Siapa bilang di zaman begini udah gak ada rentenir?
Tidak jauh dari Jakarta, di kaki
Gunung Salak itu praktik rentenir masih ada. istilahnya “bank keliling” atau
warga menyebutnya “bank emok” (bukan semok). Siapa pun tahu, rentenir itu
katanya merugikan. Tapi apa yang bisa diperbuat saat “orang-orang kecil” punya
kebutuhan? Hanya pinjam dan pinjam lagi. Lalu terlibat utang berbunga tinggi.
Pinjam 3 juta bayarnya 4,5 juta dalam 45 minggu, itu pun yang diterima tidak
utuh. Dipotong biaya administrasi. Hahhh …
Maka jadilah rumah yang terpaksa
dijual. Akibat Di sini terjadi, keluarga yang terlibat utang dan tidak mampu
membayar. Hingga rumah dijual lalu anaknya “dititipkan” ke saudaranya. Belum
lagi rumah orang tua oleh anaknya karena terliat utang. Semua terjadi karena
praktik rentenir, utang berbunga tinggi. Dan ibu-ibu itu pun tidak punya akses
keuangan.
Atas keprihatinan itulah, TBM
Lentera Pustaka mendirikan “Koperasi Lentera” yang fokusnya koperasi simpan
pinjam. Sebagai gerakan untuk menghindari jeratan rentenir, sekaligus
mengajarkan pentingnya “simpan sebelum pinjam”. Literasi finansial sederhana
dimulai dari yang begini-begini.
“Koperasi Lentera saya dirikan karena keprihatinan
akibat banyaknya warga sekiat TBM Lentera Pustaka yang terjerat rentenir dan
utang berbungan tinggi. Maka saya ajarkan untuk simpan dulu baru pinjam. Memang
nilainya kecil tapi saya yakin koperasi bisa jadi “obat” untuk mengurangi derita
ekonomi rumah tangga ibu-ibu di wilayah ini. Insya Allah dan mohon dukungannya
saja” ujar Syarifudin Yunus, Penggagas Koperasi Lentera sekaligus Pendiri TBM
Lentera Pustaka di Bogor.
Sejak berdiri di bulan Apri 2021 lalu, alhamdulillah saat ini sudah 20 ibu-ibu jadi anggota Koperasi Lentera. Tiap Sabtu sore setor iuran Rp.
10.000 per minggu. Kini ada 8 anggota yang sudah meminjam dengan nilai Rp. 2,8
juta. Sehingga mereka terhindar dari praktik rentenir dan utang berbunga
tinggi.
Rentenir, katanya udah jadi
penyakit masyarakat. Banyak rakyat jelata terjerat di dalamnya. Iya banget.
Maka harus ada ikhtiar edukasi masyarakat untuk menghindarinya. Minimal, pinjam
uang karena butuh bukan ingin.
Praktik sederhana literasi
finansial pun sudah berjalan di TBM Lentera Pustaka. Alhamdulillah #KoperasiLentera #LiterasiFinansial #TBMLenteraPustaka
Halo, nama saya SALSABILLA ZULFKAR memangsa hukuman di tangan kreditur palsu. Saya rugi sekitar Rp. 30.000.000 karena saya butuh modal besar Rp. 300.000.000,. Saya hampir mati, saya tidak punya tempat untuk pergi. Perdagangan saya hancur, dan dalam prosesnya saya kehilangan anak dan ibu saya. Aku sudah tidak tahan lagi dengan kejadian ini. Minggu lalu saya bertemu dengan seorang teman lama yang mengundang saya ke ibu yang baik, Ms. KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY, yang akhirnya membantu saya untuk mendapatkan pinjaman sebesar Rp.500.000.000,00
BalasHapusIbu yang baik, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih atas kerja keras Tuhan yang baik dalam hidup saya, dan semoga Tuhan terus memberkati ibu yang baik KARINA ROLAND dan teman saya. Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberikan saran kepada masyarakat Indonesia lainnya, bahwa di luar sana banyak penipu, jadi jika Anda membutuhkan pinjaman dan keamanan dan siapa pun yang membutuhkan pinjaman harus cepat, hubungi KARINA ROLAND melalui email karinarolandloancompany@gmail. com
Anda masih dapat menghubungi nomor whatsapp ibu +1 (585) 708- 3478 atau +1(323) 708-3478
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email: (salsabillazulfikar4@gmail.com). untuk informasi lebih lanjut.