Sulit untuk dibantah. Semua orang pasti ingin memiliki hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Maka mau tidak mau, harus ada perubahan. Berubah pikirannya, berubah sikapnya, dan berubah pula perilakunya. Nah, salah satu caranya adalah “konsisten dalam memperbaiki diri”.
Sudah pasti pula. Tidak ada orang yang bisa memperbaiki diri
tanpa belajar. Karena belajar, sejatinya menjadi bagian penting dan proses
untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jalan indah untuk mengubah diri menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Setuju kan?
Jadi, ikhtiar memperbaiki diri dan belajar sangat butuh
kemauan. Mau memperbaiki diri, mau belajar. Maka akan berubah, dari sebelumnya
yang kurang baik menjadi lebih baik.
Spirit itulah yang harus diterapkan di taman bacaan. Di mana
pun dan hingga kapan pun.
Hanya di taman bacaan. Anak-anak yang selama ini tidak punya
akses buku bacaan jadi bisa membaca buku. Maaf, ibu-ibu yang “tersingkir”
akibat buta aksara jadi bisa baca dan tulis. Bahkan anak-anak prasekolah yang
tidak kenal huruf, belum bisa berhitung bisa belajar di taman bacaan. Seperti
di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Kini ada 145 anak usia
sekolah yang mampu membaca 5-10 buku per minggu. Ada 10 ibu-ibu kaum buta
aksara yang rutin belajar baca-tulis 2 kali seminggu. Ada pula 19 anak-anak usia
prasekolah yang belajar sambil bermain mengenal huruf dan berhitung seminggu 3
kali. Itu semua terjadi karena ada “kemauan untuk belajar dan memperbaiki”.
Orang-orang pintar percaya. Modernisasi, globalisasi, dan digitalisasi
adalah cara penting untuk maju. Cara efektif untuk melakukan perubahan sosial. Teknologi,
manufaktir, pengetahuan,dan hampir semua lini kehidupan manusia sudah modern.
Tapi sayang, taman bacaan relatif belum terkena dampak modernisasi. Taman
bacaan, masih banyak yang menganggap “hanya tempat baca”. Karena itu, taman
bacaan pun harus di-modernisasi. Karena taman bacaan adalah sentar peribahan sosial.
Maka modernisasi taman bacaan sesuatu yang mutlak dan harus direncanakan. Agar kemauan
memperbaiki diri dan belajar jadi lebih baik.
Taman bacaan butuh modernisasi. Karena di taman bacana siapa pun bisa
saling mengingatkan bukan menyalahkan. Di taman bacaan pula, siapa pun bisa
saling introspeksi bukan saling mengoreksi.
Siapa pun. Bila mau memperbaiki diri dan belajar, insya
Allah akan indah pada waktunya. Karena setiap hembusan napas irang yang belajar
dan mau memperbaiki diri adalah kebaikan dan keberkahan, Selagi mau belajar,
tidak usah khawatir tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Selagi mau
memperbaiki diri, tidak usah takut akan jadi seperi apa? Asal semua dilakukan
sesuai dengan koridor-Nya.
Manusia sering lupa. Terkadang Allah memberikan umur
panjang seseorang namun manfaatnya kurang. Kadang pula Allah memberi umur
pendek seseorang namun manfaatnya melimpah. Jadi tinggal kita, mau pilih yang
mana? Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar