Hidup itu bukan berharap beruntung, Tapi harus berimbang.
Maka
jangan berharap keberuntungan. Tapi berbuatlah agar seimbang. Seimbang, bila prosesnya
dikerjakan maka akan datang hasilnya. Orang sukses itu bukan beruntung tapi
karena hidupnya seimbang. Orang bahagia pun bukan karena beruntung. Tapi karena
seimbang.
Seimbang itu
seperti “teko”. Bila kosong diisi, bila penuh teko yang mengisi gelas. Lemarin
pun begitu. Bila mau masukin baju baru ya baju lama dikeluarin dulu, sedekahkan.
Hidup seimbang, istilahnya “one in one out”, satu masuk satu keluar.
Jadi apa pun jaga
keseimbangan, jangan berharap pada keberuntungan.
Rezeki yang berkah pun
ada pada yang seimbang. Mau mencarinya tapi mau pula sedekah. Sama seperti
orang makan. Ada saat makan ada saat membuang. Maka bila berani ngomongin orang
pun harus siap diomongin orang. Intinya seimbang. Seperti anak-anak di taman
bacaan pun dilatih untuk seimbang. Bila mau sukses di masa depan maka rajin
membaca. Bila mau naik kelas pun harus rajin belajar. Biar seimbang, bukan
beruntung.
Hidup
itu jangan dicampur-aduk. Masa lalu ya sudah lewat. Masa depan ya dipersiapkan,
Jangan diacampur aduk, masa lalu dan masa depan kok digabungin. Bingung dan
susah dikendalikan. Fokus pada keseimbangan, bukan keberuntungan.
Maka ke depan. Buatlah segalanya jadi seimbang.
Bila mau meminta maka harus berani pula memberi. Bila mau hidup maka
harus siap mati. Bila ada yang masuk, maka harus ada yang dikeluarkan. Itu
semua lumrah dan sangat manusia. Namanya seimbang; one in one out.
Maka kata pepatah, “Orang yang paling kaya itu bukan orang yang paling
banyak memiliki. Tapi orang yang paling sedikit kebutuhannya." Jadilah
pribadi yang seimbang, bukan berharap untung. Salam literasi #KampanyeLiterasi
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar