulan. Apa saja yang terjadi secara tiba-tiba, lagi-lagi dianggap kebetulan. Kemarin dia miskin, sekarang dia kaya katanya pun kebetulan. Kemarin jahat, hari ini baik pun masih dianggap kebetulan. Salah besar, bila menganggap apa pun sebagai “kebetulan”.

 

Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Sama sekali tidak ada yang kebetulan. Semuany sudah tersurat dalam rencana Allah SWT. Semua yang terjadi pada manusia itu atas izin Allah SWT. Karena tanpa izin-Nya tidak akan terjadi. Preman yang insaf jadi ustaz pun bukan kebetulan. Anak kampung yang sukses di kota pun bukan kebetulan. Ada rumah yang dijadikan taman bacaan pun bukan kebetulan. Salah besar, logika siapa pun bila masih menganggap. Dalam hidup ini, masih ada yang kebetulan. Terus bila ada orang hari ini masih hidup, lalu besok meninggal dunia. Apa bisa dibilang kebetulan?

 

Tidak ada yang kebetulan. Ini kisah nyata. Ketika ada taman bacaan yang saat didirikan tahun 2017 hanya jadi tempat baca 14 anak, kini ada 130 anak yag bergabung. Koleksi buku yang tadinya hanya 600 buku, kini jadi lebih dari 10.000 buku. Ada taman bacaan yang setiap tahun selalu disponsori CSR oleh perusahaan swasta untuk biaya operasional. Bahkan ada pendiri taman bacaan yang bermukim di Jakarta tapi setiap weekend selalu ke taman bacaan di Bogor. Bahkan kini, ada taman bacaan dibangunkan “rooftop baca” oleh perusahaan swasta yang biayanya tidak kecil. Semua itu terjadi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Jadi bukti tidak ada yang kebetulan. Apa pun dan siapa pun, tidak ada yang kebetulan.

 

Ketahuilah, istilah “kebetulan” itu adalah bahasa ketidaksanggupan manusia dalam memahami kesengajaan Allah. Cara pikir manusia yang gagal menerima kesengajaan Allah SWT. Maka jelas, hanya logika dan akal manusia saja yang menganggap dalam hidup ini ada "kebetulan". Saat senang rajin ibadah, saat sedih lalai ibadah, begitu kata penganut mazhab kebetulan.

 

Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semua sudah dalam kehendak-Nya. Apa pun yang terjadi pada manusia, pasti atas izin Allah SWT. Dan saat terjadi, itu semua pasti baik, pasti sanggup dijalani, dan pasti ditolong Allah SWT. Asal dilandasi niat, ikhtiar, dan doa baik. Insya Allah.

 

Jangan terlalu gampang bilang “kebetulan”. Karena sejatinya, manusia tidak tahu banyak dalam banyak hal. Terlalu subjektif dan terlalu “menuhankan” otak. Maka dengan tegas katakan, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Karena Allah SWT, adalah pemilik semesta alam yang Maha Kuasa.

 


Bila hari ini. Bila tiba-tiba kamu mau berbuat baik, itu karena Allah sedang mengetuk hatimu. Bila tiba-tiba kamu ingin menyendiri, itu karena Allah sedang rindu agar kamu berbicara kepada-Nya. Bila tiba-tiba kamu bertemu teman lama, itu karena Allah ingin menghiburmu. Bila tiba-tiba kamu diberikan sesuatu yang tidak pernah diperoleh, itu karena Allah memahami suara batinmu. Bila tiba-tiba kamu merasa kesulitan, itu karena Allah sedang menuntut kamu sadar akan keberadaan-Nya. Allah ingin mendengar rintihan dan doa baik kamu. Mungkin, selama ini kamu sudah melupakan-Nya demi kesenangan dunia.

 

Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan dalam hidup manusia. Karena terlalu mudah bagi Allah SWT untuk mendemonstrasikan kasih sayang dan kuasa-Nya ketika manusia merasa dirinya tidak mampu. Bukankah, logika dan akal manusia memang terbatas. Kebetulan, itu hanyabahasa ketidaksanggupan manusia dalam memahami kesengajaan Allah.

 

Jangan percaya kebetulan dalam hidup. Apa pun sudah atas izin Allah SWT. Maka berhentilah sejenak di dunia. Untuk menengadah ke atas dan menunduk dengan penuh kelembutan. Tenangkan hati dan bersihkan pikiran. Agar terasa kehadiran-Nya. Hingga Allah SWT berbisik "Jangan khawatir, Aku ada di sini bersamamu!".

 

Literat itu mengakui tidak ada yang kebetulan dalam hidup. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar