Sahabat literasi, namanya kopi lentera.
Yaitu secangkir kopi yang diaduk dengan
alat yang disebut hati, bukan dengan sendok. Kopi yang dihidangkan dengan
etika, bukan hanya logika semata. Maka saat meneguk kop lentera, rasanya jadi
beda. Berada di tengah antara pahit dan manis. Selalu bersedia memberi
kehangatan untuk penikmatnya. Karena ditemani buku-buku dan anak-anak yang
membaca.
Secangkir kopi lentera, cukup mengantar
penikmatnya. Untuk menjenguk masa depan, bukan berpaling ke masa lalu. Kopi Lentera
akan selalu menemukan penikmatnya yang
literat. Kaum yang sudi memahami realitas dan terhindar dari prasangka buruk.
Seperti kopi yang selalu rela dan ikhlas menghilangkan rasa kantuk peminumnya.
Kopi yang selalu memberi ketenangan dan inspirasi tanpa henti.
Menariknya, secangkir “kopi lentera”.
Sama sekali tidak ada paksaan. Sepeti gula sudi masuk ke cangkir. Kopi pun rela
ada di cangkir. Terserah, berapa pun komposisinya. Boleh diaduk boleh tidak. Saat
diteguk pun, boleh dinikmati atau dilepeh. Silakan dan sah-sah saja. Karena
kopi lentera terkadang bersifat dramatis. Ada pahit ada manis. Walau itu semua relatif
dan tergantung rasa. Tapi yang pasti, pada secangkir kopi selalu ada kenikmatan
dari setiap adukannya. Agar melegakan lagi menggairahkan.
Di mana kopi lentera?
Kopi Lentera ada di kaki Gunung Salak
Bogor. Tepatnya di rooftop TBM Lentera Pustaka yang kini sedang dalam
pembangunan. Insya Allah dan atas izin-Nya, Kopi Lentera akan diluncurkan
setelah lebaran tahun 2022. Sebuah tempat ngopi berkonsep literasi, di mana
setiap pengunjungnya wajib memegang buku. Bila dibaca lebih bagus tentunya.
Kopi Lentera persis ber-view Gunung Salak 100% sehingga bisa jadi tempat ngobrol,
diskusi, atau membaca buku yang mengesankan. Kopi Lentera pun jadi bagian
literasi finansial. Sebagai sarana “usaha kecil menengah” yang keuntungannya
untuk membiayai operasional taman bacaan, di samping transport para relawan dan
wali baca. Kopi Lentera tidak untuk menjadi kaya. Tapi untuk aktivitas sosail
berbasis pemberdayaan ekonomi orang-orang baik yang terlibat di taman bacaan.
Di mana ada tempat ngopi sambil memegang buku? Tentu, hanya ada di Kopi Lentera
di Kaki Gunung Salak Bogor.
Untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka merupakan
taman bacaan yang kreatif dan menyenangkan dengan mengembangkan model “TBM
Edutainment”. Sebuah konsep tata kelola taman bacaan berbasis edukasi dan
entertainment. Taman bacaan yang kini menjadi
tempat membaca 130 anak usia sekolah dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya).
Selain taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun
menjalankan 11 program literasi lainnya seperti:1) GEBERBURA (GErakan BERantas
BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 2) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak,
3) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya
dibeasiswai, 4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 5) TBM Ramah
Difabel dengan 3 anak difabel, 6) KOPERASI LENTERA dengan 33 ibu-ibu anggota,
7) DonBuk (Donasi Buku), 8) RABU (RAjin menaBUng), 9) LITDIG (LITerasi DIGital),
10) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 11) LIDAB (LIterasi ADAb). Tidak kurang
dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap
minggunya.
Pada tahun
2021 lalu, TBM Lentera Pustaka pun menorehkan berbagai prestasi, seperti:
1) Terpilih "Jagoan 2021" dari RTV (tayang 29 Des 2021), 2)
Sosok Inspiratif Spiritual Journey dari PLN (Okt 2021), 3) Terpilih "31
Wonderful People 2021" dari Guardian Indonesia (24 Sept 2021), 4) Terpilih
"Ramadhan Heroes" dari Tonight Show NET TV (6 Mei 2021), dan 5)
Terpilih program "Kampung Literasi 2021" dari Dit. PMPK Kemdikbud RI
(14 Nov 2021).
Ada nilai-nilai yang dijunjung tinggi di
Kopi Lentera. Yaitu: 1) sedep (dalam Bahasa
Sunda) berarti memiliki pengetahuan dan mampu
bersosialisasi dengan baik, 2) alami berarti bernuansa alam dengan view gunung,
dan 3) rileks, berarti jadi tempat istirahat atau bersenang-senang sejenak,
santai dan keluar dari belunggu kehidupan dunia yang memabukkan. Di Kopi
Lentera, siapa pun berposisi sama. Tidak ada yang istimewa.
Saat berkunjung ke Kopi Lentera,
maka siapa pun “dilarang” memikirkan hal-hal yang tidak penting. Dilarang
berkeluh-kesah, apalagi fitnah dan gibah. Jalani waktu yang tersisa dengan
kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama. Nikmati apa yang ada, dengan penuh rasa
syukur dan doa yang baik.
Pada
secangkir kopi, semua orang sama saja. Maka di mana pun, pilihlah tempat dan
kawan yang menyenangkan. Jangan cari kawan yang seperti uang logam, "di
depan lain, di belakang lain". Untuk apa berkawan, bila akhirnya membuat stres
seperti pandemi Covid-19. Hingga akhirnya lupa, bahwa di luar sana, masih
banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Kopi Lentera, menyetarakan hebatnya kesalehan ritual seiring
indahnya kesalehan sosial.
Apa pun
kondisinya, apa pun pikirannya. Insya Allah, Kopi Lentera bisa jadi obatnya. Tempat ngopi di kaki Gunung Salak, tempat
ngopinya pecinta literasi dan taman bacaan. Bismillah dan salam literasi #KopiLentera
#TamanBacaan #KopinyaPegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar