Saat terjadi sesuatu yang di luar dugaan, banyak orang bilang kebetulan. Apa pun yang tidak disangka dan di luar logikanya dianggap sebagai kebetulan. Apa saja yang terjadi secara tiba-tiba, lagi-lagi dianggap kebetulan. Kemarin dia miskin, sekarang dia kaya katanya pun kebetulan. Kemarin jahat, hari ini baik pun masih dianggap kebetulan. Salah besar, bila menganggap apa pun sebagai “kebetulan”.
Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini.
Sama sekali tidak ada yang kebetulan. Semuany sudah tersurat dalam rencana
Allah SWT. Semua yang terjadi pada manusia itu atas izin Allah SWT. Karena
tanpa izin-Nya tidak akan terjadi. Preman yang insaf jadi ustaz pun bukan
kebetulan. Anak kampung yang sukses di kota pun bukan kebetulan. Ada rumah yang
dijadikan taman bacaan pun bukan kebetulan. Salah besar, logika siapa pun bila
masih menganggap. Dalam hidup ini, masih ada yang kebetulan. Terus bila ada
orang hari ini masih hidup, lalu besok meninggal dunia. Apa bisa dibilang
kebetulan?
Tidak ada yang kebetulan. Ini kisah
nyata. Ketika ada taman bacaan yang saat didirikan tahun 2017 hanya jadi tempat
baca 14 anak, kini ada 130 anak yag bergabung. Koleksi buku yang tadinya hanya
600 buku, kini jadi lebih dari 10.000 buku. Ada taman bacaan yang setiap tahun
selalu disponsori CSR oleh perusahaan swasta untuk biaya operasional. Bahkan ada
pendiri taman bacaan yang bermukim di Jakarta tapi setiap weekend selalu ke taman
bacaan di Bogor. Bahkan kini, ada taman bacaan dibangunkan “rooftop baca” oleh
perusahaan swasta yang biayanya tidak kecil. Semua itu terjadi di TBM Lentera
Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Jadi bukti tidak ada yang kebetulan. Apa
pun dan siapa pun, tidak ada yang kebetulan.
Ketahuilah, istilah “kebetulan” itu
adalah bahasa ketidaksanggupan manusia dalam memahami kesengajaan Allah. Cara
pikir manusia yang gagal menerima kesengajaan Allah SWT. Maka jelas, hanya
logika dan akal manusia saja yang menganggap dalam hidup ini ada "kebetulan".
Saat senang rajin ibadah, saat sedih lalai ibadah, begitu kata penganut mazhab
kebetulan.
Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan
dalam hidup ini. Semua sudah dalam kehendak-Nya. Apa pun yang terjadi pada
manusia, pasti atas izin Allah SWT. Dan saat terjadi, itu semua pasti baik,
pasti sanggup dijalani, dan pasti ditolong Allah SWT. Asal dilandasi niat,
ikhtiar, dan doa baik. Insya Allah.
Jangan terlalu gampang bilang “kebetulan”.
Karena sejatinya, manusia tidak tahu banyak dalam banyak hal. Terlalu subjektif
dan terlalu “menuhankan” otak. Maka dengan tegas katakan, tidak ada yang
kebetulan di dunia ini. Karena Allah SWT, adalah pemilik semesta alam yang Maha
Kuasa.
Bila hari ini. Bila tiba-tiba kamu mau
berbuat baik, itu karena Allah sedang mengetuk hatimu. Bila tiba-tiba kamu
ingin menyendiri, itu karena Allah sedang rindu agar kamu berbicara kepada-Nya.
Bila tiba-tiba kamu bertemu teman lama, itu karena Allah ingin menghiburmu.
Bila tiba-tiba kamu diberikan sesuatu yang tidak pernah diperoleh, itu karena Allah
memahami suara batinmu. Bila tiba-tiba kamu merasa kesulitan, itu karena Allah sedang
menuntut kamu sadar akan keberadaan-Nya. Allah ingin mendengar rintihan dan doa
baik kamu. Mungkin, selama ini kamu sudah melupakan-Nya demi kesenangan dunia.
Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan
dalam hidup manusia. Karena terlalu mudah bagi Allah SWT untuk
mendemonstrasikan kasih sayang dan kuasa-Nya ketika manusia merasa dirinya tidak
mampu. Bukankah, logika dan akal manusia memang terbatas. Kebetulan, itu hanyabahasa
ketidaksanggupan manusia dalam memahami kesengajaan Allah.
Jangan percaya kebetulan dalam hidup. Apa
pun sudah atas izin Allah SWT. Maka berhentilah sejenak di dunia. Untuk
menengadah ke atas dan menunduk dengan penuh kelembutan. Tenangkan hati dan
bersihkan pikiran. Agar terasa kehadiran-Nya. Hingga Allah SWT berbisik
"Jangan khawatir, Aku ada di sini bersamamu!".
Literat itu mengakui tidak ada yang
kebetulan dalam hidup. Salam literasi
#TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar